<![CDATA[Atlet yang berada di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) menghabiskan banyak waktu di lapangan latihan sehingga sulit beradaptasi dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu, perlu membangun program pemuda positif melalui kecakapan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program Integrasi Kecakapan Hidup terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, menganalisis perbedaan antara atlet senam yang diberikan program kecakapan hidup dan yang tidak, menganalisis peningkatan kedua komponen tersebut. Metode penelitian kuasi-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi semua atlet senam Jawa Barat dengan rentang usia 11 - 21 tahun dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah atlet PPLP Jawa Barat dengan total 12 atlet dan Atlet Klub dengan total 12 atlet. Instrumen penelitian adalah LSSS (life skill scale for sport), teknik pengumpulan data adalah kuesioner skala penilaian Likert. Analisis data dengan statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan independent sample T test dan paired sample T test. Terdapat pengaruh program Integrasi Kecakapan Hidup terhadap pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pada Atlet Senam Lantai PPLP Jawa Barat dengan nilai signifikansi (sig 2-tailed) 0,000 <0,05. Terdapat perbedaan antara atlet senam yang diberikan program kecakapan hidup dan yang tidak dengan signifikansi (sig 2-tailed) 0,002 <0,05. untuk komponen pengambilan keputusan mendapat peningkatan rata-rata 25,27% sedangkan untuk komponen pemecahan masalah mendapat peningkatan rata-rata 16,93% pengembangan kecakapan hidup pada remaja yang mengikuti latihan senam yang diberikan integrasi kecakapan hidup lebih baik jika dibandingkan dengan pengembangan kecakapan hidup remaja yang mengikuti latihan senam non-integrasi kecakapan hidup ke dalam program latihannya.]]>
