Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA MANGROVE DI DESA PAGATAN BESAR KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA Jupri Mustofa; Khairun Nisa; Eny Dwi Pujawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Sylva Scienteae Vol 2 No 1, Edisi Februari 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.732 KB) | DOI: 10.20527/jss.v2i1.500

Abstract

Kawasan hutan mangrove di kabupaten Tanah Laut terus mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh pembukaan tambak, abrasi pantai dan kurangnya kepedulian masyarakat. Ekowisata adalah bentuk perjalanan wisata yang menitikberatkan pada konservasi sumberdaya alam. Kawasan hutan mangrove di desa Pagatan Besar berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata mangrove. ParameterIndeks Kesesuaian Ekosistem untuk Wisata Mangrove (IKW) meliputi ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, objek biota, pasang surut, karakteristik kawasan dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kesesuaian hutan mangrove di desa Pagatan Besar sebagai kawasan ekowisata. Metode yang digunakan adalah metode purposive samplingdengan menentukan tiga titik stasiun yang mewakili kondisi kawasan, Pengukuran ketebalan mangrove dilakukan secara manual dengan menarik garis tegak lurus kearah laut, analisa vegetasi menggunakan Line Transect plot, untuk mengetahui persepsi masyarakat dilakukan wawancara langsung kepada responden yang telah ditentukan secara sengaja.Berdasarkan hasil penelitian, nilaiIKWkawasan mangrove di desa Pagatan Besar sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata dengan nilai rata-rata sebesar 74,99 %.Jenis mangrove yang ditemui adalah jenisRhizophora mucronata, Excoecaria agallocha L., Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia marina, Acanthus ilicifolius L., Terminalia cattapa L., Cerbera manghas L dan Pandanus odoratissima. Jenis biota yang berasosiasi adalah krustasea, mollusca, reptil, ikan, burung, arthropoda dan primata. Masyarakat desa Pagatan Besar sudah mempunyai pemahaman yang baik terhadap ekosistem mangrove serta pentingnya pelestarian dan tujuan dibukanya kawasan ekowisata mangrove.
FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG GLUKOMANAN DARI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN GULA AREN (Arenga pinnata) PADA PEMBUATAN SUSU KEDELAI MENGGUNAKAN RANCANGAN METODE MIXTURE OPTIMAL CUSTOM DESIGN Jupri Mustofa; Simon Bambang Widjanarko; Ahmad Zaki Mubarok
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 25 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2024.025.01.7

Abstract

Susu kedelai merupakan minuman sumber protein nabati. Permasalahan susu kedelai ada 2, yakni stabilitas rendah dan tinggi kalori, karena memakai pemanis gula tebu. Tujuan penelitian ini membuat minuman susu kedelai yang menunjukkan stabilitas tinggi dan rendah kalori, dengan membuat formula yang terdiri atas: susu kedelai, menambahkan tepung glukomanan porang dan mengganti gula pasir dengan gula aren. 16 total perlakuan dirancang dengan metode Mixture Optimal Custom Design (MOCD) memakai Design Expert Versi 13, dengan 3 variabel bebas: proporsi susu kedelai, tepung glukomanan porang dan gula aren. Respon percobaan: total gula dan stabilitas susu kedelai. Hasil verifikasi dibandingkan dengan susu kedelai komersil merk: “Soybaru”. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan formula optimum (prediksi DX) adalah: susu kedelai 88,5 g, proporsi glukomanan (GM) porang 1,5 g dan gula aren 10 g, dimana kandungan total gula sebesar 4,41% dan stabilitas 97,51% dengan nilai desirability 91,8%. Uji verifikasi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p<0,05) dengan prediksi DX formula susu kedelai. Susu kedelai hasil verifikasi menunjukkan data kadar total gula 4,72% dan stabilitas 97,67%. Mutu susu kedelai hasil verifikasi dengan susu kedelai komersial merk ”Soybaru” berbeda sangat nyata (p-value<0,001) untuk respon total gula dan stabilitas, namun tidak berbeda nyata (p-value >0,05), untuk kadar protein, total lemak, pH, bau, rasa, warna dan penerimaan secara keseluruhan.