Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembelajaran Tari Menggunakan Metode Kombinasi untuk Siswa Tunagrahita Ringan di SLB YPAC Medan Maulidia Putri, Sabrina; Purba, Mauly
Jurnal Media Informatika Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Media Informatika
Publisher : Jurnal Media Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya tentu hal tersebut dipengaruhi dengan proses pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan. Tujuan peneliti ini untuk mendeskripsikan metode yang digunakan dalam pembelajaran seni tari, dan mengetahui kelebihan serta kekurangan masing-masing metode. Lokasi penelitian dilakukan di SLB YPAC Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan serta menggambarkan keadaan yang benar-benar terjadi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Langkah awal dari penelitian adalah observasi yang bertujuan untuk melihat keadaan awal lokasi penelitian kemudian pengumpulan data dilengkapi dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis kemudian dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian adalah mengetahui metode yang digunakan dalam proses pembelajaran seni tari di SLB YPAC Medan sehingga siswa tunagrahita dapat menarikan sebuah karya dengan bagus dan kompak, dimana metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode drill dan metode imam, namun setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus berkembangnya proses pembelajaran agar lebih baik.
PERKEMBANGAN PERUBAHAN BUDAYA TARI TOR TOR CAWAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA Melody Misbow Siallagan, Ruth; Maulidia Putri, Sabrina; Purba, Mauly
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/siwayang.v2i3.1638

Abstract

Tor-Tor Cawan is one of the ritual ceremonies believed in by the Toba Batak people. The function of this dance is considered as a medium for requests (pinta-pinta) to the Gods and ancestral Spirits, as well as news (narboaboa) and the spiritual world regarding healing of disease, prosperity, rejection of evil (epidemics, evil deeds and natural disasters), even the hope of obtaining offspring. The son who is highly desired by the Batak ethnic group as the successor to the clan. This research was conducted to determine the development and changes in the Tor Tor Cawan dance culture in the Toba Batak Community. This research method is qualitative research. The subjects chosen for this research were the dancers of Sanggar TB Silalahi and the owner of Sanggar TB Silalahi. The data collection techniques used were observation and interviews. The conclusion is that originally the tor tor Cup was a sacred dance used in rites of worship and supplication to God, the Gods and Ancestors. In the current phase, changes have occurred in its function as dance performance and entertainment, as well as changes in the pattern of its production and musical accompaniment. The development of using a cup from 1 to 7 was due to the element of performing arts which became the focus where the acrobatics performed by the dancers made the cups used become 7. The tor tor cup dance is no longer used by the Toba people, but as a prophase dance it is widely performed and disseminated.