Daun matoa (Pometia pinnata J.R Forst and G. Forst) mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan alami. Senyawa yang berasal dari bahan alam, terutama flavonoid banyak dimanfaatkan salah satunya sebagai komponen aktif dalam sediaan kosmetik. Serum adalah salah satu jenis sediaan kosmetik dengan konsentrasi kandungan zat aktif tinggi dan viskositas rendah, yang mampu menghantarkan film tipis dari bahan aktif pada permukaan kulit. Carbopol 940 digunakan sebagai gelling agent yang dapat mempengaruhi nilai viskositas dan daya sebar pada sediaan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi basis carbopol 940 terhadap sifat fisik dan stabilitas serum ekstrak daun matoa yang berpotensi antioksidan. Metode. Ekstrak etanol daun matoa diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Selanjutnya ekstrak tersebut diformulasi menjadi sediaan serum dengan variasi konsentrasi carbopol 940 pada FI (0,4%), FII (0,5%) dan FIII (0,6%). Ekstrak dan sediaan tersebut kemudian dievaluasi sifat fisik dan stabilitasnya serta diuji potensi antioksidannya terhadap radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya FII yang memenuhi persyaratan mutu fisik dan stabilitas. Variasi konsentrasi carbopol berpengaruh terhadap parameter pH, viskositas serta daya sebar sediaan serum. Semakin rendah konsentrasi carbopol akan menyebabkan penurunan viskositas dan peningkatan daya sebar. Serum FI menghasilkan potensi antioksidan terbaik dengan nilai IC50 sebesar 69,74 ppm±0,80. Kesimpulan. Serum ekstrak etanol daun matoa mempunyai potensi antioksidan dan variasi konsentrasi Carbopol berpengaruh terhadap mutu fisik sediaan serum.