Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42hari) setelah itu. Menurut (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016) kegagalan dalam menyusui yang terjadi pada ibu nifas karena bendungan ASI, di tingkat nasional 6% dari 5juta kelahiran hidup.Sedangkan WHO memperkirakan 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi. Berdasarkan kelompok usia ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (69,2%). Berdasarkan kelompok pendidikan ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok pendidikan SMA yaitu sebesar 13 orang (50%). Berdasarkan kelompok pekerjaan ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok ibu yang bekerja sebesar 10 orang (38,5%). Tujuan dari penelitian ini yaitu melaksanakan asuhan kebidanan masa nifas secara promotif dan preventif pada Ny. N berumur 36 tahun dengan melakukan breastcare. Metode yang digunakan yaitu desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Deskriptif adalah suatu studi yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Subjek penelitian adalah ibu nifas 3 hari dengan Bendungan ASI. Waktu penelitian dilakukkan pada bulan Februari sampai Maret 2021. Hasil yang didapat dari kasus ini yaitu asuhan yang dilakukan berhasil dengan baik karena sehubungan pada keluhan atau masalah yang terjadi pada ibu nifas tersebut yaitu bendungan ASI telah diberikan tindakan Breastcare untuk mengatasi masalah pada ibu nifas. Saran Bagi BPM Ruliana diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan pada ibu nifas, seperti cara menyusui yang benar sehingga tidak terjadi kembali kasus Bendungan ASI.