Gultom, Mangarimbun
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Konsep Pendidikan Israel Kuno terhadap PAK Bagi Gen Z Gultom, Mangarimbun; Vieri, Gabriel Cristian; Zai, Etaprida; Ditakristi, Agiana Her Visnhu; Tafonao, Talizaro
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 4, No 1: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/rdj.v4i1.512

Abstract

Facing the current industrial era 4.0, requires Christian Religious Education to enrich its teaching forms in an applied manner for students. The applied education needed by PAK today will be very rich if we learn from how the Israelites educate their descendants based on the laws taught by God. So the purpose of this research is to explore the educational aspects of the Israelites and how they maintain the heritage of ancient Israeli education that continues to be relevant to be applied to generation Z without reducing values and truths. By using descriptive qualitative research methods, namely observing various primary literature in the hope of obtaining sufficiently in-depth explanations from previous research, historical experts and education experts, the data obtained will be recorded and analyzed. The results of the study are divided into two: one is the existence of a strong relationship between educators and parents in achieving the vision of education, secondly, parents are able to dispel the negative influences caused by technological developments by taking responsibility for introducing children to who their God is and all His statutes consistently and repeatedly, so that generation Z is able to distinguish the values they should adopt or leave behind. This proves that they still maintain the pattern of ancient Israel's upbringing which prioritizes relationships with God and maintains holiness before God as a chosen nation. Keywords: Gen; Ancient Israel; EducationAbstrak Menghadapai era industri 4.0 saat ini, menuntut Pendidikan Agama Kristen untuk memperkaya bentuk pengajarannya secara terapan bagi peserta didik. Pendidikan terapan yang di butuhkan oleh PAK zaman ini akan sangat kaya jika belajar dari bagaimana cara bangsa israel mendidik keturunannya berdasarkan hukum-hukum yang di ajarkan Tuhan. Maka tujuan penelitian ini adalah menyelami aspek-aspek pendidikan bangsa Israel serta bagaimana mereka mempertahankan peninggalan pendidikan Israel kuno yang terus relevan untuk diaplikasikan terhadap generasi Z tanpa mengurangi nilai-nilai dan kebenaran. Dengan menggunakan metode penelitiann kualitatif deskriptif yaitu melakukan observasi tehadap berbagai literatur primer dengan harapan dapat memperoleh penjelasan yang cukup mendalam dari penelitian sebelumnya, para ahli sejarah dan ahli pendidikan, data yang diperoleh akan akan di catat dan dianalisis. Hasil penelitian terbagi menjadi dua: satu adanya relasi yang kuat antara pendidik dan orang tua dalam mencapai visi pendidikan, kedua orang tua mampu menghalau pengaruh negatif yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi dengan bertangung jawab memperkenalkan kepada anak siapa Allah-nya dan seluruh ketetapan-ketetapan-Nya secara konsisten dan berulang-ulang, sehingga generasi Z mampu membedakan nilai-nilai yang patut mereka adopsi atau tinggalkan. Hal ini membuktikan bahwa mereka masih memelihara pola didikan Israel kuno yang mengutamakan hubungan dengan Tuhan serta menjaga kekudusan dihadapan Tuhan-Nya sebagai bangsa pilihan.Kata Kunci: Gen Z; Israel Kuno; Pendidikan 
Konsep Kristologi Konsili Kalsedon Dalam Menanggapi Ajaran Eutyches Pada Tahun 451 Dan Integrasinya Dalam Pendidikan Agama Kristen Gultom, Mangarimbun; Simanjuntak, Candra Gunawan Marisi
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 4, No 2: September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/rdj.v4i2.560

Abstract

The year 451 became an important event in the history of the church when it formulated a creed through a council aimed at responding to the teachings of Eutyches, which eventually became a firm hold as the formulation of the correct teaching on Christology in the church. This age also has the same challenge with the birth of Christology teachings that are different from the Bible such as the Judahite witness and other unsubstantiated teachings in social media. That is why this paper is important because it aims to provide a contribution of knowledge for the PAK of this age, which provides a concept of Christology as a foundation for the correct teaching of Christology. This research uses a qualitative method with a descriptive approach, where the author uses various sources of existing literature to obtain comprehensive study results. The main statement of the Council of Chalcedon was to affirm the doctrine known as “Chalcedonian Christology”, which states that Jesus is truly God and truly man, and both natures are present in Him simultaneously. Eventually, a concept of Christology emerged in which Christ is “recognized in two unmixed, unchanging, undivided, inseparable natures. Keywords: council of chalcedon; eutychianism; christology; christian education The year 451 became an important event in the history of the church when it formulated a creed through a council aimed at responding to the teachings of Eutyches, which eventually became a firm hold as the formulation of the correct teaching on Christology in the church. This age also has the same challenge with the birth of Christology teachings that are different from the Bible such as the Judahite witness and other unsubstantiated teachings in social media. That is why this paper is important because it aims to provide a contribution of knowledge for the PAK of this age, which provides a concept of Christology as a foundation for the correct teaching of Christology. This research uses a qualitative method with a descriptive approach, where the author uses various sources of existing literature to obtain comprehensive study results. The main statement of the Council of Chalcedon was to affirm the doctrine known as “Chalcedonian Christology”, which states that Jesus is truly God and truly man, and both natures are present in Him simultaneously. Eventually, a concept of Christology emerged in which Christ is “recognized in two unmixed, unchanging, undivided, inseparable natures.  Keywords: council of chalcedon; eutychianism; christology; christian education AbstrakTahun 451 menjadi suatu peristiwa penting dalam sejarah gereja ketika merumuskan suatu kredo melalui suatu konsili yang bertujuan untuk menanggapi ajaran Eutyches, yang akhirnya menjadi pegangan teguh sebagai rumusan ajaran yang benar tentang Kristologi di dalam gereja. Zaman ini pun juga memiliki tantangan yang sama dengan lahirnya ajaran Kristologi yang berbeda dengan Alkitab seperti saksi Yehuda dan pengajaran lainnya yang tidak berdasar di dalam sosial media. Itu sebabnya tulisan ini menjadi penting karena bertujuan untuk memberikan suatu sumbangan ilmu bagi PAK zaman ini, yang memberikan suatu konsep kristologi sebagai pondasi pengajaran yang benar tentang Kristologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana penulis menggunakan berbagai sumber litertur yang ada untuk mendapatkan hasil kajian yang komprehensif. Pernyataan utama dari Konsili Kalsedon adalah menegaskan doktrin yang dikenal sebagai “Kristologi Kalsedon”, yang menyatakan bahwa Yesus adalah benar-benar Allah dan benar-benar manusia, dan kedua natur tersebut hadir dalam diri-Nya secara bersamaan. Akhirnya muncul suatu konsep Kristologi yang berisikan Kristus diakui di dalam dua Hakikat yang tidak bercampur, tidak berubah, tidak terbagi, tidak terpisah.Kata Kunci: konsili kalsedon; eutykhianisme; kristologi; pak
Eskatologi dalam Agama Tradisional Parmalim: Implikasi bagi Keilmuan Alkitab dan Teologi di Sumatera Utara Gultom, Mangarimbun; Meliusu Gea; Otniel Harefa
Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/pj.v1i2.122-136

Abstract

Kepercayaan Parmalim pertama kali dikembangkan oleh kelompok Batak di Indonesia, sebagian besar di Sumatera Utara. Parmalim adalah agama budaya dengan kepercayaan dan ritual yang khas. Eskatologi memainkan peran penting dalam perspektif kehidupan dan kematian dalam agama tradisional Parmalim suku Batak di Indonesia. Pertanyaan utama penelitian adalah bagaimana gagasan eskatologi dalam kepercayaan Parmalim bersinggungan dengan nilai-nilai dan perspektif kontemporer. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi eskatologi dalam agama tradisional Parmalim dan menganalisis implikasinya bagi keilmuan Alkitab dan teologi di Sumatera Utara. Pendekatan penelitian ini adalah metode kualitatif dimana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Keterlibatan peneliti secara langsung dalam proses pengumpulan data memungkinkan pengembangan pemahaman yang mendalam. Hasil studi ini mengungkapkan kompleksitas dan kekhasan eskatologi dalam agama Parmalim, yang mencakup konsep tentang kematian, kehidupan setelah kematian, dan kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam ritual dan praktik keagamaan. Implikasi dari temuan ini memperkaya pemahaman tentang pluralitas agama di Sumatera Utara dan menawarkan kontribusi yang berharga bagi keilmuan Alkitab dan teologi dalam konteks multikultural.
Eskatologi dalam Agama Tradisional Parmalim: Implikasi bagi Keilmuan Alkitab dan Teologi di Sumatera Utara Gultom, Mangarimbun; Meliusu Gea; Otniel Harefa
Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/pj.v1i2.122-136

Abstract

Kepercayaan Parmalim pertama kali dikembangkan oleh kelompok Batak di Indonesia, sebagian besar di Sumatera Utara. Parmalim adalah agama budaya dengan kepercayaan dan ritual yang khas. Eskatologi memainkan peran penting dalam perspektif kehidupan dan kematian dalam agama tradisional Parmalim suku Batak di Indonesia. Pertanyaan utama penelitian adalah bagaimana gagasan eskatologi dalam kepercayaan Parmalim bersinggungan dengan nilai-nilai dan perspektif kontemporer. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi eskatologi dalam agama tradisional Parmalim dan menganalisis implikasinya bagi keilmuan Alkitab dan teologi di Sumatera Utara. Pendekatan penelitian ini adalah metode kualitatif dimana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Keterlibatan peneliti secara langsung dalam proses pengumpulan data memungkinkan pengembangan pemahaman yang mendalam. Hasil studi ini mengungkapkan kompleksitas dan kekhasan eskatologi dalam agama Parmalim, yang mencakup konsep tentang kematian, kehidupan setelah kematian, dan kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam ritual dan praktik keagamaan. Implikasi dari temuan ini memperkaya pemahaman tentang pluralitas agama di Sumatera Utara dan menawarkan kontribusi yang berharga bagi keilmuan Alkitab dan teologi dalam konteks multikultural.