Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di Desa Padaan Wilayah Kerja Puskesmas Pabelan Kabupaten Semarang: The Relationship Between Mothers' Knowledge About Toddler Nutrition and the Nutritional Status of Toddlers in Padaan Village, Pabelan Community Health Center Working Area, Semarang Regency Samsi Rohmini; Risma Aliviani Putri
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i1.388

Abstract

Nutritional status is a condition caused by a balance between the intake of nutrients from food with the needs of nutrients needed for the body's metabolism. One of the factors that affect toddler nutrition is maternal knowledge. The results of interviews conducted on 10 mothers who had toddlers in Cikalan obtained results from 4 out of 10 mothers lacking knowledge, 3 good knowledge and 3 sufficient knowledge. The issue of maternal knowledge is very important in determining food intake because a person's level of nutritional knowledge affects behavior in choosing foods that have an impact on the nutritional intake of their children. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge about toddler nutrition with the nutritional status of toddlers in the village of padaan. The study used analytical methods with a cross sectional approach. The population of mothers who have toddlers aged 12-60 months in padaan village is 212 and the sample in this study is 68 mothers who have toddlers and 68 toddlers aged 12-60 months in padaan village. The sampling technique uses proportionate random sampling. The data collection tool used a questionnaire on maternal knowledge about toddler nutrition, while for nutritional status assessment using the Z-Score (BB/U) table. The statistical test was analyzed by chi-square test with a significant level (α) = 0.05. The results of the study obtained a picture of maternal knowledge about toddler nutrition in the village of padaan from a total of 68 respondents, most of whom had less knowledge as many as 46 mothers (67.6%), a picture of nutritional status in toddlers in the village in the category of nutritional status was lacking with a total of 36 toddlers (53%). The chi-square test showed a value of ρ = 0.169 α value = 0.05, there was no relationship between maternal knowledge of toddler nutrition and nutritional status. It is expected that mothers pay more attention to the importance of nutrition for toddlers, and seek information about meeting nutritional needs such as attending counseling and counseling from puskesmas and other mass media.   ABSTRAK Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Faktor yang mempengaruhi gizi balita salah satunya adalah pengetahuan ibu. Hasil wawancara yang dilakukan pada 10 ibu yang memiliki balita di cikalan didapatkan hasil 4 dari 10 ibu pengetahuan kurang, 3 pengetahuan baik dan 3 pengetahuan cukup. Masalah pengetahuan ibu sangat penting peranannya dalam menentukan asupan makanan karena tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih makanan yang berdampak pada asupan gizi anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di desa padaan. Penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi ibu yang mempunyai balita usia 12-60 bulan di desa padaan yaitu 212 dan sampel dalam penelitian ini adalah 68 ibu yang mempunyai balita dan 68 balita usia 12-60 bulan di desa padaan. Teknik sampling menggunakan proportionate random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan ibu tentang gizi balita, sedangkan untuk penilaian status gizi menggunakan tabel Z-Score (BB/U). Uji statistic dianalisis dengan uji chi-square dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Hasil penelitian didapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang gizi balita di desa padaan dari total 68 responden sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 46 ibu (67,6%), gambaran status gizi pada balita di desa padaan kategori status gizi kurang dengan jumlah 36 balita (53%). Uji chi-square menunjukkan nilai ρ = 0,169 nilai α = 0,05, tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi. Diharapkan kepada ibu lebih memperhatikan kan pentingnya gizi untuk balita, dan mencari informasi tentang pemenuhan kebutuhan gizi seperti mengikuti penyuluhan dan konseling dari puskesmas serta media massa lainnya.
Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI di RS Ken Saras Samsi Rohmini; Azelia Dewianti; Dewi Nuraini Suci; Ida Sofiyanti; Vistra Veftisia
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breast milk is breast milk that is given to babies from birth for 6 months, without adding or replacing other foods or drinks. The cause of the lack of exclusive breastfeeding is influenced by several factors, one of which is the unsmooth production of breast milk. The purpose of this service is to increase knowledge and understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production. The method used was observation with 30 maternal respondents. Maternal service contains the problem of the mother's lack of knowledge about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production, with a solution: This activity was carried out for postpartum mothers which we carried out in the diamond room of Ken Saras Hospital. The first stage is to conduct an assessment of the knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage. The second stage is to socialize mothers and families to carry out oxytocin massage using leaflet media. The third stage is to evaluate the mother's knowledge about oxytocin massage. The results of the service are expected to be able to be an additional knowledge and insight for mothers.   Abstrak ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 bulan, tanpa menambahkan atau menggantikan makanan atau minuman lain. Penyebab belum tercapainya pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tidak lancar produksi ASI. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI. Metode yang digunakan adalah observasi dengan 30 responden ibu. Pengabdian pada ibu berisi permasalahannya tentang kurangnya pengetahuan ibu mengenai pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi asi, dengan solusi : Kegiatan ini dilakukan pada ibu postpartum yang kami lakukan di ruang intan RS Ken Saras. Tahap pertama adalah melakukan pengkajian terhadap pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Tahap kedua melakukan sosialisasi kepada ibu dan keluarga untuk melaksanakan pijat oksitosin dengan menggunakan media leaflet. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin. Hasil dari pengabdian diharapkan mampu menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan ibu.