Kurangnya perhatian terhadap penggunaan kaidah morfologi yang benar bagi para penulis, memberikan dampak kurang baik bagi pembaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan jenis-jenis kesalahan morfologi yang ditemukan pada situs daring Kompasiana.com edisi Februari 2023, serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA/MA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, yakni teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan dalam penggunaan afiksasi, antara lain kesalahan dalam penggunaan afiks yang tidak tepat, penghilangan afiks, dan kesalahan bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan. Terdapat 25 kasus kesalahan penggunaan afiks, meliputi kesalahan dalam penggunaan prefiks di-, prefiks ke- sufiks -nya, dan konfiks di-kan. Terdapat 11 kasus kesalahan penghilangan afiks, meliputi penghilangan prefiks di-, meng-, mem-, dan ber-, serta sufiks - nya, -kan, dan konfiks meN-i. Terdapat 1 kesalahan dalam penulisan bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan. Kata kunci: analisis morfologi, kompasiana.com, pembelajaran bahasa Indonesia  Lack of attention to the use of correct morphological rules for writers, has an unfavorable impact on readers. The purpose of this study is to describe the types of morphological errors found on the February 2023 edition of the Kompasiana.com online site, as well as their implications for learning Indonesian in SMA/MA. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. Research data was collected through documentation techniques, namely observing and note-taking techniques. The results showed that there were errors in the use of affixes, including errors in using inappropriate affixes, omissions of affixes, and mistakes in sounds that should have been melted but not melted down. There were 20 cases of errors in the use of affixes, including errors in the use of the prefix di-, its suffix, and the confix di-kan. There were 10 cases of affix omission errors, including the omission of the prefixes di-, meng-, mem-, and ber-, as well as the suffixes -, -kan, and confixes meN-i. There is 1 error in writing a sound that should be melted but not melted. Keywords: analysis morphological, kompasiana,com, Indonesian languange learning