Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penambahan Mikroenkapsulasi Sinbiotik (Bacillus subtilis dan Mannan oligosakarida) pada Pakan terhadap Profil Hematologi Ayam Broiler: Effect of Dietary Supplementation of Synbiotic Microencapsulation (Bacillus subtilis and Mannan oligosaccharide) on Haematological Profile of Broiler Alditya Putri Yulinarsari; Niati Ningsih; Nur Muhamad
Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Vol. 22 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Publisher : Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jintp.22.1.9-13

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of microencapsulation synbiotics by combining Bacillus subtilis as a probiotic and Mannan oligosaccharide as a prebiotic on the haematological profile of broilers. A total of 100 broiler chickens were used in this research. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 four treatments, namely P0: Feed + 0% Synbiotic Microencapsulation; P1: Feed + 0.25% Synbiotic Microencapsulation; P2: Feed + 0.50% Synbiotic Microencapsulation; P3: Feed + 0.75% Synbiotic Microencapsulation. The treatment was repeated 5 five times and each replication consisted of 5 broilers. Research variables carried out through laboratory testing include the number of haemoglobin, erythrocytes, hematocrit, and the erythrocyte index, namely MCV (Mean Corpuscular Volume); MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin); MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration). The results showed that there was no significant difference between treatments regarding the addition of synbiotics (B. Subtilis and Mannan oligosaccharide) on the haematological profile of broilers. The conclusion of the research was that the addition of synbiotic microencapsulation (Bacillus subtilis and Mannan oligosaccharide) in feed has the potential to support growth and maintain physiological conditions but is considered not capable of maintaining a stable level of broiler health. Key words: Bacillus subtilis, broiler, Mannan oligosaccharide, synbiotic
Kualitas Fisik Telur Itik Mojosari dengan Imbuhan Minyak Ikan Mujair dan Fitobiotik Ekstrak Buah Mengkudu melalui Media Pakan Wanda Hanum Meylani; Fadillah Marsudi; Hellen Aprilia Mayasinta; Choirdinia Firdausi Nuzula; Muhammad Ilham El-Azka; Ujang Suryadi; Niati Ningsih
JURNAL TRITON Vol 16 No 1 (2025): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v16i1.954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan mujair dan fitobiotik ekstrak buah mengkudu melalui media pakan terhadap kualitas fisik telur Itik Mojosari. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gebang Langkap, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember selama 28 hari dengan menggunakan itik petelur sebanyak 80 ekor itik Mojosari, dengan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) masing-masing ulangan terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan pertama yaitu P0 = tanpa adanya penambahan ekstrak buah mengkudu dan minyak ikan (kontrol), P1 = dengan penambahan ekstrak buah mengkudu dan minyak ikan masing-masing 0,5%; P2 = 0,75% dan P3 = 1%. Parameter dalam penelitian ini adalah berat telur, indeks telur, Haugh Unit (HU), dan ketebalan kerabang. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan RAL dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan mujair dan ekstrak buah mengkudu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kualitas fisik telur itik Mojosari yang meliputi berat telur, indeks telur, haugh unit, dan ketebalan kerabang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ekstrak buah mengkudu dan minyak ikan mujair melalui media pakan hingga perlakuan 1% menghasilkan nilai fisik telur itik yang sesuai standar meskipun tidak berbeda signifikan dengan perlakuan kontrol terhadap kualitas fisik telur itik.