Pendahuluan: Stelechocarpus burahol (Kepel) merupakan tanaman yang tumbuh alami di Indonesia. Kepel termasuk dalam famili Annonaceae. Evaluasi terhadap toksisitas ekstrak tanaman ini sangat penting untuk mendukung untuk penelitian selanjutnya. Stelechocarpus burahol mengandung senyawa flavonoid, sebagai antimikroba dan kontrasepsi, selain itu flavonoid mengaktifkan jalur antioksidan yang memberikan efek antiinflamasi. Kontrasepsi yang cocok untuk pria dan wanita harus mampu mencegah pembuahan, murah, tidak memiliki efek samping, sehingga diperlukan tanaman obat alami sebagai agen kontrasepsi (KA) karena aman, murah, memiliki antioksidan, dan antiinflamasi. Brine Shrimp Toxicity Assay terhadap ekstrak etanol tanaman ini telah diuji. Metode: Desain true eksperimen, sampel terdiri 6 kelompok, dan tiap kelompok terdiri dari 10 nauplii hidup. Konsentrasi ekstrak : 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, dan 1000 ppm. Sepuluh nauplii hidup ditambahkan ke setiap konsentrasi, dan volume akhir disesuaikan menjadi 1 ml menggunakan air laut buatan (35 ppt). Botol kontrol negatif berisi 1 ml air laut buatan, sedangkan botol kontrol positif berisi 50% etanol dalam air laut. Setelah 24 jam, semua botol diperiksa dengan senter/kaca pembesar, dan jumlah nauplii yang bertahan hidup dihitung. Percobaan diulang tiga kali, dan data direpresentasikan sebagai Mean±SD Hasil: Ekstrak etanol buah Stelechocarpus burahol (EESB) yang diuji toksisitasnya terhadap udang air asin memiliki nilai konsentrasi mematikan 50% (LC50) lebih dari 1000 ppm (2787,225 ppm). Kesimpulan: Ekstrak etanol buah kepel tidak menimbulkan toksisitas terhadap udang air asin. Oleh karena itu, ekstrak etanol buah kepel dapat dipertimbangkan untuk penelitian lebih lanjut dengan uji akut, subakut, dan antifertilitas.