Kota Bandung memiliki kebijakan prioritas, salah satunya yaitu menjadikan Sub Wilayah Kota (SWK) Gedebage sebagai pusat primer yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031. Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk hingga berdampak pada kebutuhan lahan yang terus meningkat, dengan keterbatasan lahan ini mengakibatkan banyaknya lahan yang mengalami perubahan fungsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan permukiman terhadap penggunaan lainnya di SWK Gedebage dengan melakukan pemodelan spasial termasuk prediksi tren perkembangan lahan hingga tahun 2036 dengan pendekatan Cellular Automata. Penelitian ini juga menggunakan analisis Analytical Hirarchy Process (AHP) untuk mendapatkan bobot masing masing faktor pengaruh perubahan penggunaan lahan, dan Software LanduseSim sebagai perangkat pendukung. Penelitian ini menggunakan teknik non-probality sample dengan cara pengambilan purposive sampling untuk pengolahan lebih lanjut pada tahap AHP. Hasil penelitian menunjukan bahwa salah satu faktor dominan yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan adalah aksesibilitas. Selain itu pada kondisi eksisting SWK Gedebage didominasi oleh penggunaan lahan pertanian, akan tetapi setelah dilakukan prediksi penggunaan lahan hingga tahun 2036 penggunaan lahan permukiman tumbuh kearah selatan dengan luas 168 Ha dari luas saat ini dan secara aktif mengkonversi penggunaan lahan pertanian dengan pesat, hal tersebut ditunjukan dengan lebih dari 90% konversi penggunaan lahan terjadi pada lahan pertanian.