Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Multicultural Value in the Traditional Islamic Boarding School, Bina Insan Mulia (BIMA), Cirebon, Indonesia Eti Nurhayati; Yayah Nurhidayah
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13, No 1 (2019): Islamic Education and Liberation
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2019.1.1.3509

Abstract

Multicultural Education in Islamic Boarding Schools teaches tolerance and openness in carrying out activities of daily living. This research was conducted at the Bina Insan Mulia (BIMA) boarding school using descriptive qualitative methods, as well as data collection techniques by interviewing, observing, documenting studies, and FGDs. The conclusions of this study are: (1) The values of Multicultural Islamic Education implemented at the BIMA Islamic Boarding School are sourced from books / books taught to students / students such as the book of Hadith al-Arba'in Nawawiyah, Safinah al-Najah, Fath al-Qarib , Ta'lim al-Mutaa'llim, Taysir al-Khalaq, and Riyadh al-Saliheen; (2) The application of multicultural values includes openness, humanity, tolerance, mutual assistance, justice, equality, brotherhood. AbstrakPendidikan Multikultural di Pondok pesantren mengajarkan toleransi dan keterbukaan dalam melaksanakan aktifitas hidup sehari-hari. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, serta teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan FGD. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Nilai-nilai Pendidikan Islam Multikultural yang diterapkan di Pondok pesantren BIMA bersumber dari kitab / buku yang diajarkan kepada murid / Santri seperti kitab Hadits al-Arba'in Nawawiyah, Safinah al-Najah, Fath al-Qarib, Ta'lim al-Mutaa'llim, Taysir al-Khalaq, dan Riyadh al-Shalihin; (2) Penerapan nilai-nilai multikultural tersebut meliputi keterbukaan, kemanusiaan, toleransi, saling membantu, keadilan, kesetaraan, persaudaraan. 
Gender Bias Communication Among Santris in Pesantren Yayah Yayah Nurhidayah; Eti Nurhayati
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 1 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i1.7059

Abstract

For decades, there has been a biased pattern of communication between genders in society, including among the Al-Ishlah santris (students) in pesantren (Islamic boarding school) in Cirebon - West Java, subject studied by the writers. The communication of male and female santris has unique ways. From the beginning, pesantren offers the different treatment to male and female santris, both in rules, ethics, sanctions, communication, and relationships in general. In addition, the teaching of classic kitabs (books/holy books) still contains a lot of gender biases. This study aims to identify several gender biases and stereotypes in various forms of communication between male and female santris in pesantren. This research used descriptive qualitative methods, data collection techniques using interviews and observations to santris, and data analysis techniques carried out qualitatively in the form of narrative descriptions. The results of the study show there are many gender biases and stereotypes in various forms of communication, such as: communication style, conversation initiatives, intensity of conducting conversation, intensity of interruption, dominance in conversation, intensity of making humor, eye contact, spatial distance, body language, smile, and touch.Keywords: communication, gender bias, pesantren 
Confronting Subtle Sexism in An Indonesian EFL Textbook Ana Humardhiana; Yayah Nurhidayah
ELT Echo : The Journal of English Language Teaching in Foreign Language Context Vol 5, No 2 (2020): December
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/eltecho.v5i2.7386

Abstract

Language is a powerful tool to communicate ideologies and build a society. Through language, we can see what kind of society we are living in; and apparently, we are living in a society where sexism flourishes without us realizing it. This type of sexism is called as subtle sexism, appearing to be unintentional and harmless because the unequal and unfair treatmeant of women is perceived to be normative. In Indonesia, subtle sexism can be found in EFL textbooks. As the main language input, textbooks can transfer cultural values and ideologies through the targeted language. Hence, subtle sexism is ‘softly’ hidden on the pages and readers – students in this case – are not aware that they are being indoctrinated. This study examined an Indonesian EFL textbook entitled Bahasa Inggris Kelas XII for the twelfth graders in Indonesia which was published by the Ministry of Education and Culture. By implementing content analysis, this research has two objectives, i.e. (1) to find out whether the book promotes subtle sexism, and (2) how teachers, as the last filters, can confront subtle sexism in the book and other EFL textbooks in general. The results show that even though the textbook does not reflect any signs of blatant and covert sexism, it still promotes subtle sexism that the writers might not aware of. Also, this study tries to propose some suggestions for teachers to confront subtle sexism in EFL textbooks, such as using a gender bias checklist, making changes or creating new original materials, fostering a critical class discussion by using the sexist textbooks, and teaching gender-fair language.
ANALISIS WACANA BERITA PEMBLOKIRAN WEBSITE ISLAM RADIKAL PADA WEBSITE REPUBLIKA ONLINE Abdul Basith; Yayah Nurhidayah; Muhammad Ghulzar Simsimany
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 8, No 2 (2017): December 2017
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.219 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v8i2.3010

Abstract

Banyak pemahaman dan opini dari berbagai golongan umat Islam kini, ada beberapa yang pemahaman yang dinilai meresahkan sebagian masyarakat. Pemahaman tersebut terkait dengan pemahaman Islam garis keras atau yang disebut sebagai gerakan radikal. Dari latar belakang permasalahan yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Analisis Wacana Berita Pemblokiran Website Islam Radikal Pada Website Republika Online Bulan April 2015. Hal yang diteliti mengerucut pada masalah bagaimana wacana berita pemblokiran website pada republika online pada tingkatan dimensi teks dari segi tematis, bagaimana wacana berita pemblokiran website pada republika online pada tingkatan dimensi teks dari segi skematis, bagaimana wacana berita pemblokiran website pada republika online pada tingkatan dimensi teks dari segi semantik, dan bagaimana keseluruhan wacana yang diarahkan republika.co.id terkait berita pemblokiran website Islam radikal. Metode penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Teknik Pengumpulan Data menggunakan teknik Dokumentasi, yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian, dari segi tematis wacana yang terdapat pada berita di republika online terkait pemblokiran website ditampilkan dengan sangat beragam dan menarik, serta berimbang. Dari segi skematis, wacana yang terdapat pada berita direpublika online terkait pemblokiran website disajikan dengan baik dan berkesinambungan, sehingga wacana yang dihadirkan dapat dengan baik diterima oleh pembaca. Dari segi semantik, wacana disajikan dengan sangat baik dan lugas, latar belakang, detail yang melengkapi, penekanan, pengandaian dan ilustrasi tersusun dengan pas dan menghidupkan wacana pemblokiran. Arah wacana yang dihadirkan republika online lebih condong kepada kontra terhadap pemblokiran website Islam.  Kata Kunci: wacana, online, tematis, skematis,  semantik
PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR Meti Meti; Yayah Nurhidayah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.681 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2961

Abstract

Masa kehidupan anak sebagian besar berada dalam lingkungan keluarga. Karena itu, keluargalah yang paling menentukan terhadap masa depan anak, begitupula corak anak dilihat dari perkembangan sosial, psikis, fisik, dan relegiusitas juga ditentukan oleh keluarga. Sebagaimana yang terjdi di blok dua desa Cisaat Kabupaten Cirebon para orang tua memperhatikan anaknya walaupun sebagian besar kesibukan sebagai ibu rumah tangga tidak mengurangi perhatian terhadap sang anak pada pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua dengan anak dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana imbauan pesan orang tua terhadap anak dalam memberikan motivasi belajar, serta sejauh mana efektifititas imbauan pesan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak. Metodologi yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, adapun pendekatannya menggunakan studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, pengamatan, dan dukumentasi. Hasil penelitian ini di simpulkan bahwa peran komunikasi interpersonal yang terjadi antara orang tua dengan anak adalah adanya sebuah keakraban antara orang tua dan anak, adanya kesepakatan yang terjalin antara orang tua dan anak, ketepatan respon orang tua terhadap anak maupun sebaliknya, dan nada bicara yang tepat ketika melakukan komunikasi dengan anak maupun sebaliknya. Sementara itu imbauan pesan dilakukan dengan cara menyampaikan pesan berulang-ulang, menggunakan bahasa yang lugas dan jelas, dan memberikan contoh suri tauladan kepada sang anak, adapun efektifitas terwujud dikarenakan adanya waktu situasi dan tempat yang tepat dan konsistensi dari orang tua. Kata kunci: imbauan; interpersonal; orang tua; anak; motivasi belajar
Psikologi Persepsi Visual pada Konten Dakwah Visual Instagram Abdu Zikrillah; Yayah Nurhidayah
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 4, No 2 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v4i2.9667

Abstract

Persepsi berkaitan dengan menafsirkan makna yang terkandung dari pesan yang disampaikan, dalam konteks ini berbentuk visual. Pesan berbentuk visual memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah pemaknaan dari bentuk visualnya. Setiap individu memiliki tingkat kognitif berbeda-beda, hal ini yang menjadi pengaruh terhadap persepsi visual. Konten dakwah visual di Instagram tentunya bertujuan untuk menyampaikan pesan dakwah secara visual. Bagaimana proses bentuk visual itu dipersepsi setidaknya ada tiga tahapan, yaitu pemrosesan pararel (perhatian), persepsi pola (analisis visual), dan memori kerja visual. Metode yang digunakan untuk menjelaskan kajian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan teori Desain Komunikasi Visual untuk membahas elemen visualnya, teori semiotika Pierce untuk mengetahui makna yang terkandung pada pesan, dan teori psikologi persepsi visual untuk mengetahui proses mempersepsi dari objek yang diamati. Hasil yang didapatkan, konten dakwah visual Instagram memiliki bentuk visual yang menarik sehingga pada tahap awal persepsi membentuk perhatian, tahap kedua konten dianalisis oleh kinerja otak dalam sistem kinerja visual untuk menginterpretasi bentuk visual dan hasil persepsinya membentuk kognitif, dalam hal ini ditemukan nilai-nilai ajaran Islam, hasil persepsi pada tahap ketiga disimpan dalam memori visual dan memunculkan respon baik secara afektif berupa sikap (menjadi orang yang bertaqwa) maupun secara psikomotor berupa tindakan (melaksanakan ibadah).
Students - Teachers Communication Patterns in Islamic Elementary Schools: Analyzing the Hierarchical Context of Standpoint’s Theory Nurhayati, Eti; Nurhidayah, Yayah
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 9, No 2 (2022): October 2022
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v9i2.19488

Abstract

AbstractThis study aims to identify the patterns of student-teacher communication in learning as perceived by teachers from the perspective of Standpoint Theory. This descriptive research uses questionnaires distributed to teachers. The results of this research show that first, the most dominant attitude in student communication is the desire to always please the teacher; second, the most common language use in student communication is frequent complaints; third, the most dominant verbal communication style of students is always speaking politely; fourth, the most prevalent nonverbal communication style is frequent eye contact, active listening, and silence; and fifth, the most dominant personality attitude in student communication is a lack of willingness to make sacrifices. These findings indicate that student-teacher communication remains hierarchical. Teachers are perceived to have more power compared to students, maintaining the stigma of teachers as figures to be "obeyed and emulated." This results in students being more passive, hesitant to take initiative, dependent, and primarily focused on pleasing the teacher.Keywords: students-teachers communication pattern, Islamic elementary school, Standpoint theory. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi siswa-guru dalam pembelajaran yang dipersepsi oleh guru ditinjau dari teori Standpoint. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang kepada guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, sikap dalam berkomunikasi siswa yang paling dominan adalah selalu ingin menyenangkan guru; kedua, penggunaan bahasa dalam komunikasi siswa yang paling dominan adalah sering komplain; ketiga, gaya komunikasi verbal siswa yang paling dominan adalah selalu berbicara sopan; keempat, gaya komunikasi nonverbal siswa yang paling dominan adalah sering melakukan kontak mata, lebih banyak mendengar, dan diam; dan kelima, sikap kepribadiaan siswa dalam berkomunikasi yang paling dominan adalah jarang mau berkorban. Temuan ini menunjukkan bahwa komunikasi guru-siswa masih bersifat hierarkis. Guru dianggap memiliki kekuasaan lebih besar dibandingkan siswa, sehingga stigma guru masih dipertahankan sebagai figur yang harus "dipatuhi dan ditiru". Hal ini mengakibatkan siswa menjadi lebih pasif, ragu untuk mengambil inisiatif, tergantung, dan lebih berfokus untuk menyenangkan guru.Kata kunci: pola komunikasi siswa-guru, sekolah dasar Islam, teori Standpoint.
ANALISIS SEMIOTIK STRATEGI DAKWAH HUMOR AKUN INSTAGRAM NUNUZOO abdullah, Saida Nafisah; Nurhidayah, Yayah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 10, No 1 (2019): July 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.814 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v10i1.5145

Abstract

Video akun instagram Nunuzoo selain terbilang muda, Nunuzoo memanfaatkan media sosialnya untuk berdakwah dengan karakteristik humor, padahal humor sendiri sering di konotasikan sebagai bentuk dari ejekan. Namun Nunu membuktikan dengan inovasi humor juga bisa digabungkan dalam dakwah, dengan bantuan teori semiotik dari Ferdinand de Saussure, dianalisis tanda dan penanda pada dakwah humor agar dipahami oleh sasaran madu nya yaitu anak remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi dakwah dengan taktik humor dalam akun instagram Nunuzoo, makna dakwah yang terkandung dalam akun instagram Nunuzoo, dan mengetahui penanda dan pertanda dalam video instagram Nunuzoo melalui analisis semiotik Ferdinand de SaussurePenelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis semiotika model Ferdinand De Saussure, objek penelitian yaitu video yang di uanggah pada periode Januari 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model dyanic dengan langkah-langkah: 1.) menentukan topik menarik; 2.) merumuskan masalah; 3.) menentukan teori analisa; 4.) klasifikasi hasil analisa; 5.) dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1.) instagram Nunuzoo mengimplementasikan strategi dakwah Strategi indriawi (al-manhaj al-hissi), Strategi rasional (al-manhaj al-aqli), dan Strategi sentimentil (al-manhaj al-athifi) dengan mengemas ketiga strategi tersebut dengan humor; 2.) video instagram @nunuzoo pada periode Januari 2018, dapat memiliki pemaknaan atau interpretasi terhadap tanda-tanda dakwah seperti optimis, berdoa, usaha, gaul tetap sesuai syariat, dan berlomba dalam kebaikan; 3.) penanda adalah bunyi, gambar, dan coretan yang membentuk kata di suatu halaman. Sedangkan pertanda yaitu konsep dan makna-makna dari setiap bentuk verbal dan nonverbal video di instagram @nunuzoo. Kata Kunci: Strategi Dakwah, Humor, Video Instagram, Semiotika
PEREMPUAN DIFABEL DALAM BINGKAI MEDIA MASSA ONLINE Syaefudin, Mochamad; Nurhidayah, Yayah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v12i2.9062

Abstract

Pemberitaan terkait perempuan difabel di media massa online seringkali dimanfaatkan untuk menarik atensi atau perhatian pembaca dengan mengekploitasi sisi kelemahannya padahal cara pandang yang demikian akan berdampak besar terhadap kesulitan mereka untuk memperoleh lehidupan yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari media massa online khususnya sindonews.com dalam membingkai berita mengenai perempuan difabel sebagai korban pemerkosaan di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.  Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk menghasilkan paparan yang menyeluruh dengan menggunakan empat dimensi yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sindonews.com melakukan pembingkaian atau framing melalui berita yang dibuat. Berdasarkan pemilihan angle, penggunaan diksi, perangkaian kalimat, pemilihan narasumber ditemukan bahwa sindonews.com menempatkan difabel dengan porsi yang sesuai tanpa mengeksploitasi aspek kekurangan untuk menarik minat baca.
DAKWAH MELALUI MEDIA SOSIAL Burhanudin, Aan Mohamad; Nurhidayah, Yayah; Chaerunisa, Ulfa
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 10, No 2 (2019): December 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v10i2.5658

Abstract

Media sosial tidak lagi sekadar  untuk membuka jaringan pergaulan di dunia maya, melainkan memberikan dampak yang cukup bagi bidang-bidang, diantaranya sebagai media untuk melakukan dakwah, yaitu media sosial instagram. Instagram menjadi salah satu alat pergerakan yang baik dalam menyampaikan sebuah pesan.Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah (1) Bagaimana pelaksanaan dakwah kesetaraan gender melalui Instagram @cherbonfeminist ? (2) Apa saja konten yang di sajikan oleh Instagram @cherbonfeminist ? (3) Bagaimana respon followes (pengikutnya) terhadap Instagram @cherbonfeminist ?.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui bagaimana pelaksanaan dakwah dalam akun Instagram @cherbonfeminis mengenai kesetaraan gender (2) Untuk mengetahui konten apa saja yang disajikan oleh akun Instagram @cherbonfeminist (3) Untuk mengetahui bagaimana respon followersnya mengenai dakwah kesetaraan gender.Dalam penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Dan untuk teknik analisis data yang digunakan ialah model Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis hasil penelitian, peneliti menyimpulkan Instagram @cherbonfeminist melakukan pelaksanaan: (1) memanfaatkan instagram sebagai media dakwah (2) langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat konten yaitu: membaca atau wawancara, mengambil intisari, dan membuat konten yang menarik (3) kendala saat membuat konten. Adapun konten yang terdapat dalam instagram @cherbonfeminist diantaranya yaitu: (1) perspektif keadilan (2) hadist-hadist hak perempuan dalam islam (3)pesan motivasi untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan (4) belajar menambahkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Respon para followers dinilai positif dan efektif karena penggunaan media instagram sebagai media dakwah.