PT Dan Liris masih menghadapi tantangan dalam produksi kain Grey akibat kualitas bahan atau benang yang rendah sehingga menyebabkan sering terjadinya putus benang. Hal ini berdampak negatif terhadap kualitas kain yang dihasilkan. Selain itu, produksi kain Grey di PT Dan Liris juga melebihi target cacat perusahaan, mencapai angka 10%. Kualitas kain Grey sangat penting dalam industri tekstil dan garmen karena sebagai bahan baku utama produk akhir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengurangi kecacatan pada kain grey dengan menerapkan metode Seven Tools. Dari hasil pengolahan data, teridentifikasi beberapa jenis cacat seperti cacat lusi, cacat pakan, ambrol, pinggiran jelek, shedding, kotor oli, sobek, dan salah masuk gun. Penelitian ini difokuskan pada penerapan seven tools guna menganalisis tingkat kecacatan dan akar penyebab cacat pada kain grey di PT Dan Liris. Temuan utama mengungkap bahwa cacat lusi mencapai 38,50% dari total cacat keseluruhan, menjadikan cacat lusi sebagai faktor dominan yang merusak kualitas kain grey. Melalui analisis sebab akibat, kecacatan pada kain grey disebabkan faktor-faktor seperti mesin, metode, manusia, dan material. Oleh karena itu, usulan perbaikan dalam penelitian ini mencakup penguatan pada Standard Operating Procedure (SOP), intensifikasi pengawasan terhadap operator, implementasi perawatan rutin mesin, serta perbaikan pada peralatan yang digunakan.