p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Sumarno, Sumarno
Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pra Desain Pabrik Pupuk NPK dari Amonia, Asam Fosfat, dan Kalium Klorida dengan Metode Mixed Acid Route Alqoffan, Iswaar Farroosa; Siregar, Mohd Azmi Fadhi; Sumarno, Sumarno; Airlangga, Bramantyo
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 2 (2024): IN PRESS (Artikel masih bisa bertambah)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i2.122771

Abstract

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yaitu nitrogen, fosfor dan kalium. Proses produksi pupuk NPK dilakukan dengan metode mixed acid route. Pada pra desain pabrik ini dilakukan perancangan pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 510.000 ton/tahun yang akan didirikan di Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2028 dengan pertimbangan akses bahan baku dan distribusi produk. Proses pembuatan pupuk NPK terdiri dari persiapan bahan baku, netralisasi, granulasi, pengeringan, pemisahan, pendinginan, dan pelapisan produk. Pabrik ini dirancang beroperasi secara kontinu selama 300 hari/tahun dengan basis waktu kerja 24 jam/hari. Dari analisis perhitungan ekonomi untuk mendirikan pabrik pupuk NPK ini membutuhkan modal tetap (Fixed Capital) sebesar Rp1.334.914.138.191,45 dan modal kerja (Working Capital) sebesar Rp235.573.083.210,26. Waktu pengembalian modal (Pay Out Time) yaitu selama 3,4 tahun dengan titik impas (Break Even Point) sebesar 42,7%, laju pengembalian modal (Internal Rate of Return) sebesar 34,95%, dan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp1.294.142.666.358,61. Berdasarkan segi teknis dan ekonomi, secara keseluruhan pabrik pupuk NPK ini layak untuk didirikan.
Pra Desain Pabrik Sodium Silikat Grade Deterjen dari Pasir Silika dan Sodium Hidroksida Almuhaimin, Muhammad Faturahman; Taufiqurrahman, Muh. Abdillah; Sumarno, Sumarno; Airlangga, Bramantyo
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.124388

Abstract

Sebagai bahan kimia yang dibilang kebutuhannya sangat tinggi di Indonesia, sodium silikat atau waterglass memiliki potensi pasar yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang luas dalam industri, mulai dari industri sabun dan deterjen, keramik, pengecoran logam, silica gel, coating, hingga tekstil dan batik . Dalam dunia perdagangan sodium silikat dibedakan menjadi beberapa grade. Dari masing-masing grade umumnya mempunyai kegunaan tersendiri. Berdasarkan Jurnal Bisnis BIZTEKA Industri dan Komoditi tahun 2021, produk sodium silikat yang paling banyak kebutuhannya adalah grade deterjen. Berdasarkan bank data Bizteka PT. CCI, penggunaan sodium silikat sebagai salah satu bahan baku pada industri detejen yaitu dengan rata-rata konsumsi sebesar 230.000 ton dari tahun 2016 hingga 2020.Pada pembuatan sodium silikat grade deterjen dari pasir silika dan sodium hidroksida, proses terbagi menjadi 3 bagian yakni yang pertama proses persiapan bahan baku, tahap pembentukan reaksi, dan pemurnian untuk mencapai kemurnian produk sebesar 96% dan selanjutnya akan disimpan dalam tangki penyimpanan produk sodium silikat.Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun dengan kapasitas produksi 35.000 ton/Tahun. Sumber dana investasi untuk pendirian pabrik berasal dari modal sendiri sebesar 40% dan 60% modal pinjaman, biaya investasi dengan bunga sebesar 5,96% Per tahun. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, diperoleh total capital investment Rp199.200.195.216,33, nilai penaksiran modal (CAPEX) sebesar Rp 233.729.589.695,88 dan biaya produksi (OPEX) sebesar Rp 208.673.766.783,37, laju pengembalian modal/ internal rate of retrun (IRR) sebesar 25,62%, laju inflasi sebesar 2,38% pertahun per tahun, waktu pengembalian modal/ pay out time (POT) sebesar 3,66 tahun dan titik impas/ break even periode (BEP) sebesar 26,95 %. sehingga berdasarkan analisa BEP, NPV, POT, dan IRR, pabrik sodium silikat dari pasir silika dan NaOH ini layak untuk didirikan.