Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Sediaan Gel Dan Krim Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Terhadap Penurunan Luas Luka Bakar Pada Tikus Agitya Resti Erwiyani; Dedi Haswan; Andre Agasi; Sikni Retno Karminingtyas
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.137 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v3i2.666

Abstract

                                               ABSTRAKLuka bakar adalah cedera pada kulit atau jaringan organik lainnya terutama disebabkan oleh panas atau karena radiasi, radioaktivitas, listrik, gesekan atau kontak dengan bahan kimia. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam mengobati luka bakar adalah kelor. Daun kelor mengandung metabolit sekunder meliputi flavonoid, saponin dan tannin yang dapat menurunkan luas luka bakar.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh sediaan gel dan krim ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terhadap penurunan luas luka bakar tikus putih. Metode pada penelitian ini merupakan penelitian eksperimetal dengan rancangan post test control group design. Tikus putih jantan sebanyak 45 ekor dikelompokkan  menjadi 9 kelompok, yaitu kelompok negatif (basis gel dan basis krim), kontrol positif (Bioplacenton), dan 6 kelompok perlakuan sediaan krim dan gel yang mengandung ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v. Pengukuran diameter luka dilakukan setiap hari selama 7 hari, selanjutnya dihitung penurunan luas luka bakar. Hasil pada sediaan krim dan gel ekstrak etanol daun kelor memenuhi persyaratan dalam uji homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat viskositas dan uji dipercepat. Sediaan krim menghasilkan efek penurunan luas luka lebih baik dibandingkan sediaan gel. Efektivitas paling besar pada sediaan krim ekstrak etanol daun kelor 15% b/v dengan penurunan luas diameter sebanding dengan kelompok kontrol positif.Simpulan penelitian ini sediaan krim mempunyai aktivitas penurunan luas luka bakar lebih tinggi dibandingkan sediaan gel.Kata kunci : gel, krim, daun kelor, Moringa oleifera, luka bakar ABSTRACTBurns are injuries on the skin or other organic tissues mainly due to heat or due to radiation, radioactivity electricity, friction or contact with chemicals. One of the medicinal plants that can be used is Moringa plants. Moringa leaves have flavonoid, saponin an tanin which can be used to reduce the extent of burn. This study aims to evaluated the effect of Moringa leaf extract gel  on the decrease in the extent of burns in white rats.  This research is experimental study with post test control group design. 45 male white rats were divided into 9 groups, namely negative control (gel and cream based), positive control (Bioplacenton), and 6 groups of gel and cream dosage forms containing  ethanolic extract of Moringa leaves with a concentration of 5% w/v, 10% w/v and 15% w/v. Measurement of wound diameter is carried out every day for 7 days, then the reduction in burn area was calculated. Result the cream and gel dosage forms of the ethanolic extract of Moringa leaves have the requirement in the homogeneity, pH, dispersion, viscosity adhesion, and accelerated test. Cream have better effect on reducing the area of the wound than gel dosage form. Moringa leave 15% w/v have greatest effectiveness comparable to the positive control group.  Conclusion : cream dosage form have a higher burn reduction activity than gel dosage form. Keywords : Gel, Moringa leaves, Moringa oleifera,  Burns
Sikap dan Perilaku Swamedikasi Dismenore Primer pada Mahasiswi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo : Attitudes and Behavior of Self-Medication for Primary Dysmenorrhea among Pharmacy Students at Ngudi Waluyo University Haswan, Dedi; Pujiastuti, Anasthasia; Pratiwi, Neli Diah
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 01 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i01.3041

Abstract

Women experience pain that varies in intensity for each individual. Menstrual pain can be treated using pharmacological and non-pharmacological therapy. The use of therapy for dysmenorrhea can improve the quality of life of sufferers. The Pharmacy Study Program at Ngudi Waluyo University is dominated by female students where menstrual pain will be an obstacle that affects their academic and daily activities. The aim of this study was to determine the attitudes and behavior of students from the Pharmacy Study Program at Ngudi Waluyo University when experiencing primary dysmenorrhea and to assess the strength of the correlation between the intensity of dysmenorrhea pain and therapy. The method used in this research is descriptive analysis with simple random sampling data collection techniques. Data was analyzed using the SPSS 25 statistical application. Based on the data obtained, 27.11% of respondents used therapy, and 72.89% of respondents did not use therapy. Reducing the pain intensity of primary dysmenorrhea has a correlation of 0.520 (moderate) with the use of therapy. Based on statistical tests on academic activities (sig. 0.006) and daily activities (sig. 0.000) which shows that there is an influence of primary dysmenorrhea on the academic and daily activities of respondents, but it has a weak correlation, namely 0.212 and 0.306 respectively. The use of therapy can reduce the intensity of pain in primary dysmenorrhea, however, many do not use therapy when experiencing primary dysmenorrhea and primary dysmenorrhea affects the respondents' academic and daily activities.   ABSTRAK Perempuan mengalami nyeri haid dengan intensitas yang berbeda pada setiap individu. Nyeri haid dapat diatasi menggunakan terapi farmakologi maupun non farmakologi.  Penggunaan terapi pada dismenore dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Prodi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo didominasi oleh mahasiswi dimana nyeri haid akan menjadi kendala yang mempengaruhi aktivitas akademik maupun kesehariannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku mahasiswi Prodi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo ketika mengalami dismenore primer dan menilai kekuatan korelasi intensitas nyeri dismenore terhadap terapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan teknik pengambilan data simple random sampling. Data dianalisis menggunakan aplikasi statistik SPSS 25. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 27,11% responden menggunakan terapi, dan 72,89% responden tidak menggunakan terapi. Penurunan intensitas nyeri dismenore primer mempunyai korelasi 0,520 (moderate) dengan penggunaan terapi. Berdasarkan uji statistik pada aktivitas akademik (sig. 0,006) dan aktivitas keseharian (sig. 0,000) yang menunjukkan terdapat pengaruh dismenore primer terhadap kegiatan akademik dan keseharian respoden, namun mempunyai korelasi yang lemah, yaitu masing-masing 0,212 dan 0,306. Penggunaan terapi dapat menurunkan intensitas nyeri pada dismenore primer, akan tetapi banyak yang tidak menggunakan terapi ketika mengalami dismenore primer dan dismenore primer mempengaruhi kegiatan akademik dan keseharian responden.
Tingkat Pengetahuan Anak Panti Roudlotul Jannah Terhadap Kesehatan Kulit Subandhono, Jasmine Desnita Amelinda; Haswan, Dedi; Muhammad Dimas Mauludi Salam; Malva Ayesha Felisianingtyas; Najwa Aulia Putri; Intan Audina Putri
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kulit, khususnya kudis, sering diabaikan sebagai masalah kesehatan di panti asuhan. Gejala seperti gatal-gatal yang hebat dan luka kulit yang menyakitkan akibat garukan berlebihan dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup individu yang tinggal di lingkungan padat seperti ini. Kondisi kulit yang sangat menular ini mudah menyebar di asrama panti asuhan yang sempit, tetapi sering diabaikan atau tidak diobati. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persepsi dan pengetahuan anak-anak panti asuhan tentang kesehatan kulit serta memberikan edukasi tentang pencegahan melalui perubahan pola hidup sehat dan penanganannya melalui pemberian obat yang sesuai untuk penyakit scabies . Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2024 di Panti Asuhan Roudhotul Jannah Al Hasany oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Ngudi Waluyo dalam bentuk sesi edukasi interaktif dan konsultasi. Dari kuesioner yang disebarkan didapat hasil bahwa 11 dari 16 anak setuju bahwa penyakit kulit mempengaruhi kehidupan mereka, 12 dari 16 merasa bahwa penyakit kulit mempengaruhi kepercayaan diri serta 16 dari 16 anak percaya bahwa dengan perawatan yang tepat maka penyakit kulit dapat diatasi, 15 dari 16 anak percaya bahwa mencari informasi tentang perawatan kulit di sumber terpercaya dapat membantu mengatasi penyakit tersebut serta 13 dari 16 anak percaya bahwa perubahan gaya hidup dapat meningkatkan kesehatan kulit.
Edukasi Pengaruh Anemia Terhadap Proses Belajar pada Siswa-Siswi SMPN 1 Bawen-Kabupaten Semarang Haswan, Dedi; Insani, Arika Nur; Yulitaningrum, Siti Khoirul; Susanti, Olif Rina; Khotimah, Siti; Damayanti, Indah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang. Anemia tidakhanya disebabkan oleh penyakit tertentu, akan tetapi juga disebabkan oleh asupan makanan,waktu makan, jenis makanan dan pergaulan. Anemia dapat memberikan dampak kepadasiswa – siswi dalam proses belajar. Dampak yang paling berpotensi adalah perubahanperilaku dan gangguan kogniitif, sehingga dapat mempengaruhi prestasi di sekolah.Sosialisasi terkait dengan anemia sangat penting dilakukan di sekolah yang ditujukan untuksiswa-siswi bahkan ke para orang tuanya. Berdasarkan dari hasil pengabdian yang dilakukanpada siswa – siswi SMPN 1 Bawen dan skor dari nilai pre test dan post test, serta hasil ujistatistik. Pengetahuan siswa – siswi SMP tentang anemia, dimana sebelum diberikansosialisasi skor rata – rata pengetahuan tentang anemia berada pada 63,45 poin dan setelahdiberikan sosialisasi skor rata – rata pengetahuan tetang anemia meningkat menjadi 84,66poin. Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah sosialisasi(sig.<0,001). Berdasarkan hasil tersebut, siswa-siswi SMP di Indonesia perlu mendapatkanpengetahuan dan binaan tentang anemia.
Menopause, Sindroma Metabolik dan Terapi Hormon: Menopause, Metabolic Syndrome and Hormone Therapy susilo, Jatmiko; Indah Kurniawati; Dedi Haswan; Al Hajar Fuadatus Zurroh; Neli Diah Pratiwi
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 8 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v8i1.3778

Abstract

Estrogens play a crucial role in protecting against insulin resistance (IR) by regulating metabolic processes that govern energy balance and mitigating inflammation. In postmenopausal women, the decline in estrogen levels significantly increases the risk of developing insulin resistance. This decline leads to impaired insulin action and secretion, paving the way for persistent hyperglycemia, hyperlipidemia, hypertension, and obesity—key components of metabolic syndrome (MetS). These factors not only elevate the risk of cardiometabolic disorders but also substantially increase the likelihood of developing Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) and cardiovascular disease (CVD). The protective benefits of estrogen against insulin resistance are critical, especially as these benefits diminish with menopause. However, they can be restored through hormone replacement therapy, presenting an effective strategy for mitigating these health risks. This review underscores the vital protective role of estrogen regarding insulin resistance as part of metabolic syndrome and emphasizes the importance of hormone therapy in developing proactive preventive strategies. To build on this understanding, a comprehensive search was conducted across PubMed, using MeSH terms like “Metabolic Syndrome,” “Estrogen,” “Menopause,” “Insulin Resistance,” “Type 2 Diabetes Mellitus,” “Cardiovascular,” “Dyslipidemia,” and “Hormone Therapy.” Out of 200 articles, 168 were identified as relevant to the topic, focusing on studies published between 2015 and 2025, ultimately narrowing down to 102 significant articles. This extensive research lays the groundwork for enhancing preventive measures in women’s health.   Abstrak Estrogen dapat melindungi dari perkembangan resistensi insulin (IR) dengan memodulasi proses metabolisme yang terlibat dalam keseimbangan energi dan menurunkan regulasi dan/atau menekan peradangan. Kadar estrogen yang berkurang pada wanita pascamenopause meningkatkan resiko IR. Gangguan kerja insulin dan/atau sekresi insulin berkontribusi terhadap perkembangan dan keberlanjutan hiperglikemia, hiperlipidemia, hipertensi, dan obesitas, yang merupakan ciri khas sindroma metabolik (MetS), dengan konsekuensi utama berkembangnya gangguan kardiometabolik, berupa peningkatan resiko yang signifikan terhadap perkembangan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) dan/atau penyakit kardiovaskuler (PKV). Perlindungan terhadap IR ini didorong oleh hormon estrogen, yang cenderung menghilang dengan timbulnya menopause tetapi dapat dibangun kembali dengan terapi penggantian hormon. Tinjauan ini mengevaluasi pengetahuan terkini tentang peran protektif estrogen terkait dengan IR yang merupakan komponen dari suatu kondisi yang dikenal sebagai MetS dan kaitannya dengan terapi hormon untuk mendorong pengembangan strategi pencegahan yang lebih efektif. Sebanyak 200 artikel PubMed dipilih menggunakan istilah MeSH seperti: “Sindrom Metabolik”, “Estrogen”, “Menopause”, “Resistensi Insulin”, “Diabetes Melitus tipe 2”, “Kardiovaskuler”. “Dislipidemia” dan “Terapi Hormon”. Seleksi relevansi dengan topik 168 artikel, seleksi tahun terbit (2015 – 2025) terpilih 102 artikel
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan dan Kaki di SMP An-Nur Ungaran Haswan, Dedi; Jannah, Alif Fakul; Susanti, Olif Rina; Khotimah, Siti; Nabila, Bq.; Yulitaningrum, Siti Khoirul
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6892

Abstract

Program pengabdian tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bertujuan untuk meningkatkan informasi - pengetahuan, kesadaran, dan gambaran cara hidup bersih dan sehat. Masalah yang ditemukan pada pengabdian ini seperti belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait PHBS dan remaja pondok yang rentan dengan masalah kesehatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini seperti edukatif partisipatif dengan teknik diskusi dan role play, dikombinasi dengan metode tradisional, yaitu ceramah, serta metode pre test – post test sebagai data analisis statistik tingkat pengetahaun dan informasi dari partisipan. Berdasarkan data dan hasil uji statistik diperoleh terdapat peningkatan pengetahuan dan informasi yang diperoleh partisipan antara sebelum dan sesudah sosialisasi. Sebelum sosialisasi, skor rata – rata terkait dengan PHBS sebesar 38,77 dan terjadi peningkatan yang signifikan setelah sosialisasi dengan skor rata – rata 88,42. Hal ini didukung dari hasil statistik dengan nilai signifikansi <0,001 <0,05 yang menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan dan informasi partisipan antara sebelum dan sesudah sosialisasi. Serangkain proses pelaksanaan pengabdian ini memberikan gambaran, bahwa sangat penting sekali untuk melakukan kegiatan terkait tentang kesehatan yang dimulai dari hal – hal dasar kesehatan dalam lingkunan yang akan berdampak pada masa depan remaja. Bangsa yang maju dan mewujudkan Indonesia emas tidak akan bisa lepas dari generasi yang akan datang, kesehatan, pendidikan dan dukungan dari semua pihak baik dari orang tua, guru – dosen, instansi terkait dan pemerintah.
Edukasi Hipertensi Kepada Pasien Lansia Puskesmas Leyangan di Desa Kalirejo Setiyaningrum, Istina Dwi; Haswan, Dedi; Novianti, Ari Putri; Muna, Sherin Alifatul
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.7214

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat di dunia dan kasusnya meningkat setiap bulan.  Penyakit hipertensi merupakan the silent disease (penyakit yang tidak menunjukan gejala yang jelas pada tahap awal) karena orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah seseorang berada di atas 140/90 mmHg. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi, seperti pola hidup yang buruk, lingkungan, pendidikan, pengalaman, dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan yang harus dilakukan pada penderita hipertensi. Oleh karena itu sangat diperlukan bagi masyarakat terutama untuk penderita hipertensi agar memiliki pengetahuan tentang penanganan penyakit hipertensi di rumah. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan di Posbindu Lansia Desa Kalirejo yang dihadiri oleh 30 responden. Media penyampaian materi dengan menggunakan leaflet dan analisa data dengan menggunakan kuesioner. Hasil interpretasi data kuesioner pertanyaan 1, terdapat 12 responden menderita hipertensi; Pertanyaan 2, terdapat 27 responden mengerti cara mengukur tekanan darah; Pertanyaan 3, terdapat 30 responden rutin melakukan cek tensi; Pertanyaan 4, terdapat 30 responden mengetahui tempat cek tensi; Pertanyaan 5, terdapat 26 responden mengetahui dan mengalami tanda gejala hipertensi; Pertanyaan 6, sebanyak 27 responden mengetahui penyebab hipertensi; Pertanyaan 7, sebanyak 23 responden mengetahui program CERDIK; Pertanyaan 8 , sebanyak 27 responden mengetahui program PATUH; Pertanyaan 9, sebanyak 15 responden memiliki penyakit penyerta; Pertanyaan 10, sebanyak 17 responden rutin mengonsumsi obat penurun tensi antara lain amlodipin 5 mg, amlodipin 10 mg dan candesarta 8 mg.