Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Melacak Kerancuan Legal Reasoning dalam Putusan MK 90/PUU-XXI/2023: Analisis dengan Metode IRAC Mudatsir, Ahmad; Samsuri
Peradaban Journal of Law and Society Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59001/pjls.v2i2.132

Abstract

Securing law enforcement in a legal state involves the crucial role of judges in adhering to procedural regulations. However, at times, their decisions spark controversy within the nation due to a lack of adherence to the proper legal reasoning. This is especially evident in issues related to elections, which should ideally serve as a means of upholding the people's sovereignty based on legal principles. This article, employing the IRAC method, dissects the legal reasoning complexities in the Constitutional Court's Decision Number 90/PUU-XXI/2023, laden with political nuances. Through legal research methodology grounded in legislative approaches and supported by legal research literature, several noteworthy points emerge. These include concerns regarding the legal standing of the petitioner, inconsistencies in the court's decision clause concerning the calculation of judges issuing dissenting opinions, and the oversight of norms in Article 17 Paragraph (5) of Law Number 48 of 2009 concerning Judicial Power. Penegakan hukum yang tegas dalam negara hukum melibatkan peran krusial hakim dalam mengikuti peraturan peradilan. Namun, adakalanya putusan-putusannya mengundang polemik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena tidak didasarkan pada alur berpikir hukum yang tepat. Terutama dalam isu yang berkaitan dengan pemilu yang seharusnya menjadi sarana penegakan kedaulatan rakyat yang berlandaskan hukum. Artikel ini dengan menggunakan metode IRAC membedah kerancuan-kerancuan berpikir yuridis dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang sarat nuansa politik. Berdasarkan metode penelitian dengan pendekatan perundang-undangan yang didukung literatur penelitian hukum, beberapa hal menjadi catatan, yaitu terkait legal standing pemohon, ketidaksesuaian amar putusan mahkamah dalam menghitung hakim yang melakukan dissenting opinion, dan tidak diperhatikannya norma dalam Pasal 17 Ayat (5) UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Upaya Preventif dan Deteksi Dini Balita Short Stature dan Stunting Melalui Pendekatan MTBS di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Purnamasari, Anisa; Nazaruddin, Nazaruddin; Lestari, Sari Arie; Nofitasari, Ari; Mudatsir, Ahmad; Said, Asbath; Romantika, I Wayan
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.1003

Abstract

Abstrak. Gangguan pertumbuhan perawakan pendek (short stature) maupun stunting melibatkan perbandingan tinggi anak dengan kelompok referensi atau dengan tinggi badannya sendiri sepanjang waktu. Untuk mengidentifikasi salah satu kondisi pada bayi, dan balita, orang tua harus fokus pada pemeriksaan pengukuran panjang/tinggi dan berat badan yang akurat dan pertambahan berat badan berdasarkan standar WHO dari lahir sampai 2 tahun. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu posyandu Binaan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari dengan durasi 60 menit selama 2 hari. Hasil yang di dapatkan pada evaluasi akhir adalah peserta sudah dapat memahami dengan baik tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS serta dapat mempraktekkan cara pengukuran tinggi badan dan berat badan yang tepat pada balita untuk mendeteksi short stature dan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS pada balita sangat dibutuhkan terutama untuk meningkatkan ibu balita, hal ini dikarenakan ibu merupakanseseorang yang paling dekat dengan balita. Abstract. Growth disorders with short stature and stunting involve comparing a child's height with a reference group or with his own height over time. To identify any of the conditions in infants and toddlers, parents should focus on examining accurate measurements of length/height and weight and weight gain based on WHO standards from birth to 2 years. This activity is a community service carried out with a descriptive approach. Community service is carried out at one of the fostered Posyandu in the working area of the Abeli Public Health Center, Kendari City, with a duration of 60 minutes for 2 days. Results in the final evaluation were that the participants had a good understanding of preventive measures and early detection of short stature and stunting underfives through the MTBS approach and were able to practice proper height and weight measurements for underfives to detect short stature and stunting. Community service activities regarding prevention and early detection of short stature and stunting toddlers through the MTBS approach to toddlers are urgently needed, especially to improve toddler mothers, this is because mothers are the closest people to toddlers