Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari secara menyeluruh persepsi guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Padang terhadap pembelajaran seni. Persepsi ini mencakup hal-hal seperti pemahaman, pelaksanaan, dan masalah yang mereka hadapi saat mengajar subjek tersebut. Pendidikan karakter, pengembangan kreativitas, dan ekspresi emosi siswa sangat bergantung pada pembelajaran seni di tingkat dasar. Namun, keberhasilan pembelajaran seni tidak hanya ditentukan oleh kurikulum; persepsi guru dan kesiapan mereka sebagai fasilitator pembelajaran juga sangat penting. Sebanyak 3 orang guru SD dari berbagai latar belakang dan pengalaman mengajar terlibat dalam penelitian kuantitatif ini. Alat yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan tentang pemahaman tentang konsep seni, pendekatan pembelajaran, ketersediaan media, dan pelatihan sebelumnya yang diberikan kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru menganggap pembelajaran seni sebagai sesuatu yang baik dan mengakui peran yang dimainkannya dalam membangun potensi siswa. Akan tetapi, beberapa hambatan masih ada, seperti fasilitas yang terbatas, kurangnya pelatihan yang relevan, dan kurikulum yang tidak memprioritaskan seni. Hasil ini menunjukkan bahwa guru memerlukan dukungan terus menerus dalam pelatihan seni, penyediaan media pembelajaran yang tepat, dan penguatan posisi seni dalam kebijakan pendidikan dasar. Dengan demikian, pembelajaran seni dapat berjalan dengan baik dan berdampak positif pada perkembangan siswa.