ABSTRAKKepribadian dan kualitas individu dimasa dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan yang diperoleh selama masa kanak-kanak serta perlunya perhatian khusus pada pendidikan anak dalam perkembangannya. Sekolah Dasar adalah bentuk pendidikan formal paling dasar di Indonesia, perjalanan enam tahun untuk anak-anak berusia 7 hingga 12 tahun. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pada berbagai bidang. Dalam penelitian konsep arsitektur teritori pada sebuah bangunan sekolah dasar ini bertujuan mengidentifikasi teritori dan wilayah seseorang dalam bangunan pendidikan dengan lingkungan upaya pembentukan prilaku pada bangunan sekolah dasar. Dalam Indonesia masih kurangnya batasan-batasan yang di lakukan untuk beberapa manusia baik anak kecil ataupun dewasa hal ini mempengaruhi perkembangan dan kualitas lingkungan seorang anak makan dari itu di perlukan Penelitian ini menggunakan konsep Arsitektur teriotri pada bangunan pendidikan yang akan mempengaruhi prilaku sesorang. metode penelitian kuasi kualitatif. Penerapan konsep teritorialitas pada perilaku anak-anak dan dewasa, membantu adanya penyesuaian kebutuhan, privasi, dan kenyamanan. Dalam segi perilaku, dewasa memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti tidak ingin adanya gangguan dari anak-anak dan memerlukan ruang khusus untuk berinteraksi sesama dewasa maupun untuk dirinya sendiri begitupun juga dengan anak-anak membutuhkan privasi untuk dapat berinteraksi dengan temannya secara bebas. Kata Kunci: Arsitektur, Arsitektur teritori, sekolah dasarABSTRACT. The personality and quality of individuals in adulthood is greatly influenced by the educational experience gained during childhood as well as the need for special attention to the education of children in their development. Primary school is the most basic form of formal education in Indonesia, a six-year journey for children aged 7 to 12 years old. With the times and advances in technology in various fields. In researching the concept of territorial architecture in educational buildings, the aim is to identify a person's territory and territory in an educational building with an environment to shape behavior in educational buildings. In Indonesia, there is still a lack of restrictions for some humans, both small children and adults, this affects the development and quality of the environment for a child to eat. This research uses the concept of territorial architecture in educational buildings which will affect a person's behavior.This research uses quasi-qualitative research methods. The application of the concept of territoriality to the behavior of children and adults, helps to adjust the needs, privacy and comfort. In terms of behavior, adults have a number of things that need attention, such as not wanting distractions from children and needing a special space to interact with fellow adults and for themselves as well as children needing privacy to be able to interact with their friends freely.Keywords: Architecture, Territorial architecture, Education, Behavioral architecture