Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Biografi Alvia Santoni : Dari Akademisi ke Politisi Tahun 1998 - 2023 Veronika, Mutiara Rejani; Asri, Zul
Jurnal Kronologi Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jk.v6i1.792

Abstract

This study aims to provide an overview of the life journey and contributions of Alvia Santoni, the Deputy Mayor of Sungai Penuh, from being an academician to becoming a politician, along with his influences and roles. The author is interested in selecting Alvia Santoni as the subject of this biography because throughout his career in academia and politics, he has made significant advancements in the field of education in Sungai Penuh, Kerinci. The method used in this research is the historical method, which consists of several stages including heuristic, source criticism, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that Alvia Santoni is a figure from Pondok Tinggi District, Sungai Penuh City. Known as Antos, he began his career as an academician by teaching and working in the library at the Academy of Business Administration (A2N) Kerinci in 1998. Antos was actively involved in the establishment of the College of Economics (STIE) – SAK. For 21 years, Antos served as a lecturer at STIE – SAK and from 2017 to 2020, he served as the Chairman of STIE – SAK. Eventually, Antos assumed the position of Deputy Mayor of Sungai Penuh from 2021 to 2024. Throughout his career as an academician and politician, Antos played various roles for Sungai Penuh, Kerinci, particularly in the field of education.
Kepemimpinan Pemuda dalam Pelestarian Sejarah Lokal : Analisis Peran Rio Tampati Putra sebagai Founder Museum Perang Sintuk Naldi, Hendra; Najmi, Najmi; Silva, Ray; Veronika, Mutiara Rejani; Andeskoli, Oriza
Jurnal Kronologi Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jk.v7i2.911

Abstract

This research is motivated by awareness of the important role of youth in preserving local history and culture. The Sintuk War Museum exists because of the enthusiasm of a young man from Nagari Sintuk named Rio Tampati Putra. Proving that youth leadership and initiative can be key in preserving and reviving local history. This research is qualitative research that uses historical research methods. Several stages in the Historiography process involve steps such as Heuristics (data collection), Verification (source criticism), Interpretation (interpretation), and historiography (historical writing). The results of this research show that Rio Tampati Putra's background in establishing the Sintuk War Museum was to teach the younger generation about the great struggle of Indonesia's ancestors in gaining independence. Through visionary and collaborative leadership, Rio Tampati Putra succeeded in making the Sintuk War Museum a source of historical learning for students and forming a community that is beneficial for the younger generation through collaboration with various parties.
E-Tour Guide Berbasis QR Code Pada Museum Perang Sintuk untuk Menunjang Informasi Wisata Sejarah Naldi, Hendra; Susilawati, Nora; Erniwati , Erniwati; Ray Silva; Veronika, Mutiara Rejani
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 7 No 1 (2025): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v7i1.1216

Abstract

Museum Perang Sintuk hadir atas semangat pemuda Nagari Sintuk bernama Rio Tampati Putra pada tahun 2021. Museum ini adalah rumah yang berfungsi sebagai pos pengamatan pejuang pada 1948, dibangun sejak 1945, dan dihibahkan untuk pelestarian sejarah. Terdapat lebih kurang 300 benda bersejarah yang berada di museum ini. Namun sayangnya, karena keterbatasan dana, benda-benda bersejarah ini tidak memiliki deskripsi yang jelas sehingga mempersulit pengunjung untuk memperoleh informasi benda bersejarah tersebut secara detail. Penjaga museum atau Tour Guide museum ini juga minim sehingga pengunjung kesulitan dalam mendapatkan informasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendata koleksi museum terkhususnya benda cagar budaya dan membuat Qr Code yang dapat diakses oleh pengunjung Museum Perang Sintuk sebagai penunjang informasi sejarah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Juni hingga Oktober 2024 di Museum Perang Sintuk. Metode kegiatan dilakukan dengan lima langkah yaitu survei, Pendekatan dengan pengelola Museum Perang Sintuk, Pengumpulan data, pembuatan produk Qr Code, Uji Coba dan Sosialisasi penggunaan produk yang telah memiliki Qr Code. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Qr Code sebagai penunjang informasi sejarah di Museum Perang Sintuk memiliki dampak positif yang signifikan. Pengunjung merasa terbantu dengan adanya QR Code yang memudahkan mereka mengakses informasi detail tentang benda-benda bersejarah secara langsung melalui perangkat seluler mereka. Setiap QR Code terhubung ke halaman yang berisi deskripsi lengkap, asal usul, serta peran benda tersebut dalam sejarah perjuangan di Nagari Sintuk dan sekitarnya. Melalui uji coba dan sosialisasi, terlihat bahwa penggunaan QR Code meningkatkan pengalaman pengunjung, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi canggih museum.