p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal El-Iqtishady
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYELESAIAN SENGEKETA EKONOMI SYARIAH MELALUI PERKARA SEDERHANA DI PENGADILAN AGAMA MUNGKID Siti Sonya Nadzilla
El-Iqthisadi Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.42229

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui perkara sederhana di Pengadilan Agama Mungkid. Fokus utama penelitian adalah pada metode penyelesaian yang seharusnya menggunakan gugatan sederhana, namun akhirnya diselesaikan dengan gugatan biasa. Data yang digunakan berasal dari Undang-undang, PERMA, dan putusan pengadilan, dengan pendekatan kualitatif sebagai metode analisis. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam merujuk pada ketentuan hukum yang digunakan oleh majelis hakim, yang tidak sejalan dengan PERMA No 4 Tahun 2019. Pada penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Mungkid, juga terdapat kesalahan dalam memilih pendekatan terkait penggunaan majelis hakim atau hakim tunggal. Hal ini menandakan pentingnya melakukan studi lebih lanjut terkait penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Mungkid guna memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam penyelesaian sengketa di masa mendatang. Kata Kunci: Pengadilan Agama, Putusan Sederhana, Sengketa Ekonomi Syariah. Abstract This research aims to investigate the resolution of Sharia economic disputes through simple cases in the Mungkid Religious Court. The main focus of the study is on the resolution method, which should ideally use a simple lawsuit but is ultimately settled through a regular lawsuit. The data used is derived from laws, Supreme Court regulations (PERMA), and court decisions, analyzed through a qualitative approach. The results indicate a discrepancy in referencing the legal provisions used by the panel of judges, which does not align with PERMA No. 4 of 2019. In the resolution of Sharia economic disputes in the Mungkid Religious Court, there is also an error in choosing the approach regarding the use of a panel of judges or a single judge. This underscores the importance of further studies regarding the resolution of Sharia economic disputes in the Mungkid Religious Court to ensure that legal processes adhere to applicable regulations and minimize the possibility of errors in dispute resolution in the future. Keywords: Religious Courts, Sharia Economic Disputes, Simple Verdicts.
ANALISIS AKAD IJARAH ALA AL-‘AMAL DALAM PRAKTIK JASA INAI DI KABUPATEN PIDIE Siti Sonya Nadzilla; Raihan Putri; Fahmi Makraja; Rian Rahmad
El-Iqthisadi Volume 6 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.53053

Abstract

Abstrak Tradisi "malam boh gaca" dalam pernikahan di Aceh kini mengalami perubahan dengan hadirnya jasa pasang inai yang lebih praktis. Penelitian ini bertujuan menganalisis praktik penyewaan jasa inai di Kabupaten Pidie dari perspektif akad Ijarah 'ala al-'amaal , terutama mengenai potensi permasalahan dalam perjanjian antara penyedia jasa dan konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif empiris dengan pendekatan kualitatif, melibatkan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik penyewaan jasa inai sering kali menghadapi pelanggaran kesepakatan, seperti perubahan motif dan keterlambatan pembayaran, yang menyebabkan kerugian bagi penyedia jasa. Berdasarkan analisis Fiqh Muamalah, penting bagi kedua belah pihak untuk memahami hak dan kewajiban masing-masing guna menghindari perselisihan dan memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah dalam akad ijarah ini. Kata Kunci: Ijarah ‘ala al-’amaal, Sewa jasa inai, Fiqh Muamalah Abstract The tradition of ‘malam boh gaca’ in weddings in Aceh is now experiencing changes with the presence of more practical inai installation services. This study aims to analyse the practice of renting inai services in Pidie Regency from the perspective of the Ijarah ‘ala al-’amaal contract, especially regarding potential problems in the agreement between service providers and consumers. The research method used is normative empirical with a qualitative approach, involving interviews, observation, and literature study. The results show that the practice of renting inai services often faces violations of the agreement, such as changes in motives and late payments, which cause losses to the service provider. Based on the analysis of Fiqh Muamalah, it is important for both parties to understand their respective rights and obligations to avoid disputes and ensure compliance with sharia principles in this ijarah contract. Keywords: Ijarah ‘ala al-’amaal, Henna service rental, Fiqh Muamalah