p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Utama, Danu
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Gelanggang Olahraga Terapung Serbaguna di Sungai Musi, Palembang Sakti, Nusa Bima; Kurniawati, Hesty Anita; Kurniawati, Hesty Anita; Utama, Danu
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 2 (2024): IN PRESS (Artikel masih bisa bertambah)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i2.146766

Abstract

Olahraga adalah bagian integral dari masyarakat Indonesia. Olahraga tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga membantu agar tetap sehat, melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, dan mengurangi stres. Olahraga dan kesehatan sangat terkait satu sama lain. Menurut Undang-Undang RI nomor 11 tahun 2022, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga. Namun, fasilitas olahraga tidak tersebar merata di Palembang, Sumatera Selatan. Palembang juga merupakan kota tertua di Indonesia yang memiliki beragam seni dan budaya. Maka, dalam Tugas Akhir ini akan dibahas Gelanggang Olahraga Terapung Serbaguna sebagai sarana olahraga bagi masyarakat serta dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan seperti kesenian dan hiburan yang diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, hal ini dapat membantu meningkatkan daya tarik wisata di kota Palembang. Desain ini dilakukan dengan beberapa langkah yang meliputi desain lapangan olahraga dan tribun penonton yang sesuai dengan peraturan, survei langsung ke GOR pembanding, menentukan lokasi penempatan, dan analisis teknis. Hasil dari desain gelanggang olahraga terapung ini adalah berupa pontoon dan memiliki ukuran utama LOA: 70 m, B: 21 m, H: 8 m, T: 4.2 m. Kapasitas sebesar 720 orang dengan 700 pengunjung dan 20 orang awak. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain Rencana Garis, Rencana Umum, Perencanaan Keselamatan, dan Model 3D. Pada Tugas Akhir ini juga dilakukan analisis ekonomis dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 35,845,306,312 dengan biaya operasional sebesar Rp 6,802,518,424 Selain itu, dilakukan juga perhitungan revenue dan didapatkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 35,999,957,054, Internal Rate of Return (IRR) senilai 25%, dan Payback Period selama 4 Tahun 6 Bulan.
Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) menjadi Self-Propelled Split Hopper Barge (SPSHB) Silalahi, Dias; Kurniawati, Hesty Anita; Utama, Danu
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.152821

Abstract

Pembatasan operasional Landing Craft Tank (LCT) menjadi kapal penyebrangan tertuang pada Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK 885/AP.005/DRJD/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2015, menyebabkan maraknya konversi LCT menjadi jenis kapal lain, salah satunya menjadi split hopper barge yang berfungsi untuk mengangkut pasir atau lumpur. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mebuat desain modifikasi konversi LCT menjadi Self-Propelled Split Hopper Barge (SPSHB) yang terdiri dari modifikasi ruang muat dan modifikasi forecastle deck. SPSHB hasil konversi dianalisis berdasarkan ketentuan memanjang kapal yang disesuaikan dengan rules BKI, pemeriksaan freeboard yang memenuhi peraturan Garis Muat Indonesia, dan stabilitas kapal yang harus memenuhi ketentuan IMO. Penggambaran ulang (redrawing) terhadap data yang dikumpulkan juga dilakukan pada pengerjaan modifikasi kapal LCT menjadi SPSHB pada tugas akhir, setelah melakukan penggambaran ulang dilaksanakan permodelan lambung kapal menggunakan aplikasi. Modifikasi terhadap ruang muat dan forecastle deck dilakukan dalam konversi kapal, akhirnya akan dilakukan pemeriksaan kekuatan memanjang dan stabilitas kapal untuk mengetahui apakah kapal yang dikonversi memenuhi aturan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh tegangan maksimum sebesar 367,56 kg/cm2, tinggi freeboard minimum adalah 0,352 meter, dan stabilitas kapal setelah konversi telah sesuai dengan aturan IMO. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan konversi dari LCT menjadi SPSHB adalah sebesar Rp1.481.748.743,00.