Soeryodarundino, Koosdaryani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Lean Construction menggunakan Root Cause Analysis dan Metode Borda dalam mengidentifikasi Waste Non-Value Added Activity (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Bendungan Jragung Paket I PT Waskita Karya) Pamungkas, Tri Okto; Rifai, Muji; Soeryodarundino, Koosdaryani
Sustainable Civil Building Management and EngineeringĀ Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/scbmej.v1i2.2981

Abstract

Proyek konstruksi sering mengalami kendala karena tenaga kerja yang tidak produktif, perencanaan proyek yang buruk, anggaran yang membengkak, dan spesifikasi yang tidak sesuai. Kerugian berbagai sumber daya, yaitu material, waktu, modal yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan yang membutuhkan biaya secara langsung maupun tidak langsung tetapi tidak menambah nilai kepada produk akhir dapat didefinisikan sebagai waste. Perlu dilakukan kegiatan untuk mengurangi atau menghilangkan waste, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien. Lean Construction adalah pendekatan inovatif terhadap manajemen proyek yang menggabungkan ide, prinsip, dan metode untuk meningkatkan produktivitas konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variabel dan faktor waste berupa non-value added activity yang sering terjadi pada Proyek Pembangunan Bendungan Jragung Paket I PT Waskita Karya Kabupaten Semarang dan menganalisisnya menggunakan metode Borda. Setelah dilakukan analisis, didapatkan variabel waste yang paling dominan adalah variabel money dengan faktor terjadi kesalahan saat perhitungan RAB yang disebabkan oleh beberapa permasalahan, kemudian dianalisis menggunakan RCA (root cause analysis) yaitu data yang digunakan untuk perhitungan RAB tidak akurat, informasi yang tidak tepat atau kurang lengkap untuk mengisi kelengkapan data RAB sehingga menjadi kurang spesifik, ketidakcermatan dalam mencatat detail saat mengumpulkan data tentang pelaksanaan proyek, ketidakpastian regulasi yang terjadi di dalam proyek sehingga estimasi menjadi tidak konsisten, dan perubahan lingkungan proyek seperti perubahan kondisi harga material yang dapat memengaruhi estimasi.