Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Quo vadis hak pilih anggota TNI? Pengaruh dialektika paradigmatis terhadap keniscayaan penggunaan hak pilih anggota TNI pasca reformasi Kurniawan, Kurniawan; Ruturambi, A.J.S; Wahyudi, Andreo
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 2 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020243557

Abstract

Warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai anggota TNI tidak lagi memiliki representasi dalam lembaga legislatif sejak diakhirinya keberadaan fraksi TNI-Polri pada tahun 2004. Sejak berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri tersebut sebenarnya telah berkembang wacana dalam tataran kebijakan politik nasional terkait perehabilitasian penggunaan hak pilih anggota TNI ketika kondisi-kondisi yang memungkinkan telah terwujud. Secara implisit wacana tersebut menempatkan isu penggunaan hak pilih oleh anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan. Namun demikian, penggunaan hak pilih bagi anggota TNI belum direhabilitasi walaupun telah berlangsung empat pemilu setelah berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri. Hal yang menjadi menarik untuk didalami adalah bagaimana perkembangan wacana penggunaan hak pilih bagi anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan dalam praktik demokrasi di Indonesia? Tulisan ini mengulas dialektika paradigma yang berpengaruh atas sifat keniscayaan tersebut. Pengungkapan dialektika paradigma dilakukan melalui analisis konten atas pernyataan-pernyataan publik baik dari pimpinan militer maupun aktor sipil dalam kurun waktu pasca reformasi. Tulisan ini mengangkat argumen bahwa tren yang terjadi adalah penguatan paradigma konservatif pragmatis dibandingkan dengan idealisme demokrasi. Implikasi dari hal tersebut adalah semakin berkurangnya sifat keniscayaan dari penggunaan hak pilih bagi anggota TNI pasca reformasi. Transisi paradigmatis dari konservatisme pragmatis ke arah idealisme demokrasi menjadi prasayarat bagi keniscayaan rehabilitasi penggunaan hak pilih anggota TNI.
Open Innovation Electronic Toll Collection Using Soft System Methodology Tarigan, Roberto Pehulisa; Wahyudi, Andreo; Fitriati, Rachma
Golden Ratio of Mapping Idea and Literature Format Vol. 5 No. 2 (2025): February - June
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grmilf.v5i2.1432

Abstract

Technological developments continue to develop and expand into various fields. Indonesia began implementing non-cash payments using electronic toll technology since October 2017. This research aims to analyze the implementation of Electronic Toll Collection (ETC) on an electronic toll basis as part of technological developments in the transportation sector. Technological innovation in the form of the application of ETC has provided a number of criticisms and a big influence on PT. Jasa Marga (Persero), Tbk as the market leader in the toll road management industry in Indonesia. On the other hand, there are many benefits that can be optimized by PT. Jasa Marga (Persero), Tbk from implementing ETC. This research shows how an organization or company is able to manage the impact of open innovation into profits through the right strategy. The Soft System Methodology approach is used to analyze the complexity of implementing ETC for PT. Jasa Marga (Persero), Tbk. This research collects data in the form of facts stored in the form of research, documents and information as well as related regulations through documentation techniques. This research provides an explanation of the strategy carried out by PT. Jasa Marga (Persero), Tbk in dealing with the implementation of ETC which is explained through seven stages of SSM ETC as a new technology is obtained through open innovation. Open innovation in an organization or company can be successful if it is responded to with the right strategy. The success of an innovation is if the innovation can be accepted by all parties.
Quo vadis hak pilih anggota TNI? Pengaruh dialektika paradigmatis terhadap keniscayaan penggunaan hak pilih anggota TNI pasca reformasi Kurniawan, Kurniawan; Ruturambi, A.J.S; Wahyudi, Andreo
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol. 10 No. 2 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020243557

Abstract

Warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai anggota TNI tidak lagi memiliki representasi dalam lembaga legislatif sejak diakhirinya keberadaan fraksi TNI-Polri pada tahun 2004. Sejak berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri tersebut sebenarnya telah berkembang wacana dalam tataran kebijakan politik nasional terkait perehabilitasian penggunaan hak pilih anggota TNI ketika kondisi-kondisi yang memungkinkan telah terwujud. Secara implisit wacana tersebut menempatkan isu penggunaan hak pilih oleh anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan. Namun demikian, penggunaan hak pilih bagi anggota TNI belum direhabilitasi walaupun telah berlangsung empat pemilu setelah berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri. Hal yang menjadi menarik untuk didalami adalah bagaimana perkembangan wacana penggunaan hak pilih bagi anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan dalam praktik demokrasi di Indonesia? Tulisan ini mengulas dialektika paradigma yang berpengaruh atas sifat keniscayaan tersebut. Pengungkapan dialektika paradigma dilakukan melalui analisis konten atas pernyataan-pernyataan publik baik dari pimpinan militer maupun aktor sipil dalam kurun waktu pasca reformasi. Tulisan ini mengangkat argumen bahwa tren yang terjadi adalah penguatan paradigma konservatif pragmatis dibandingkan dengan idealisme demokrasi. Implikasi dari hal tersebut adalah semakin berkurangnya sifat keniscayaan dari penggunaan hak pilih bagi anggota TNI pasca reformasi. Transisi paradigmatis dari konservatisme pragmatis ke arah idealisme demokrasi menjadi prasayarat bagi keniscayaan rehabilitasi penggunaan hak pilih anggota TNI.