Status as refugees due to social disaster situations, namely conflict and war, means that survivors are forced tolive an abnormal life. Some of them showing psychological isues such as sleep disturbances, reducedconcentration and focus, loss of self-confidence and self-esteem, loss of interest in activities, psychosomaticcomplaints, and even depressive disorders. Meanwhile, from a social perspective, refugees experience physicalchanges, changes in norms and values, changes in culture and social roles, as well as changes in socialstructures and networks. All of this will have an impact on reducing the psychosocial welfare of refugees Toalleviate complaints of psychosocial problems, psychosocial support can be provided to refugees.Thebeneficiaries in this activity were around 120 refugees consisting of around 80 adults, 25 children and 15teenagers. The majority of them come from Afghanistan, and others come from Asian and African countrieswhich are currently in turmoil. The implementation of psychosocial support for refugees at the Kalideresshelter is provided in five forms of activities, namely health checks, providing food, child psychosocial,gardening and recreational sports. After being given this psychosocial support, the refugee residents showed afeeling of greater relief, felt happy because they could enjoy fun activities, and were grateful to have been givenassistance to fulfill their physical and recreational needs. However, longer community assistance are needed,involving greater resources, as well as stronger self-involvement of the refugees themselves so that they aremore empowered and more resilient to face the many challenges and difficulties. life.ABSTRAKStatus sebagai pengungsi akibat situasi bencana sosial yakni konflik dan peperangan membuat penyintasterpaksa harus menjalani kehidupan yang tidak normal. Tidak sedikit penyitas yang mengalami gangguan padaaspek psikologis, seperti seperti mengalami gangguan tidur, berkurangnya konsentrasi dan fokus, hilangnyakepercayaan diri dan harga diri, kehilangan minat untuk beraktivitas, keluhan psikosomatik, hingga gangguandepresi. Sementara dari segi sosial, pengungsi yang berpindah ke negara lain akan mengalami perubahan fisik,perubahan norma dan nilai, perubahan budaya dan peran sosial, serta perubahan struktur dan jaringan sosial.Hal itu semua akan berpengaruh pada menurunnya kesejahteraan psikososial pengungsi. Untuk meringankankeluhan problem psikososial tersebut maka dapat diberikan dukungan psikososial kepada pengungsi. Penerimamanfaat pada kegiatan ini adalah 120 orang pengungsi yang terdiri dari sekitar 80 orang dewasa, 25 oranganak, dan 15 orang remaja. Mayoritas mereka berasal dari Afghanistan, kemudian lainnya berasal darinegara-negara Asia dan Afrika yang sedang bergolak tidak aman. Adapun pelaksanaan dukungan psikososialbagi refugee di shelter Kalideres diberikan dalam lima bentuk kegiatan yakni pemeriksaan kesehatan,pemberian makanan, psikososial anak, gardening, dan rekreasional olah raga. Setelah diberikan dukunganpsikososial tersebut, warga pengungsi menunjukkan perasaan yang lebih lega, merasa gembira karena dapatmenikmati aktivitas yang menyenangkan, serta bersyukur telah diberi bantuan untuk pemenuhan kebutuhanfisik dan rekreasional. Namun demikian agar dukungan psikososial yang diberikan dapat berefek lebih optimalmaka diperlukan upaya pendampingan komunitas yang lebih lama, melibatkan sumber daya yang lebih besar,serta pelibatan diri yang lebih kuat dari diri pengungsi itu sendiri agar mereka lebih berdaya dan lebih resilienuntuk menghadapi banyaknya tantangan dan kesulitan hidup.Kata kunci: dukungan psikososial, pengungsi, resiliensi.