Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Interpretasi dalam buku “Self Improvement Is it bad or good habbit” : (Kajian Semantik) Selvy Dwi Anggraini; Marshanda Dwi Ayu Safira; Monica Eskariani; Eni Nurhayati
Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpbb.v3i1.2777

Abstract

This research aims to help readers understand the book Self Improvement in the book Is It Bad or Good Habits in interpreting every word that is considered difficult with the aim of making it easier for readers to understand every word conveyed by the author. So it can also attract other readers to read the Self Improvement book. The research method used is semantic study and can help readers understand the meaning of each word. From the research results, there are more than 50 words whose meaning is difficult to understand. To interpret the meaning of each unsolved word, you can use semantic studies. This is the main concern of the discussion, of course the meaning of each word needs to be reinterpreted
PERAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA BERBASIS NILAI KEJUJURAN DAN ETIKA AKADEMIK Selvy Dwi Anggraini; Zabrina Fitri Novi Amanda; Robby Firdaus Rachman; Filud Jeannity Lighnuma
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2619

Abstract

Pendidikan antikorupsi merupakan strategi kunci dalam pembentukan karakter mahasiswa berbasis kejujuran dan etika akademik. Upaya ini menjadi penting mengingat korupsi tidak hanya terjadi di sektor pemerintahan, tetapi juga dapat menjangkiti dunia pendidikan jika nilai-nilai integritas tidak ditanamkan sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi pendidikan antikorupsi terhadap kesadaran dan perilaku mahasiswa dalam konteks akademik. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan, dengan subjek penelitian mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2023 dan 2022 di salah satu perguruan tinggi. Instrumen berupa angket tertutup disebarkan untuk mengevaluasi persepsi dan pengalaman mahasiswa terhadap pendidikan antikorupsi yang diterapkan di lingkungan kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan antikorupsi melalui seminar, kampanye, serta integrasi dalam kurikulum berdampak positif terhadap peningkatan kesadaran integritas dan tanggung jawab akademik. Mahasiswa cenderung menolak praktik plagiarisme, mencontek, dan manipulasi nilai. Namun, masih terdapat kesenjangan antara nilai yang diajarkan dan praktik nyata di lapangan. Studi ini menegaskan pentingnya peran dosen sebagai teladan serta perlunya sistem akademik yang bersih dan transparan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam perumusan strategi pencegahan korupsi berbasis pendidikan karakter di lingkungan perguruan tinggi.