Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Karyawan terhadap Kehalalan Obat di Apotek Farmarin Semarang : Level of Knowledge, Attitudes and Employee Perceptions of Drug Halalness at Farmarin Pharmacy Semarang Mardiyanti, Devi; Willi Wahyu Timur
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 02 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i02.2457

Abstract

The Law on Product Halal Assurance which requires a halal certificate for all goods entering, distributing, and trading in Indonesia, has raised questions about the halal status of pharmaceutical items. The fact that not all medications satisfy the criteria for halal designation causes a number of issues. Particularly among doctors and pharmacists, health professionals have a significant role in the drug selection process for patients. Currently, several physicians and pharmacists are unaware of the legal requirements for using medications that include components that are forbidden by Islam. Since Muslims make up the majority of the population in Indonesia, concerns of halal and haram pharmaceuticals should be given first priority when choosing medications for patients. The purpose of this study was to evaluate the staff of Semarang Farmarin Pharmacy's knowledge, attitudes, and views regarding the halal labeling of medications. Using a cross sectional methodology, this study. By giving out questionnaires to pharmacy staff, this study is a descriptive one. The Google Form application was used to collect data online. The results revealed that the knowledge level category had good results (90%), the perception category had good results (80%), and the attitude category had sufficient results (75%). These findings indicate that the employees' level of knowledge and views is good and that they have a positive attitude about halal medicine. ABSTRAK Undang-undang Jaminan Produk Halal yang mensyaratkan sertifikat halal untuk semua barang yang masuk, didistribusikan, dan diperdagangkan di Indonesia, telah menimbulkan pertanyaan tentang status kehalalan produk farmasi. Fakta bahwa tidak semua obat memenuhi kriteria penetapan halal menyebabkan sejumlah masalah. Terutama di kalangan dokter dan apoteker, para profesional kesehatan memiliki peran penting dalam proses pemilihan obat untuk pasien. Saat ini, beberapa dokter dan apoteker tidak mengetahui persyaratan hukum untuk menggunakan obat-obatan yang mengandung komponen yang dilarang oleh Islam. Karena umat Islam merupakan mayoritas penduduk di Indonesia, kekhawatiran akan obat-obatan yang halal dan haram seharusnya menjadi prioritas utama dalam memilih obat untuk pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap, dan pandangan karyawan Apotek Farmarin Semarang tentang labelisasi halal pada obat-obatan. Penelitian ini menggunakan metodologi cross sectional dengan cara memberikan kuesioner kepada staf apotek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Aplikasi Google Form digunakan untuk mengumpulkan data secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tingkat pengetahuan memiliki hasil yang baik (90%), kategori persepsi memiliki hasil yang baik (80%), dan kategori sikap memiliki hasil yang cukup (75%). Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pandangan karyawan baik dan mereka memiliki sikap positif tentang obat halal.
Penyuluhan (DAGUSIBU) Obat sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Siswa Kelas XII di SMA Negeri 2 Demak Mardiyanti, Devi; Fuadatus Zurroh, Al Hajar
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2617

Abstract

DAGUSIBU (Can, Use, Save, Discard) is one of the efforts to improve health for the community which is held through health service activities by pharmacists. This activity is an educational program launched by the Indonesian Pharmacist Association (IAI) in the form of proper and correct use and storage of drugs, especially in self-medication. The prevalence of errors in self-medication associated with DAGUSIBU ranges from 45-95% at the adolescent level. In general, this is not dangerous, but will have an impact on the success rate of therapy. The purpose of this research is to minimize the occurrence of medication errors (medication errors) related to information about how to get the drug correctly, use the drug properly, store the drug properly and dispose of the drug properly. The data collection method in this service was carried out using the pre and posttest method with a total of 40 participants. The results obtained in this service were that there was an influence on the level of knowledge before and after the DAGUSIBU socialization, where the average respondent experienced an increase of 82.22% after being given knowledge about DAGUSIBU.   ABSTRAK                 DAGUSIBU (DApat, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang diselenggarakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kefarmasian. Kegiatan ini merupakan program edukasi yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang berupa penggunaan dan penyimpanan obat yang baik dan benar terutama dalam swamedikasi. Prevalensi kesalahan dalam swamedikasi terkait dengan DAGUSIBU berkisar antara 45-95% di tingkat remaja. Pada umunya hal ini tidak berbahaya, namun akan berdampak pada tingkat keberhasilan terapi. Tujuan dari pengabdian ini adalah meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengobatan (medication error) terkait informasi mengenai cara mendapatkan obat dengan benar, menggunakan obat dengan benar, menyimpan obat dengan benar dan membuang obat dengan benar. Metode pengambilan data dalam pengabdian ini dilakukan dengan metode pre dan postest dengan total peserta sebanyak 40 orang. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini bahwa ada pengaruh pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi DAGUSIBU, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan sebesar 82,22% setelah diberikan pengetahuan tentang DAGUSIBU.
Pelatihan Pembuatan Repellant Spray Batang Serai sebagai Upaya dalam Mencegah DBD (Demam Berdarah Dengue) di Dasawisma Kelurahan Srondol Wetan Mardiyanti, Devi; Willi Wahyu Timur
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3177

Abstract

Dengue virus infection caused by the bite of the Aedes Aegypti mosquito can cause dengue hemorrhagic fever (DHF) and is a deadly disease. Dengue fever is included in the extraordinary event category, with an increase of 857 cases per year. One of the main health problems in Indonesia is dengue hemorrhagic fever (DHF) which is caused by the dengue virus and carried by the Aedes aegypty mosquito. It is nothing new that using anti-mosquito products containing synthetic insecticides is people's main choice to avoid mosquito bites. This product is widely sold on the market and is used in various ways, such as burning, spraying, or applying, even if it requires electricity. The use of synthetic insecticides is associated with environmental and health hazards. As a result, it is considered important to switch to natural ingredients which are much safer. Lemongrass (Cymbopogon citratus) is a plant that has the ability to ward off mosquitoes. The aim of this service is to provide education about dengue fever, the benefits of lemongrass, and provide skills to the community to turn lemongrass into an anti-mosquito spray which is useful for preventing dengue fever and improving the economy of the surrounding community. The data collection method in this service was carried out using the pre and posttest method with a total of 41 participants. The results obtained in this service showed that there was an influence on the level of knowledge before and after the socialization, where the average respondent experienced an increase of 87.8% after being given knowledge about how to prevent dengue fever, the benefits of lemongrass, as well as training in making repellent spray as an effort to prevent dengue fever. From this collaboration, it is hoped that residents can act as an extension of their efforts to prevent the increasingly widespread prevalence of dengue fever.     ABSTRAK                 Infeksi virus dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) dan merupakan penyakit mematikan. Penyakit DBD masuk dalam kategori kejadian luar biasa, dengan peningkatan sebesar 857 kasus per tahun. Salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia adalah demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan dibawa oleh nyamuk Aedes aegypty. Bukan hal baru bahwa menggunakan produk anti nyamuk yang mengandung insektisida sintetik adalah pilihan utama masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk. Produk ini banyak dijual di pasar dan digunakan dengan berbagai cara, seperti dibakar, disemprot, atau dioleskan, bahkan jika memerlukan listrik. Penggunaan insektisida sintetik dikaitkan dengan bahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Akibatnya, dianggap penting untuk beralih ke bahan alami yang jauh lebih aman. Serai (Cymbopogon citratus) adalah salah satu tanaman yang memiliki kemampuan untuk menangkal nyamuk. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi tentang DBD, manfaat serai, dan memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk mengubah serai menjadi spray anti nyamuk yang bermanfaat untuk mencegah DBD dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Metode pengambilan data dalam pengabdian ini dilakukan dengan metode pre dan postest dengan total peserta sebanyak 41 orang. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini bahwa ada pengaruh pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi dimana rata-rata responden mengalami peningkatan sebesar 87,8% setelah diberikan pengetahuan tentang cara pencegahan DBD, manfaat serai, serta pelatihan pembuatan repellant spray sebagai upaya mencegah DBD. Dari kolaborasi ini diharapkan warga dapat sebagai perpanjangan tangan untuk mencegah prevalensi DBD yang semakin meluas.
Analisis Flavonoid Total Fraksi N-Heksan Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata) Secara Spektrofotometri UV-VIS: Analysis of Total Flavonoids in the N-Hexane Fraction of Pumpkin Seed Extract (Cucurbita moschata) by UV-VIS Spectrophotometry Sunnah, Istianatus; Aprilliana Ramadhani, Melati; Mardiyanti, Devi
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i2.501

Abstract

Infertility is one of the main health problems in Indonesia experienced by women with a percentage of 20-35%. One of the supporting therapies for infertility is the use of medicinal plants. One part of the plant that has many benefits in herbal medicine is pumpkin seeds (Cucurbita moschata). Pumpkin seeds contain flavonoid compounds, namely phytoestrogen isoflavones, which have similar properties to estrogen in the body. The purpose of this study was to analyze the total flavonoid content of pumpkin seeds as an initial stage in their activity as a fertility agent in women. The extraction method used was maceration using 96% ethanol, then the evaporation process was carried out, and the final stage was fractionation using ethyl acetate and n-hexane. Quantitative flavonoid tests were carried out on the n-hexane fraction using the UV-Vis spectrophotometry method. The results of the qualitative test of the n-hexane fraction of pumpkin seed extract were positive for flavonoids. Quantitative tests of the n-hexane fraction of pumpkin seed extract with 3 replications obtained total flavonoid levels, respectively, were 27.77; 27.15; and 27.36 mgQE/g. Pumpkin seeds contain non-polar flavonoids. The n-hexane fraction of pumpkin seed extract contains flavonoids with an average total flavonoid content of 27.43±0.32 mgQE/g.   ABSTRAK Infertilitas merupakan salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia yang dialami oleh wanita dengan persentase 20-35%. Salah satu terapi penunjang pada infertilitas dengan pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat. Salah satu bagian tumbuhan yang memiliki banyak manfaat dalam pengobatan herbal adalah biji labu kuning (Cucurbita moschata). Biji labu kuning mengandung senyawa golongan flavonoid yaitu isoflavon fitoestrogen yang memiliki kemiripan sifat dengan estrogen di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kadar total flavonoid biji labu kuning sebagai tahapan awal dalam aktivitasnya sebagai agen fertilitas pada wanita. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan etanol 96%, kemudian dilakukan proses evaporasi, dan tahapan akhir dilakukan fraksinasi dengan menggunakan etil asetat dan n-heksan. Uji kuantitatif flavonoid dilakukan pada fraksi n-heksan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji kualitatif fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning adalah positif mengandung flavonoid. Uji kuantitatif fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning dengan 3 kali replikasi didapatkan kadar flavonoid total berturut-turut adalah 27,77; 27,15; dan 27,36 mgQE/g. Biji labu kuning memiliki kandungan flavonoid non polar. Fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning mengandung flavonoid dengan kadar flavonoid total rata-rata 27,43±0,32 mgQE/g.
Penyuluhan Psikoedukasi Manajemen Stress Akademik pada Siswa di SMK Islam Sudirman, Kabupaten Semarang Mardiyanti, Devi; Kurniawati , Indah; Timur, Willi Wahyu
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3564

Abstract

Academic stress can arise when someone experiences pressure, sudden changes, or a threat to their body. In the last year, as many as 52% of the total 110 students experienced a decline in academic scores. Academic stress experienced by vocational school students can be caused by task demands, skills and behavior. Factors such as pressure to move up a grade, duration of study, test anxiety, poor grades, complicated bureaucracy, decisions about majors and careers, and time management are sources of academic stress. Students often lose the ability to cope with problems, lack knowledge, experience, and social support in stress management for their psychological needs. Stress management is a great way to help students deal with academic stress. This will teach them to recognize and stress and its symptoms. The risk of depression can be reduced by treating stress early. Community service activities aim to increase students' knowledge and abilities in handling stressful situations in the school world. Sudirman Islamic Vocational School students participated in this activity. Pre-test and post-test are carried out before counseling and practice to measure students' knowledge and skills in dealing with stress. Demonstrations and question and answer lectures are used in psychoeducation. The results of the evaluation of the implementation of stress management education at Sudirman Islamic Vocational School showed that students and girls had a good percentage before the education was carried out at 28.2%, and a good percentage after the education was carried out at 57.6%. This shows that implementing stress management can improve students' knowledge and skills. Further service can improve stress management skills with more interactive techniques.   ABSTRAK Stres akademik dapat timbul saat seseorang mengalami tekanan, perubahan secara mendadak, atau suatu ancaman yang mereka alami dalam tubuh. Dalam 1 tahun terakhir, sebanyak 52% dari total 110 siswa mengalami penurunan nilai akademik. Stres akademik yang dialami siswa SMK dapat ditimbulkan karena tuntutan tugas, keterampilan, dan perilaku. Faktor-faktor seperti tekanan untuk naik kelas, durasi belajar, kecemasan menghadapi ujian, nilai yang buruk, birokrasi yang rumit, keputusan tentang jurusan dan karir, dan manajemen waktu adalah sumber stres akademik. Siswa sering kehilangan kemampuan untuk mengatasi masalah, kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial dalam manajemen stres untuk kebutuhan psikologis mereka. Manajemen stres adalah cara yang bagus untuk membantu siswa mengatasi stres akademik. Hal tersebut akan mengajarkan mereka untuk mengenali dan stres dan gejalanya. Resiko depresi dapat dikurangi dengan mengatasi stres sejak awal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menangani situasi stres di dunia sekolah. Siswa SMK Islam Sudirman berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pre-test dan post-test dilakukan sebelum penyuluhan dan praktek untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menangani stres. Demonstrasi dan ceramah tanya jawab digunakan dalam psikoedukasi. Hasil evaluasi pelaksanaan edukasi manajemen stres di SMK Islam Sudirman menunjukkan bahwa siswa dan siswi memiliki persentase yang baik sebelum dilakukan edukasi sebesar 28,2%, dan persentase yang baik setelah dilakukan edukasi sebesar 57,6%. Ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen stress dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Pengabdian selanjutnya dapat meningkatkan keterampilan manajemen stres dengan teknik yang lebih interaktif.
Uji Aktivitas Antibakteri Mouthwash dan Antioksidan Minyak Atsiri Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia): Antioxidant and Antibacterial Activity Test of Lime Essential Oil (Citrus aurantifolia) Ramadhani, Melati Aprilliana; Anhuma Turaya, M.Ridho; Aminah, Maulidahul; Mardiyanti, Devi; Rissa Laila Vifta; Sulastri
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 8 No. 01 (2025): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v8i01.4178

Abstract

Antibacterial and antioxidant activities are two frequently studied pharmacological properties of medicinal plants. Lime is a plant that possesses both of these activities is. One potential secondary metabolite is essential oil, which is abundantly found in the peel. The purpose of this study was to analyze the activity of lime peel essential oil (MAKJN) mouthwash against Streptococcus mutans and the antioxidant activity of MAKJN. The research methods used were phytochemical screening of MAKJN using color and GCMS tests, antibacterial testing of the mouthwash using the paper disc method with MAKJN concentrations of 1%, 2%, and 3%, and antioxidant testing using DPPH. Data were analyzed using SPSS version 27 with the LSD post-hoc test method. Phytochemical screening of MAKJN revealed flavonoids, alkaloids, terpenoids, and saponins, while GCMS results indicated the most abundant compound was l-Limonene. The antibacterial test of MAKJN mouthwash at concentrations of 1%, 2%, and 3% respectively had an average inhibition zone (mm) of 3.65; 3.97; and 5.82. SPSS analysis using the LSD test, namely the F3 inhibition zone had a p value <0.05 when compared with F1 and F2 which showed a significant difference. The antioxidant activity of MAKJN produced an IC50 value of 80.060 ppm. The conclusion of this study is that MAKJN mouthwash has potential as an antibacterial against Streptococcus mutans at a concentration of 3% with moderate potential, and MAKJN's antioxidant activity has strong potential.   ABSTRAK Antibakteri dan antioksidan adalah dua khasiat farmakologis pada tanaman obat yang sering diteliti. Jeruk nipis adalah tanaman yang memiliki kedua aktivitas tersebut. Salah satu metabolit sekunder yang berpotensi adalah minyak atsiri, yang banyak terkandung pada bagian kulitnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas mouthwash minyak atsiri kulit jeruk nipis (MAKJN) terhadap bakteri Streptococcus mutan dan antioksidan MAKJN. Metode penelitian yang digunakan adalah skrining fitokimia MAKJN dengan uji warna dan GCMS, uji antibakteri pada mouthwash menggunakan metode kertas cakram dengan konsentrasi MAKJN 1%, 2%, 3%, dan uji antioksidan menggunakan DPPH. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 27 dengan metode uji post-hoc LSD. Skrining fitokimia pada MAKJN menunjukkan kandungan flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin, sedangkan hasil GCMS menunjukkan senyawa terbanyak adalah l-Limonene. Uji antibakteri mouthwash MAKJN pada konsentrasi 1%, 2%, 3% berturut-turut memiliki zona hambat rata-rata (mm) 3,65; 3,97; dan 5,82. Analisis SPSS menggunakan uji LSD menunjukkan zona hambat F3 memiliki nilai p<0,05 jika dibandingkan dengan F1 dan F2 yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Aktivitas antioksidan MAKJN ditunjukkan dengan nilai IC50 sebesar 80,060 ppm. Simpulan penelitian ini adalah mouthwash MAKJN memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutan pada konsentrasi 3% dengan potensi sedang, dan aktivitas antioksidan MAKJN memiliki potensi yang kuat.
EDUKASI UPAYA MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA ANAK Fikriah, Wasiatul; Sumiyati, Etty; Mahayu Prawati, Ni Putu Dinda; Wastian Septiant, Ruvita; Yuswantina, Richa; Mardiyanti, Devi
Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2025): JULI 2025
Publisher : FIP UNIRA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/eduabdimas.v4i3.6928

Abstract

Implementation of the Community Service Program, in 2024 will be carried out at SDN 01 Nyatnyono, Pabatan, Nyatnyono, Kec. West Ungaran, Semarang Regency, Central Java. With various activities that we carry out, namely educating about efforts to increase body immunity in elementary school children at SDN Nyatnyono 01 as well as distributing Vitamin C and Honey to students to maintain health. The method used uses interactive methods that can improve critical thinking skills, such as group discussions, role plays, or case studies. In this case, a role play is used where there are question and answer activities such as posttest and pretest regarding body immunity, where it is hoped that students can participate actively in this activity. The results of the activity stated that all the children at SD Nyatnyono 01 before education had a fairly good level of knowledge, and after exposure to educational material they had a very good level of knowledge. In this way, participants are able to understand the material that has been presented and the activities that have been carried out can increase the knowledge of the children of Nyatnyono 01 Elementary School regarding Efforts to Increase Body Immunity in Children. Keywords: Education; Immunity; Vitamin C; Honey