Stunting atau pertumbuhan linier yang buruk merupakan permasalahan kesehatan global yang terjadi pada anak-anak. Usaha pencegahan dan penanganan stunting telah dilakukan oleh berbagai pihak baik pada tingkat nasional maupun daerah. Tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa stunting masih menjadi permasalahan utama di tiap daerah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran remaja dalam upaya mencegah stunting khususnya di Desa Pendil melalui pemberdayaan kader remaja. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan remaja dapat menjadi upaya preventif dalam penanggulangan stunting di Desa Pendil. Kondisi sebelumnya menunjukkan bahwa remaja-remaja di Desa Pendil tidak memiliki bekal hardskill maupun softskill terkait penanggulangan stunting. Melalui pemberdayaan kader remaja menunjukkan adanya peningkatan hardskill dan softskill terkait stunting dan makanan bergizi, manajemen organisasi, kepemimpinan, dan pernikahan dini yang seringkali terjadi di Desa Pendil. Salah satu bentuk partisipasi kader remaja dalam upaya pencegahan dan pengentasan stunting dengan menjadi pelopor remaja di Desa Pendil yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat. Dampak dari dilakukannya pemberdayaan kader remaja ini ialah adanya peningkatan kesadaran, pengetahuan, motivasi dan partisipasi remaja dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Pendil, Kabupaten Probolinggo