Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2022 Sumarni, Sumarni; Effendy, Devi Safitri; Yuniar, Nani
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Penyebab kematian ibu terjadi karena penanganan yang kurang baik dan tepat, adanya faktor tiga terlambat (3T) yaitu terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat merujuk dan terlambat mendapat pelayanan yang optimal. Faktor tersebut merupakan penyebab tidak langsung, namun menjadi penyeba mendasar dalam kematian ibu. Adapun faktor pelayanan kesehatan disebabkan oleh masih jauhnya jangkauan pelayanan KIA dan penanganan kelompok berisiko, masih rendahnya cakupan Antenatal care dan pertolongan persalinan 3 oleh tenaga kesehatan, keterlambatan penanganan adekuat, akses pelayanan kesehatan (jarak, biaya, waktu dan transportasi) yang tidak terjangkau. Dari Observasi awal yang dilakukan calon peneliti di Puskemas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna, ditemukan permasalahan yang ada di dalamnya adalah masih banyak ibu hamil yang tidak memanfaatkan pelayanan antenatal care secara terpadu seperti kurangnya informasi mengenai pemanfaatan pelayanan antenatal care dan sosialisasi. Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal care pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2022. Metode: Metode kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yang di maksudkan untuk mengetahui factor yang berhubungan pemanfaatan pelayanan ANC (Antenatal care) di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna. Adapun pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Hasil: Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga (p value = 0,006 < 0,05) dengan pemanfaatan pelayanan antentatal care. Sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0, 217 > 0,05), media informasi (p value = 0,425 > 0,05), sosial budaya (p value = 0,059 > 0,05), dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan, media informasi dan sosial budaya tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care sedangkan variabel dukungan keluarga memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. oleh karena itu, petugas kesehatan perlu meningkatkan sosialisasi agar masyarakat memanfaatkan fasilitas kesehatan. Abstract Background: Causes of maternal death also occur due to poor and appropriate handling, there is a factor of three being late (3T), namely late recognizing signs danger, late referral and late receiving optimal service. These factors are indirect causes, but they are causes fundamental in maternal death. The health service factor is caused by the lack of stable coverage of MCH services and handling of risk groups, low coverage of Antenatal care and delivery assistance by health personnel, delays in adequate treatment, access to health services (distance, cost, time and transportation) that are inaccessible. From initial observations made by prospective researchers at the Wapunto Public Health Center, Duruka District, Muna Regency, it was found that there were still many pregnant women who did not utilize integrated antenatal care services, such as lack of information regarding the use of antenatal care services and socialization. Objective: To determine the factors related to the utilization of Antenatal care services for Pregnant Women in the Wapunto Community Health Center Working Area, Muna Regency in 2022. Method: Quantitative method using a cross sectional study design which is intended to determine factors related to the use of ANC (Antenatal care) services at the Wapunto Community Health Center, Muna Regency. The data collection uses a questionnaire. Results: There was a significant relationship between family support (p value = 0.006 < 0.05) and the utilisation of antenatal care services. In contrast, there is no significant relationship between knowledge (p value = 0, 217 > 0.05), information media (p value = 0.425 > 0.05), social culture (p value = 0.059 > 0.05), with the utilisation of antenatal care services. Conclusion: The conclusion in this study is that the variables of knowledge, information media and socio-culture do not have a relationship with the utilisation of antenatal care services while the variable of family support has a relationship with the utilisation of antenatal care services. Therefore, health workers need to increase outreach so that people use health facilities.
Pengaruh Pendampingan Gizi Asi Ekslusif Terhadap Status Gizi Bayi Usia 0-3 Bulan di Kota Kendari Tahun 2024 Akbar, Andi Sugiarti; Effendy, Devi Safitri; Saptaputra, Syawal K.
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 9 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i9.6999

Abstract

Permasalahan gizi pada bayi, termasuk stunting dan wasting, masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, termasuk di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendampingan gizi berbasis media booklet dan WhatsApp terhadap status gizi bayi usia 0–3 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan pre-test dan post-test control group. Sampel terdiri dari 60 ibu yang dibagi menjadi kelompok eksperimen (n=30) dan kontrol (n=30). Instrumen penelitian meliputi booklet, grup WhatsApp, dan kuesioner pengetahuan ibu. Data dianalisis menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan gizi menggunakan booklet dan WhatsApp signifikan meningkatkan pengetahuan ibu (p=0,000) dan status gizi bayi (p=0,031) pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol, meskipun terjadi peningkatan pengetahuan (p=0,008), tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap status gizi bayi (p=0,125). Simpulan penelitian ini adalah pendampingan gizi melalui media booklet dan WhatsApp lebih efektif dalam meningkatkan status gizi bayi dibandingkan tanpa pendampingan media. Implikasinya, intervensi berbasis media edukasi dapat dijadikan strategi untuk memperbaiki status gizi bayi pada masa awal kehidupan.