Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH CITRA DESTINASI, WORD OF MOUTH DAN FASILITAS WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN (STUDI KASUS PENGUNJUNG DESTINASI WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SUBANG KUNINGAN) Maryam, Evin; Zahoh, Anieq Siti; Setyawati, Murni; Rustamaji, Koko; Ratnawiasih, Linda
UG Journal Vol 17, No 6 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia banyak daerah yang potensi wisatanya sangat besar salah satunya di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan yang memiliki pemandian air panas alami. Potensi ini dimanfaatkan perusahaan atau pengelola dengan dikemas secara unik dan memesona kemudian dijadikan nilai jual untuk menarik kunjungan wisatawan dari daerah,luar kota maupun luar negeri sebagai daya tarik wisata alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Destinasi, Word of Mouth dan Fasilitas Wisata secara parsial dan bersama-sama terhadap Kepuasan Wisatawan Destinasi Wisata Pemandian Air Panas Subang, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS 25 . teknik pengumpulan data melalui kuesioner dengan sampel pada penelitian ini mengambil 100 pengunjung dengan usia minimal 17 (Tujuh belas) tahun yang sudah pernah berkunjung ke Destinasi Wisata Pemandian Air Panas Subang, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Citra Destinasi dan Fasilitas Wisata secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wisatawan. Sedangkan variabel Word of Mouth tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Wisatawan. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel Citra Destinasi, Word of Mouth dan Fasilitas Wisata secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wisatawan. Nilai Adjusted R Square 0,565 menunjukkan bahwa 56,5% variabel Kepuasan Wisatawan dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu Citra Destinasi, Word of Mouth dan Fasilitas Wisata, sedangkan sisanya sebesar 43,5% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
The Semiotics of Cultural Commodification: Repackaging The English Afternoon Tea Tradition For Modern Tourism Maryam, Evin; Budiwaty, Suci
International Journal of English and Applied Linguistics (IJEAL) Vol. 5 No. 3 (2025): Volume 5 Nomor 3 Desember 2025
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ijeal.v5i3.7289

Abstract

In the digital era, cultural traditions are often reinterpreted and commodified through modern marketing platforms. The English Afternoon Tea tradition, once associated with aristocratic leisure and social refinement, has been transformed into a lifestyle attraction promoted through tourism and culinary branding. This study investigates how the commodification of the English Afternoon Tea tradition is represented semiotically in Brigit’s Bakery’s Instagram content. It aims to reveal how the brand redefines traditional English cultural values to appeal to modern audiences and global tourism markets. Employing Charles Sanders Peirce’s semiotic framework, this qualitative research analyzes selected visual and textual materials from Brigit’s Bakery’s official Instagram account. The analysis focuses on the triadic relations of signs—icon, index, and symbol—to uncover how cultural meanings of Afternoon Tea are transformed into attractive and marketable representations. The findings show that Brigit’s Bakery recontextualizes Afternoon Tea through visual nostalgia, elegant minimalism, and symbolic reinterpretation. The process transforms a cultural ritual of tradition and intimacy into a consumable experience emphasizing aesthetics, modern comfort, and tourism appeal. The commodification of Afternoon Tea in Brigit’s Bakery’s digital marketing illustrates a negotiation between authenticity and consumerism. Through semiotic transformation, English classical culture is preserved in form but adapted in meaning to suit modern lifestyle and tourism narratives.