Perkembangan permukiman di Kota Banda Aceh mengalami pertumbuhan sangat pesat, disebabkan karena peningkatan penduduk maupun migrasi membuat lahan di perkotaan menjadi semakin padat. Lahan perkotaan yang sangat terbatas, kurang tersedianya rumah dengan fasilitas lengkap dan harga yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah menimbulkan lingkungan kumuh di perkotaan. Seperti halnya Dusun Tengku Muda, Gampong Jawa yang terletak di tengah Kota Banda Aceh saat ini menjadi kawasan padat penduduk. Hal ini membuat kebutuhan rumah mengalami perkembangan yang signifikan. Adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menjadi sumber mata pencaharian juga berpengaruh terhadap permintaan lahan untuk permukiman masyarakat setempat. Perkembangan yang terjadi membuat kondisi rumah di sekitar TPA menjadi kumuh serta lingkungan permukiman menjadi tidak terawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran permukiman kumuh di sekitar TPA dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman kumuh di sekitar TPA. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner ke rumah tangga di Dusun Tengku Muda, Gampong Jawa. Analisis yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat (Average Nearest Neighbor) dengan bantuan software ArcGIS 10.4 untuk mengetahui pola sebaran permukiman dan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman. Hasil penelitian sebaran permukiman tahun 2012 menghasilkan Nearest Neighbor ratio 0,839968 dengan jarak rata-rata (Expected Mean Distance) 21,8450 dan z-skor -3,609483, sehingga menunjukkan bahwa pola permukimannya adalah clustered/mengelompok. Kemudian sebaran permukiman tahun 2022 menghasilkan Nearest Neighbor ratio 0,775702 dengan jarak rata-rata (Expected Mean Distance) 14,7568 dan z-skor -7,759423, sehingga menunjukkan pola permukimannya juga clustered/mengelompok. Faktor penyebab perkembangan permukiman dipengaruhi oleh lokasi dan keamanan