This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Arvitrida, Niniet Indah
Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Strategi Pengendalian Persediaan pada Rantai Pasok Multi-Echelon untuk Fast Moving Products dengan Pendekatan Sistem Dinamik Syafira, Almira Shabna; Arvitrida, Niniet Indah
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.129863

Abstract

Pengendalian persediaan merupakan aktivitas penting dalam memastikan ketersediaan persediaan dan pemenuhan permintaan yang dapat memengaruhi kinerja rantai pasok. Dalam pemenuhan permintaannya, PT X sebuah perusahaan produsen fast moving products dengan produk kurang lebih berjumlah 1600 SKU dalam group product memiliki tiga tahap distribusi yakni National Distribution Center (NDC), Regional Distribution Center (RDC), dan Distribution Center (DC), dimana antar DC dapat melakukan order dan supply satu sama lain (transshipment). Permasalahan terkait pengendaian persediaan dialami oleh PT X, dimana mekanisme perngendalian persediaan yang saat ini dilakukan PT X masih memiliki kelemahan yang menyebabkan kinerja rantai pasok dari segi responsivitas yang direpresentasikan oleh fill rate yang masih jauh dari target yang disebabkan karena ketidakmampuan DC dalam pemenuhan permintaan akibat dari permasaalahn ketidakseimbangan stock, understock, dan overstock di beberapa DC serta pengendalian persediaan yang saat ini dilakukan masih belum mempertimbangkan efisiensi biaya dari masing-masing fasilitas. Pendekatan simulasi sistem dinamik digunakan pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengendalian persediaan pada rantai pasok multi-echelon perusahaan fast moving goods di Indonesia. Terdapat tiga skenario perbaikan kebijakan pengendalian yang dikembangkan. Skenario perbaikan kebijakan pengendalian persediaan yang dikembangkan akan diimplementasikan di masing-masing fasilitas. Skenario pertama menerapkan kebijakan min-max inventory dan skema transshipment. Skenario kedua adalah skenario dengan penerapan min-max inventory dan skema transshipment yang terdiri dari 3 sub skenario dengan variasi penambahan safety stock sebesar 10%, 20% dan 30%. Skenario ketiga adalah skenario penerapan kebijakan min-max inventory tanpa skema transshipment. Masing-masing skenario dibandingkan hasil fill rate dan total cost. Skenario yang memberikan hasil fill rate dengan tetap meminimalkan total cost akan dipilih sebagai rekomendasi untuk PT X. Berdasarkan hasil simulasi, skenario yang memberikan hasil terbaik adalah skenario penerapan kebijakan min-max inventory dengan penambahan safety stock sebesar 20% dan dengan skema transshipment. Skenario tersebut mengahasilkan rata-rata fill rate sebesar 97,55% dengan total cost sebesar Rp95.730.419.
Perencanaan Sumber Daya untuk Produksi Tinta Packaging dengan Pendekatan Discrete-Event Simulation Putra, Kadek Wahyu Suarta; Arvitrida, Niniet Indah
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.145009

Abstract

PT XYZ merupakan pemasok tinta packaging dengan model business to business dengan sumber revenue dari tiga pelanggan utama. Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah rendahnya tingkat pengiriman tepat waktu akibat penerimaan 17,62% pesanan dengan permintaan lead time yang lebih singkat dari yang bisa PT XYZ tawarkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah peningkatan kapasitas produksi. Untuk menyelesaikan pesanan pelanggan, perusahaan menggunakan aliran produksi job-shop yang melibatkan antrean pesanan. Pendekatan simulasi kejadian diskrit digunakan untuk menentukan jumlah sumber daya produksi untuk meningkatkan performa pengiriman tepat waktu ke target perusahaan yaitu 95%, dalam kondisi pesanan standar. Skenario rekomendasi perbaikan adalah penambahan 2 teknisi lab dan 3 mixer kecil serta pengurangan 1 pekerja produksi. Pada kondisi standar, rekomendasi perbaikan dapat menyelamatkan pemasukan bulanan perusahaan sebesar rata-rata Rp 2.022.938.750 akibat peningkatan persentase pengiriman tepat waktu dari 54,60% menjadi 95,61%. Pada kondisi peak order, rekomendasi perbaikan dapat menyelamatkan pemasukan bulanan perusahaan sebesar rata-rata Rp 3.718.196.250 akibat peningkatan persentase pengiriman tepat waktu dari 33,82% menjadi 90,90%. Skenario perbaikan membutuhkan biaya tetap sebesar Rp 1.052.000.000 dan mengakibatkan peningkatan rata-rata total biaya variabel sebesar Rp 7.701.507 pada kondisi standar dan Rp 6.670.275 ketika peak order. Rekomendasi solusi menghasilkan NPV yang lebih besar dibandingkan kondisi awal sehingga layak diimplementasikan.
Implementasi Lean Manufacturing Menggunakan Value Stream Mapping (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur Komponen Otomotif) Gibran, Daffa Abyan; Arvitrida, Niniet Indah; Arvitrida, Niniet Indah
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.137929

Abstract

Rantai pasok pada Industri Otomotif terdiri dari supplier tier 2 sebagai industri pendukung sekunder, supplier tier 1 sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM), manufaktur perakit otomotif sebagai produsen produk otomotif, dan customer. PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur komponen otomotif yang mengambil peran sebagai supplier tier 1. Eratnya persaingan global terhadap produk otomotif membuat produsen otomotif memberikan tekanan kepada suppliernya agar dapat memenuhi permintaan komponen otomotifnya. Berlaku pula kepada PT XYZ yang terkena dampak tekanan dari manufaktur perakit otomotif. Namun, permasalahan muncul saat PT XYZ mengalami masalah pemborosan yang menyebabkan seringnya ketidakcapaian target produksi. Hal ini menyebabkan PT XYZ rutin melakukan overtime yang mengakibatkan biaya produksi meningkat. Sehingga PT XYZ memerlukan suatu metode untuk dapat mengidentifikasi waste dan mereduksi lead time produksi untuk dapat mengurangi waktu overtime dan memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu. Metode tersebut adalah Lean Manufacturing yang berfokus pada eliminasi pemborosan dan melakukan continous improvement. Dalam implementasinya, metode Value Stream Mapping (VSM) adalah metode paling cocok karena dapat memetakan keseluruhan proses dan dapat meninjau interaksi antar proses. Dengan bantuan metode process acitivity mapping, kondisi Current State map dapat diidentifikasi aktivitas yang menimbulkan waste-nya. Waste ini kemudian diidentifikasi akar permasalahannya menggunakan metode 5 whys analysis dan root cause analysis. Hasil analisis tersebut kemudian menjadi landasan untuk dilakukan perbaikan dan mengimplementasikannya ke dalam Future State map. Dalam proses perbaikannya, kondisi masa depan dapat mereduksi lead time produksi dari 5,05 hari menjadi 4,66 hari. Nilai reduksi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan target produksi yang tidak tercapai sehingga tidak dilakukan overtime.