Pembelajaran IPA di MTs N 1 Surakarta masih didominasi oleh metode konvensional berbasis ceramah yang membuat siswa kurang aktif, jarang berdiskusi, dan memiliki kreativitas rendah. Kondisi ini menjadi tantangan serius di tengah tuntutan pendidikan abad ke-21 yang menekankan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta kolaborasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan aktif dan pengembangan potensi siswa secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Project-Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar dan kreativitas siswa kelas VII pada materi Ekologi dan Keanekaragaman Hayati. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih melalui teknik cluster random sampling, yaitu kelas VII Sains 1 sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model PjBL dan kelas VII Sains 2 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, masing-masing terdiri dari 28 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan angket kreativitas yang telah divalidasi. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas, homogenitas, dan Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest hasil belajar dan kreativitas siswa pada kelas eksperimen (90,36) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (78,93), dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan. Temuan ini membuktikan bahwa model PjBL berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dan kreativitas siswa. Model ini terbukti efektif dalam mendorong pemahaman konsep, berpikir kritis, serta meningkatkan kreativitas melalui keterlibatan aktif siswa dalam proyek yang kontekstual dan bermakna. Oleh karena itu, penerapan PjBL direkomendasikan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar dan kreativitas secara simultan.