Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The effectiveness of calcium silicate in preventing ice-ice disease and production performance of Kappaphycus alvarezii Wirantari, Ayu Puspa; Nirmala, Kukuh; Supriyono, Eddy; Hamim, Hamim
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 24 No. 2 (2025): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.24.2.288-298

Abstract

The cultivation of Kappaphycus alvarezii faces serious challenges due to ice-ice disease outbreaks. This disease is caused by fluctuating environmental conditions that induce stress in the seaweed. Ice-ice disease is characterized by thallus whitening, softening, and fragility, which can lead to a reduction in yield and directly impact the economic returns for seaweed farmers. This study aims to evaluate the effectiveness of calcium silicate (CaSiO3) dosing as a mineral source for the prevention of ice-ice disease and the growth of K. alvarezii seaweed. The experimental design used was a completely randomized design with three replications across four treatments: CaSiO3 doses of 0, 1.6, 1.8, and 2 g/L. The study used an initial weight of K. alvarezii of 100 g per tie. The experiment was conducted through a field trial in seawater using an off-bottom cultivation method. The results indicated that the group with the highest dose of CaSiO3 (2 g/L) produced the best ice-ice resistance, with treatment D showing 17.77 ± 5.09% at the population level and 0.25 ± 0.015 at the individual level, which was statistically significant (P<0.05). Optimal CaSiO3 dosing can be a potential cultivation strategy to improve resistance to ice-ice disease and increase the productivity of K. alvarezii. Keywords: ice-ice, Kappaphycus alvarezii, mineral, nutrient enrichment, seaweed ABSTRAK Budidaya rumput laut K. alvarezii menghadapi tantangan serius akibat serangan penyakit ice-ice. Penyakit ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang berfluktuatif sehingga menyebabkan rumput laut menjadi stres. Penyakit ice-ice ditandai dengan pemutihan talus, talus menjadi lunak, dan mudah patah. Penyakit ini dapat mengurangi hasil panen yang berdampak langsung pada keuntungan ekonomi bagi pembudidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian dosis kalsium silikat (CaSiO3) sebagai sumber mineral terhadap pencegahan penyakit ice-ice dan pertumbuhan rumput laut K. alvarezii. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan pada empat perlakuan yaitu dosis CaSiO3 0, 1,6, 1,8, dan 2 g/L. Penelitian ini menggunakan berat awal K. alvarezii sebesar 100 g per ikatan. Pengujian dilakukan dengan percobaan lapangan di perairan laut dengan metode lepas dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dengan dosis CaSiO3 tertinggi (2 g/L) secara signifikan (p<0,05) menghasilkan persentase ice-ice terbaik yaitu pada perlakuan D sebesar 17,77 ± 5,09% pada level populasi dan sebesar 0,25 ± 0,01% pada level individu. Pemberian CaSiO3 pada dosis optimal dapat menjadi strategi budidaya yang potensial untuk meningkatkan ketahanan dari penyakit ice-ice dan produktivitas K. alvarezii. Kata kunci: ice-ice, Kappaphycus alvarezii, mineral, pengayaan nutrisi, rumput laut
Pelatihan Pembuatan Budikdamber (Budidaya Tanaman dan Ikan Dalam Ember) dengan Sistem Akuaponik Bagi Masyaraka di Desa Banyuning Adiputra, I Made Pradana; Wirantari, Ayu Puspa
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.9922

Abstract

Pada saat pandemic Covid 19, masyarakat kurang mampu dalam melihat peluang tentang budidaya dalam ember dengan sistem akuaponik Masyarakat juga kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola ketersediaan pangan. Program ini bertujuan membantu masyarakat sasaran dalam mengatasi penurunan kondisi ekonomi akibat di PHK karena pandemi Covid-19, serta untuk menambah keterampilan dalam pengelolaan ketersediaan pangan yang diperoleh dari Budikdamber dengan sistem akuaponik. Target yang ingin dicapai adalah tercapainya kesejahteraan sosial dan meningkatkan pendapatan masyarakat sasaran untuk menunjang tercukupinya ketahanan pangan di masa pandemi. Target lain yang ingin dicapai yaitu masyarakat sasaran memiliki keterampilan tentang Budikdamber (Budidaya Dalam Ember) dengan sistem akuaponik di tengah pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dalam bentuk demonstrasi melalui video pembelajaran yang bertujuan untuk memperjelas suatu kegiatan dengan mempelihatkan cara melakukan sesuatu. Hasil dan implikasi yang diperoleh dalam program kerja ini adalah tercukupinya kebutuhan dan kesedian pangan di masyarakat. Masyarakat juga memiliki pendapatan, karena hasil pemanenan ikan dan sayur dapat dijual belikan. Selama pandemi ini masyarakat memiliki keterampilan baru untuk mengelola kesediaan pangan untuk mencukupi hidupnya.
Fermented Feed: Komparasi Lama Fermentasi Larutan Daun Singkong (Manihot utilissima) Terhadap Laju Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Wirantari, Ayu Puspa; Marantika, Alexander Korinus; Sitepu, Gressty Sari br.
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 12 No. 2 (2023): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v12i2.53508

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas ikan air tawar yang cukup banyak diminati oleh masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Masalah yang umum terjadi pada budidaya ikan nila yaitu laju pertumbuhan dan sintasan ikan yang rendah, sehingga perlu adanya nutrisi tambahan pada pakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perbedaan lama waktu fermentasi larutan daun singkong terhadap laju pertumbuhan dan sintasan ikan nila. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan subjek penelitian yaitu ikan nila. Penelitian ini mengumpulkan dua data yaitu mengukur berat ikan nila dan menghitung jumlah ikan nila yang mengalami mortalitas selama penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil uji statistik ANOVA menghasilkan bahwa perbedaan lama waktu fermentasi larutan daun singkong berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan sintasan ikan nila. Perlakuan terbaik adalah dengan pemberian pakan komersial yang ditambahkan fermentasi larutan daun singkong selama 7 hari yang menghasilkan bobot mutlak sebesar 3,84 ± 0,43 gram dengan persentase sintasan 98,00 ± 2,00 %. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian fermentasi larutan daun singkong yang ditambahkan pada pakan komersial memberikan laju pertumbuhan dan sintasan ikan nila yang tinggi. Hasil terbaik pada analisis bobot mutlak dan sintasan ikan nila adalah pada perlakuan fermentasi larutan daun singkong dengan lama waktu fermentasi selama 7 hari.