Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Ancaman Banjir Bandang Sungai Sanduai dan Anggris Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama Mamengko, David Victor; Samberi, Simson; Auri, Yan F.A.; Kusumo, Pribowo A.; Rohmala, Fajar K.; Hametang, Ananda R.Y.; Wurarah, Rully N.
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 13, No 3 (2022)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v13i3.448

Abstract

Banjir bandang Wasior dikategorikan sebagai aliran rombakan (debris flow ) yang dipicu oleh curah hujan tinggi, kondisi lereng ekstrem (70°) intensitas struktur geologi, jenis batuan, dan peningkatan aliran limpasan. Pemetaan zonasi tingkat ancaman banjir bandang merupakan salah satu upaya pengurangan ancaman banjir bandang. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menjadi pendekatan penentuan bobot dan nilai tiap parameter, dan melalui analisis spasial yang digunakan dimaksudkan untuk menentukan tingkat ancaman banjir bandang. Zonasi tingkat ancaman risiko banjir bandang di Wasior khususnya di Sungai Sanduai dan Sungai Anggris diklasifikasikan berdasarkan empat tahapan, yaitu: analisis parameter kriteria; analisis AHP; reclassify dan kalkulasi data raster . Data primer berasal dari identifikasi titik ancaman gerakan tanah dan pemetaan drone sebagai informasi penggunaan lahan. Data sekunder diperoleh dari institusi wali data seperti Badan Geologi (bentuk lahan, litologi dan sesar), Badan Informasi Geospasial (kemiringan lereng, ketinggian, dan jarak dari sungai). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) kelas tingkat ancaman banjir bandang di Kecamatan Wasior, yaitu: tingkat ancaman tinggi berada di area-area pemukiman, infrastruktur, dan bantaran sungai di Sungai Sanduai dan Anggris; tingkat ancaman sedang terletak pada pinggiran Sungai Sanduai dan Anggris sebagai jejak longsoran dan sumber material banjir bandang; dan tingkat ancaman rendah berada pada wilayah dataran rendah. Luasan zona tingkat ancaman tinggi banjir mencapai 291,48 hektar, zona tingkat ancaman sedang sekitar 355,72 hektar dan zona tingkat ancaman rendah mencapai 4515,71 hektar. Kampung Moru, Kampung Wasior I, Kampung Wasior II, dan Kampung Maniwak merupakan kampung-kampung prioritas dalam pengelolaan pengurangan risiko bencana di Kabupaten Teluk Wondama.Kata kunci: Ancaman Banjir Bandang, Analytical Hierarchy Process, Sungai Anggris, Sungai Sanduai, Wasior
Interpretation of the Subsurface Structure of Batanta Island Using Gravity Method and 2D Modeling Febi Kurnia Sari, Ceni; Rohmala, Fajar K.; Wanggai, Charly Bravo; Mardiyadi, Zulfikar; Putri, Eka Febi Selvandy
Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Vol. 19 No. 1 (2026): Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan (In Press)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jtip.v19i1.1068

Abstract

Batanta Island in Raja Ampat, West Papua, is located in an active tectonic zone dominated by fault structures and igneous rock intrusions, thus possessing significant geological potential. This research aims to identify the subsurface structure of the island using the gravity method that has undergone drift, tidal, topographic, and Bouguer corrections, followed by regional-residual component separation. 2D modeling with GM-SYS software was used to construct geological cross-sections based on rock density distribution. Results show the presence of several main units, including massive lava, breccia, Quaternary deposits, and high-density intrusion bodies (±3.00 g/cm³) that are interpreted as diorite. An active fault zone and lithological boundary were also found, which serve as the main controllers of geological structure. These findings indicate the presence of mineralization potential and complex geological dynamics, and serve as an important initial contribution to further geological exploration on Batanta Island and its surroundings