DAGUSIBU (Can, Use, Save, Discard) is one of the efforts to improve health for the community which is held through health service activities by pharmacists. This activity is an educational program launched by the Indonesian Pharmacist Association (IAI) in the form of proper and correct use and storage of drugs, especially in self-medication. The prevalence of errors in self-medication associated with DAGUSIBU ranges from 45-95% at the adolescent level. In general, this is not dangerous, but will have an impact on the success rate of therapy. The purpose of this research is to minimize the occurrence of medication errors (medication errors) related to information about how to get the drug correctly, use the drug properly, store the drug properly and dispose of the drug properly. The data collection method in this service was carried out using the pre and posttest method with a total of 40 participants. The results obtained in this service were that there was an influence on the level of knowledge before and after the DAGUSIBU socialization, where the average respondent experienced an increase of 82.22% after being given knowledge about DAGUSIBU. ABSTRAK DAGUSIBU (DApat, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang diselenggarakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kefarmasian. Kegiatan ini merupakan program edukasi yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang berupa penggunaan dan penyimpanan obat yang baik dan benar terutama dalam swamedikasi. Prevalensi kesalahan dalam swamedikasi terkait dengan DAGUSIBU berkisar antara 45-95% di tingkat remaja. Pada umunya hal ini tidak berbahaya, namun akan berdampak pada tingkat keberhasilan terapi. Tujuan dari pengabdian ini adalah meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengobatan (medication error) terkait informasi mengenai cara mendapatkan obat dengan benar, menggunakan obat dengan benar, menyimpan obat dengan benar dan membuang obat dengan benar. Metode pengambilan data dalam pengabdian ini dilakukan dengan metode pre dan postest dengan total peserta sebanyak 40 orang. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini bahwa ada pengaruh pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi DAGUSIBU, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan sebesar 82,22% setelah diberikan pengetahuan tentang DAGUSIBU.