Waruwu, Christien Sekar Mawarni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK: MEMBANGUN KEPEMIMPINAN DAN NILAI-NILAI KRISTEN Waruwu, Christien Sekar Mawarni; Karokaro, Sri Ulina; Mbuha Jarang, Aris Katanga; Babawat, Herles
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 2 (2024): Vol 4, No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i2.185

Abstract

Masyarakat majemuk dengan beragam budaya, agama, dan asal usul sosial merupakan fenomena yang semakin umum di dunia modern. Artikel ini membahas tentang pentingnya pendidikan agama Kristen dalam konteks masyarakat yang majemuk. Pendidikan agama Kristen berfungsi sebagai jembatan pemahaman antar individu yang berbeda latar belakang, memfasilitasi terciptanya toleransi, saling pengertian dan kerjasama dalam masyarakat majemuk. Nilai-nilai Kristiani seperti kasih, belas kasihan, dan keadilan berperan penting dalam melatih para pemimpin Kristiani untuk menghadapi tantangan masyarakat yang majemuk. Artikel ini menguraikan perbedaan antara pendidikan agama Kristen dan praktik keagamaan Kristen dengan tujuan menjaga keseimbangan antara hak individu untuk memegang keyakinan pribadi dan upaya untuk memahami dan menghormati budaya dan agama lain dalam masyarakat majemuk. Metode penelitian yang digunakan adalah  deskriptif dan analitis data untuk mendeskripsikan permasalahan, tujuan, nilai-nilai Kristiani dalam kepemimpinan dan solusi terhadap tantangan yang dihadapi. Artinya pendidikan agama Kristen berperan penting dalam membangun keharmonisan dan pemahaman dalam masyarakat yang majemuk dan beragam. A diverse society with various cultures, religions, and social backgrounds is becoming increasingly common in the modern world. This article discusses the importance of Christian religious education in the context of a diverse society. Christian religious education serves as a bridge for understanding among individuals with different backgrounds, facilitating the development of tolerance, mutual understanding, and cooperation in diverse communities. Christian values such as love, compassion, and justice play a crucial role in training Christian leaders to address the challenges posed by diverse societies. The article outlines the differences between Christian religious education and the practice of the Christian faith with the aim of maintaining a balance between individuals' rights to hold personal beliefs and efforts to understand and respect other cultures and religions in diverse societies. The research methodology used includes descriptive and analytical data analysis to describe the issues, objectives, Christian values in leadership, and solutions to the challenges faced. In essence, Christian religious education plays a vital role in building harmony and understanding in diverse and varied societies.
PENTINGNYA KEMATANGAN SPIRITUALITAS BAGI KEHIDUPAN MORAL SEORANG GURU DI DALAM LINGKUP MASYARAKAT Waruwu, Christien Sekar Mawarni
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.181

Abstract

Guru merupakan faktor kunci dalam mencapai tujuan, visi dan misi pendidikan, sehingga tanpa peran mereka maka proses pembelajaran dalam pendidikan tidak akan berlangsung dengan baik dan pendidikan tidak akan mampu melatih peserta didik, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat melatih siswa menjadi baik kecerdasan dan kepribadiannya, guru harus terlebih dahulu  memberikan keteladanan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat tempat tinggalnya. Keteladanan guru kepada masyarakat berarti kehidupan moral guru diperhatikan oleh banyak orang, sehingga kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan guru, terutama kesalahan yang berkaitan dengan moralitas manusia, akan cepat hilang, cepat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat dan akan menjadi perbincangan. bahan diskusi bagi banyak orang. Kehidupan moral seseorang  erat kaitannya dengan kedewasaan rohaninya, karena keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Demikian pula guru mempunyai tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik dan benar kepada siswanya. Dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk,  guru juga memegang peranan yang mencakup seluruh kelompok masyarakat tanpa terkecuali, namun guru harus mampu menyaring segala pengaruh yang ada agar kehormatan dan kewibawaan guru tetap utuh dan sempurna di mata masyarakat. Teachers are a key factor in achieving the goals, vision and mission of education, so that without their role the learning process in education will not take place well and education will not be able to train students, create quality human resources. To be able to train students to have good intelligence and personality, teachers must first set an example, both in the school environment and in the community where they live. The teacher's example to society means that many people pay attention to the teacher's moral life, so that the slightest mistakes made by teachers, especially mistakes related to human morality, will quickly disappear, quickly spread to all levels of society and will become a topic of conversation. discussion material for many people. A person's moral life is closely related to his spiritual maturity, because the two are an inseparable unity. Likewise, teachers have a responsibility to teach good and correct values to their students. In a pluralistic society, teachers also play a role that covers all groups of society without exception, but teachers must be able to filter out all existing influences so that the honor and authority of teachers remains intact and perfect in the eyes of society.