patmawati, Nur
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK DAUN ALPUKAT ( Persea americana Mill) TERHADAP LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN(RattusNorvegicus) suparman, Asep; patmawati, Nur; Wahyuni, Wahyuni
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 3 No 2 (2020): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak daun Alpukat terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan.Obat tradisional berasal dari tanaman, hewan, dan mineral, sediaan galenic atau campuran bahan-bahan yang diturunkan dari generasi telah digunakan untuk pengobatan.Penelitian sebelumnya menyatakan daun Alpukat memiliki banyak manfaat dimana salah satunya dalam pengobatan luka.Ekstrak daun alpukat diantaranya digunakan sebagai obat tradisional penyembuh luka bakar dengan caradioleskan pada luka sehingga beberapa hari luka tersebut menjadi kering dan sembuh. Kandungan kimia daun alpukat antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid dimana zat bioaktif tersebut diketahui yang potensi sebagai penyembuh luka bakar serta stabilitas sediaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan melakukan pengujian di laboratorium, daun Alpukatdiambil pada bagian daun yang tidak terlalu tua (daun kelima dari pucuk). Daun alpukat dibersihkan terlebih dahulu dengan air kemudian dikeringkan dan dihaluskan, ±100 gram lalu di maserasi dengan etanol 70% selama 5 hari. Maserat diuapkan dengan evaporator kemudian dilakukan identifikasi senyawa aktif dan ditemukan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pada tahap selanjutnya, ekstrak daun Alpukat dibuat sediaan gel dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% b/b dalam bahan dasar gel yang terdiri dari HPMC, dan propilen glikol. Evaluasi dan uji stabilitas sediaan dengan metode cycling test meliputi uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas dan uji iritasi. Gel yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan, homogen, dengan rata-rata pH 6, daya sebar 5,5 cm, daya lekat 4 detik dan tidak menimbulkan iritasi. Efektivitas penyembuhan luka bakar pada tikus jantan ditemukan pada konsentrasi gel ekstrak daun alpukat 5% b/b. Gel ekstrak daun Alpukat pada semua konsentrasi relatif stabil selama penyimpanan pada suhu 4⁰ C dan 40⁰ C selama 12 hari.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP BAKTERIEscherichia coli patmawati, Nur; Sidiq, Asep Rahman
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 2 No 2 (2019): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan pada kadar berapa ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) Mempunyai daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini yaitu didasarkan pada suatu permasalahan banyaknya kasus penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Escherichia coli contohnya diare yang banyak menyerang penduduk Indonesia.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang meneliti hubungan sebab akibat. Metode ekstraksi yang digunakan untuk penyarian simplisia kering daun papaya (Carica papaya L) dalam peneltian ini adalah secara maserasi.Berdasarkan data dari hasil penelitian tersebut didapat hasil bahwa ekstrak maserasi daun papaya (Carica papaya L) memiliki zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli untuk konsentrasi 25% adalah 0,45 mm, untuk konsentrasi 50% adalah 0,53 mm sedangkan untuk konsentrasi 75% adalah 0,67 mm, dan konsentrasi 100 % adalah 0,77 mm, dan larutan kontrol (kotrimoksazol) hanya 0,52 mm. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah pada konsentrasi 100% karena semakin besar jumlah konsentrasi yang digunkanan maka semakin besar zona hambatnya.