Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sikap dan Perilaku Swamedikasi Dismenore Primer pada Mahasiswi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo : Attitudes and Behavior of Self-Medication for Primary Dysmenorrhea among Pharmacy Students at Ngudi Waluyo University Haswan, Dedi; Pujiastuti, Anasthasia; Pratiwi, Neli Diah
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 01 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i01.3041

Abstract

Women experience pain that varies in intensity for each individual. Menstrual pain can be treated using pharmacological and non-pharmacological therapy. The use of therapy for dysmenorrhea can improve the quality of life of sufferers. The Pharmacy Study Program at Ngudi Waluyo University is dominated by female students where menstrual pain will be an obstacle that affects their academic and daily activities. The aim of this study was to determine the attitudes and behavior of students from the Pharmacy Study Program at Ngudi Waluyo University when experiencing primary dysmenorrhea and to assess the strength of the correlation between the intensity of dysmenorrhea pain and therapy. The method used in this research is descriptive analysis with simple random sampling data collection techniques. Data was analyzed using the SPSS 25 statistical application. Based on the data obtained, 27.11% of respondents used therapy, and 72.89% of respondents did not use therapy. Reducing the pain intensity of primary dysmenorrhea has a correlation of 0.520 (moderate) with the use of therapy. Based on statistical tests on academic activities (sig. 0.006) and daily activities (sig. 0.000) which shows that there is an influence of primary dysmenorrhea on the academic and daily activities of respondents, but it has a weak correlation, namely 0.212 and 0.306 respectively. The use of therapy can reduce the intensity of pain in primary dysmenorrhea, however, many do not use therapy when experiencing primary dysmenorrhea and primary dysmenorrhea affects the respondents' academic and daily activities.   ABSTRAK Perempuan mengalami nyeri haid dengan intensitas yang berbeda pada setiap individu. Nyeri haid dapat diatasi menggunakan terapi farmakologi maupun non farmakologi.  Penggunaan terapi pada dismenore dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Prodi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo didominasi oleh mahasiswi dimana nyeri haid akan menjadi kendala yang mempengaruhi aktivitas akademik maupun kesehariannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku mahasiswi Prodi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo ketika mengalami dismenore primer dan menilai kekuatan korelasi intensitas nyeri dismenore terhadap terapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan teknik pengambilan data simple random sampling. Data dianalisis menggunakan aplikasi statistik SPSS 25. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 27,11% responden menggunakan terapi, dan 72,89% responden tidak menggunakan terapi. Penurunan intensitas nyeri dismenore primer mempunyai korelasi 0,520 (moderate) dengan penggunaan terapi. Berdasarkan uji statistik pada aktivitas akademik (sig. 0,006) dan aktivitas keseharian (sig. 0,000) yang menunjukkan terdapat pengaruh dismenore primer terhadap kegiatan akademik dan keseharian respoden, namun mempunyai korelasi yang lemah, yaitu masing-masing 0,212 dan 0,306. Penggunaan terapi dapat menurunkan intensitas nyeri pada dismenore primer, akan tetapi banyak yang tidak menggunakan terapi ketika mengalami dismenore primer dan dismenore primer mempengaruhi kegiatan akademik dan keseharian responden.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Menggosok Gigi Dan Mencuci Tangan Lutviana Sari, Anggun Dwi; Octaviana, Almira Sekar; Fabiola, Nadia; Karminingtyas, Sikni Retno; Roni, Abdul; Pratiwi, Neli Diah
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Desember
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v4i3.1080

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Menggosok Gigi Dan Mencuci Tangan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Candirejo” yang berada di SDN 1 Candirejo, Ngablak, Candirejo, Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyebarkan pengalaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari–hari kepada masyarakat luas termasuk pada anak-anak Sekolah Dasar. Pemberian edukasi ini dengan menggunakan metode edukasi / penyuluhan kepada siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar. Pertama siswa diberikan pretest untuk melihat pengetahuan siswa tentang materi yang akan disampaikan kemudian dilanjutkan dengan edukasi mengenai cara menggosok gigi dengan benar dan edukasi 6 langkah cara mencuci tangan. Setelah pemaparan materi, kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan tanya jawab dan posttest kepada seluruh siswa kelas 1 dan 2 untuk melihat pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi. Hasil pada siswa kelas 1 dan 2 sebelum edukasi mendapatkan tingkat pengetahuan baik 84,62%, pengetahuan cukup 7,69%, dan pengetahuan kurang 7,69%, namun setelah edukasi mendapatkan tingkat pengetahuan baik 96,15% dan pengetahuan cukup 3,85%. Dalam hal ini siswa mampu memahami materi apa yang telah sampaikan dan meningkatnya pengetahuan siswa SDN Candirejo 1 tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menggosok gigi dan cuci tangan.
WORKSHOP PEMBUATAN SEDIAAN OBAT GOSOK DI SMA TUNAS PATRIA Parwati, Parwati; Jannah, Risma Tri Nur; Lestari, Oktavia Irma; Pujiastuti, Anasthasia; Pratiwi, Neli Diah
Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2025): JULI 2025
Publisher : FIP UNIRA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/eduabdimas.v4i3.6730

Abstract

Sediaan obat gosok yang belum begitu familiar karena bau dan bentuknya yang menjadikan siswa SMA masih kurang tertarik pada bentuk obat gosok karena belum memahami secara mendalam mengenai sediaan obat gosok serta belum mengetahui cara pembuatannya. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan pembuatan obat gosok kepada siswa SMA. Kegiatan workshop pembuatan obat gosok dilakukan dengan kegiatan penyuluhan dilaksanakan di ruang kelas SMA Tunas Patria Ungaran yang diikuti oleh 22 siswa. Media yang digunakan berupa presentasi menggunakan power point serta dilanjutkan diskusi antar siswa dan tim pengabdian. Pelatihan pembuatan balsam dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok membuat 1 formula balsam dengan berat 40 gram dan dibagi menjadi 8 pot salep @5 gram tiap kemasan. Evaluasi dilakukan dengan mengerjakan pretest sebelum pemberian materi dan post test setelah praktek pembuatan sediaan obat gosok. Hasil kegiatan PKM didapatkan sediaan balsam yang memiliki efek menghangatkan, menyegarkan dan meredakan nyeri serta peningkatan pengetahuan. Hasil pretest rata-rata memiliki nilai 55,9 dan nilai post test memiliki nilai rata-rata 84,5. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh persentase peningkatan pengetahuan sebesar 28,6%. Kesimpulan pemberian materi pembuatan sediaan balsam berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan peserta workshop.