Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita Dengan Baby Gym Hanum, Endras Amirta; Sari, Heni Elmiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i2.6644

Abstract

Program baby gym di Day Care Rumah Pelangi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak usia dini melalui aktivitas motorik dan sensorik terstruktur. Evaluasi program ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik halus dan kasar anak-anak, dengan rata-rata peningkatan sebesar 25% dari skrining awal. Interaksi sosial anak-anak juga mengalami peningkatan sekitar 20%, sementara kemampuan sensorik mereka meningkat sebesar 15%. Umpan balik positif dari orang tua menegaskan keberhasilan program dalam memberikan manfaat langsung dan memperkuat hubungan dengan komunitas sekitar. Program ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak secara fisik dan sosial, tetapi juga menjadi landasan untuk pengembangan inisiatif serupa di masa depan. Dengan demikian, baby gym di Day Care Rumah Pelangi tidak hanya memenuhi harapan untuk perkembangan anak-anak secara holistik, tetapi juga memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan dalam pendidikan usia dini.
Optimalisasi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita dengan Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) Sari, Heni Elmiani; Hanum, Endras Amirta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i2.6648

Abstract

Program pengabdian masyarakat di Day Care Rumah Pelangi, Balikpapan, pada tanggal 3 Februari 2022, bertujuan untuk memperluas wawasan dan kemampuan para orang tua serta pengasuh dalam mendeteksi keterlambatan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kegiatan ini diikuti oleh 19 anak berusia 0-5 tahun. Hasil pra-skrining menunjukkan bahwa 40% anak memiliki indikasi keterlambatan perkembangan dengan skor rata-rata 65 dari 100. Setelah intervensi dan pelatihan, pasca-skrining menunjukkan penurunan indikasi keterlambatan menjadi 20% dan peningkatan skor rata-rata menjadi 80. Evaluasi menunjukkan peningkatan hardskill dalam pengisian dan interpretasi KPSP sebesar 55% dan kemampuan deteksi dini sebesar 55%. Selain itu, softskill dalam komunikasi dengan anak dan kepercayaan diri orang tua serta pengasuh meningkat masing-masing sebesar 55% dan 48%. Hasil ini menunjukkan bahwa program ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap proaktif orang tua dan pengasuh dalam mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan anak. Dengan demikian, program ini memberikan kontribusi signifikan dalam optimalisasi tumbuh kembang anak di Day Care Rumah Pelangi.
Edukasi dan Simulasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Remaja Hanum, Endras Amirta; Yulianti, Nila Trisna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.7034

Abstract

Kesehatan remaja merupakan hal yang sangat penting diperhatikan karena pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Pengetahuan SADARI pada remaja untuk mendeteksi dini kanker payudara saat ini masih sangat rendah padahal SADARI sangat penting untuk deteksi dini pasien kanker payudara, oleh karenanya saat ini kanker payudara tidak hanya menyerang Perempuan usia >30 tahun tetapi juga menyerang Perempuan usia muda bahkan remaja. SADARI atau dikenal dengan pemeriksaan payudara sendiri merupakan salah satu cara deteksi dini yang murah dan mudah dilakukan yang bertujuan jika ditemukan kelainan atau perubahan pada payudara dapat segera diperiksakan kepada petugas Kesehatan dan dapat segera mendapat terapi dan dalam jangka Panjang dapat menekan angka mortilitas kanker payudara. Pengukuran Tingkat perilaku seseorang dapat dilihat melalui Tingkat pengetahuan, sikap maupun Tindakan termasuk perilaku SADARI. Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan Pendidikan Kesehatan mengenai SADARI yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang pada siswi SMA Muhamadiyah 2 Al Mujahidin. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan dan sikap SADARI yang diberikan melalui media Pendidikan seperti powerpoint, gambar, simulasi dan video. Persiapan pelaksanaan ini dimulai dari pencetakan booklet dan koordinasi sekolah. Kegiatan edukasi dan simulasi tentang sadari menunjukkan tanggapan yang positif dari pihak sekolah dan siswa dan partisipasi aktif dalam proses diskusi. Peserta pelaksanaan sadari melalui edukasi dan simulasi sebanyak 46 remaja putri, dengan hampir 85% remaja belum mengetahui pentingnya melakukan sadari pada remaja. Evaluasi dari kegiatan ini tercapainya tujuan edukasi dan simulasi sadsari dengan pre test dan post test setelah kegiatan. Diharapkan bahwa siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang pelaksanaan dan manfaat melakukan Pemeriksaan payudara sendiri.
The Effect of Dysmenorhore Exercises with Traditional Kalimantan Music in Reducing the Scale of Pain in Adolescents Hanum, Endras Amirta; Shafina, Nur Afni
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.4841

Abstract

Dysmenorrhea occurs because the endometrium contains high amounts of prostaglandins which have an impact on the systemic response, which can affect various processes in the body, one of which is increasing the activity of the large intestine, causing symptoms of nausea, diarrhea, headaches, emotional changes and a burning sensation that accompanies pain during menstruation. The impacts that occur if dysmenorrhea is not treated are disruption of daily life activities, Retrograde menstruation (menstruation that moves backwards), infertility (sterility) and infection. In addition to the above impacts, emotional conflict, tension and anxiety can all play a role and cause feelings of discomfort and unfamiliarity. Tension usually worsens a bad situation at any time. A little discomfort quickly develops into a big problem with all the annoyance that accompanies it. Thus anxiety, feelings of unhappiness or even feelings of pressure are all not uncommon. Therefore, dysmenorrhea must be treated so that impacts such as the above do not occur. The nature and degree of this pain vary, from mild to severe. This research is quasi-experimental with a non-equivalent design with control group (two group pre test – post test). The population of all female students at SMA Nusantara Class I and II is 61 people, with a sample of 19 people taken using simple random sampling. The measuring tool for identifying dysmenorrhea uses a numerical pain scale. The treatment given is dysmenorrhea exercises with Traditional Kalimantan Music 3 times in a row a week before the female students menstruate, efore conducting the t-test, a normality test was conducted to determine whether the data was normally distributed or not. The Shapiro-Wilk test was used. The results obtained from the p-value normality test are 0.96, because the p value > 0.05 then the data is normally distributed. So the data for both groups are equally normally distributed. The mean pain scale before the intervention was given in the treatment group was 5.89 (moderate pain), in the control group it was 5.33 (moderate pain) while the mean pain scale after dysmenorrhea exercises in the treatment group was 2.33 (mild pain) and in the the control group was 5.0 (moderate pain). Statistical test analysis using the Independent T-test showed that the p-value was 0.006 < α=0.05, indicating that there was a significant influence of dysmenorrhea exercise on reducing dysmenorrhea in class I and II female students at SMA Nusantara Balikapapan. Doing dysmenorrhea exercises 3 times in a row a week before menstruation can reduce pain in female students. So it is necessary to encourage women who experience dysmenorrhea to do dysmenorrhea exercises with Traditional Kalimantan Music.