Analisis Potensi Risiko K3 dengan Metode HIRARC ditujukan untuk menjadi acuan dalam mengoreksi dan mengimplementasikan Manajemen Risiko K3 pada pekerja sehingga dapat meminimalisir potensi atau bahkan kecelakaan kerja. Melalui identifikasi dan evaluasi risiko dengan mengacu pada potensi risiko, langkah-langkah pengendalian yang efektif dapat diambil untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dalam pengendalian risiko hirarki dimulai dari eliminasi, substitusi, engineering control, administrative control, dan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini mengacu pada standar Australian/Nelw Zelaland AS/NZS 4360:2004. Metode pengambilan data yaitu studi pustaka dan studi lapangan dengan 9 lokasi area pengamatan di unit weaving. Berdasarkan hasil analisa dan penilaian risiko yang diperoleh dari lapangan, didapatkan sebanyak 46 risiko termasuk diantaranya, 4 risiko dikelompokkan ke dalam kategori low (8,7%), 36 risiko termasuk dalam kategori tingkat risiko sedang atau moderate (78,3%), 5 risiko termasuk dalam kategori high (10,8%), dan 1 risiko termasuk dalam kategori very high. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa dari 9 aktivitas produksi di PC. GKBI Medari, terdapat ada beberapa sumber bahaya atau risiko diantaranya berasal dari mesin-mesin produksi seperti mesin pemasak kanji di proses Sizing, mesin penenun di proses Looming dan lain sebagainya, berdasarkan jenis bahaya, ditemukan tiga jenis bahaya diantaranya bahaya fisik, bahaya kimia dan bahaya ergonomi.