This Author published in this journals
All Journal Jurnal ORTOPEDAGOGIA
Ramadhanti, Desi Ambarrahmi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi MTs Ar-Royyan Malang Ramadhanti, Desi Ambarrahmi; Pradipta, Rizqi Fajar
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 8, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v8i22022p119-124

Abstract

Masih banyak kesenjangan seperti kurangnya kemandirian anak, kemampuan sosial dan prestasi belajar yang kurang, pelanggaran, hingga siswa dengan kondisi khusus. Kondisi ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyelenggaraan bimbingan konseling bagi ABK di sekolah inklusi MTs AR-Royyan. Tujuannya adalah untuk mengetahui impelentasi layanan bimbingan konseling di MTs Ar-Royyan, meliputi: 1) jenis layanan BK; 2) pencapaian penyelenggaraan layanan; 3) faktor-faktor yang memengaruhi layanan BK. Penelitian dilakukan dengan metodologi kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di MTs Ar-Royyan dengan narasumber 1 guru BK dan 4 orang siswa berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan: 1) dalam pelaksanaan jenis layanan yang diberikan antara lain layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, layanan konsultasi, dan layanan mediasi; 2) jenis layanan yang terlaksana dengan cukup baik antara lain layanan pembelajaran, layanan penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan layanan konsultasi. Sedangkan layanan yang belum maksimal antara lain layanan orientasi, layanan informasi, penempatan dan penyaluran, konseling kelompok, dan layanan mediasi; 3) Faktor yang dapat memengaruhi antara lain modal professional yang kurang, pelaksanaan kurang sesuai standar penyelenggaraan layanan BK. Kurangnya kerjasama pihak sekolah dalam layanan bagi ABK. Kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana. Serta faktor instrinsik sekolah itu sendiri.