Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor Yang Mempengaruhi Kanker Serviks Pada Pasien Rumah Sakit Murni Teguh Medan Fahriani, Elviza; Begum Suroyo, Razia; Maryanti, Endang
Journal Healthy Purpose Vol. 2 No. 1: Mei 2023
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jhp.v2i1.185

Abstract

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi beban kesehatan diseluruh dunia. Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada wanita, dan ketujuh secara keseluruhan. Sekitar 528.000 kasus baru kanker serviks terjadi dan sebanyak 266.000 meninggal akibat penyakit ini atau diperhitungkan 7,5% dari semua kematian akibat kanker di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor yang memengaruhi Kanker Serviks pada Pasien Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik (explanatory research) dengan desain penelitian Cross-Sectional Study. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 89 pasien wanita yang datang ke Rumah Sakit Murni Teguh Medan yang melakukan pemeriksaan ke Poli Obgyn dan yang sedang di rawat inap. Teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Uji analisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan secara statistik analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kanker serviks adalah usia pertama kali berhubungan (p=0,001<0,05), paritas (p=0,010<0,05) , dan pemakaian kontrasepsi hormonal (p=0,020<0,05). Usia pertama kali berhubungan adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kanker serviks. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara usia pertama kali berhubungan, paritas dan pemakaian kontrasepsi hormonal terhadap Kanker Serviks pada Pasien Rumah Sakit Murni Teguh Medan.
Analysis of the Influence of Workload-Based Staff Requirements on the Outpatients Coding Section of BPJS with WISN Method Hutasoit, Theresia; Devi Fitriani, Arifah; Begum Suroyo, Razia
Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu (Jupiter)
Publisher : Hasanuddin Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61963/jpkt.v1i2.19

Abstract

Professional staffs in the coding section have an important role in doing activities in the hospital. The coding section officer is responsible for documents claimed by BPJS Health and is responsible for the claim. This study aims to determine the estimated number of workers in the outpatients coding section of BPJS needed based on the WISN (Workload Indicator Staff Need) method and to determine the competence and workload of coding officers. This is qualitative research using work time and measurements the WISN (Workload Indicator Staff Need) method. Retrieval of data from this study used observations, interviews and documentation studies. The results of this study were in the form of an estimate of the number of outpatient coding officers for BPJS patients needed to do job descriptions properly so that maximum work results were achieved. The results of the workload calculation using the WISN (Workload Indicator Staff Need) method, the minimum number of workers required was two officers, where currently there were two outpatient coding officers, so it was advisable to add two people, including one doctor as verification and one more person scanning the medical record. These additions should consider the competence of personnel in their fields so that they are able to perform well in accordance with existing standards.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK DI RSUD Dr RM ‘DJOELHAM KOTA BINJAITAHUN 2020 Yuansyah, Romi; Harahap, Juliandi; Begum Suroyo, Razia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1799

Abstract

ABSTRAKManfaat hasil pemeriksaan laboratorium bagi para klinisi untuk membantu menegakkan bahkan dapat memastikan diagnosa pasien sehingga dengan ini dapat meminimalkan pengobatan/terapi yang tidak diperlukan. Menurut Menkes 2008 waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratoriun minimal kurang dari 140 menit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium klinik di RSUD Dr RM Djoelham Kota Binjai.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas laboratorium klinik diRSUD Dr RM Djoelham Kota Binjai tahun 2020 dengan jumlah 32 orang yang seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian. Sampel kualitatif dilakukan dengan 3 orang informan.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel fasilitas dan peralatan, transportasi spesimen, dan stabilitas listrik dengan nilai p<sig-α 0,05, sedangkan kualifikasi petugas, permasalahan pre-analitik, analitik dan pasca-analitik dengan nilai p>sig-α 0,05. Hasil analisis univariat diketahui bahwa fasilitas dan peralatan serta stabilitas listrik merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh fasilitas dan peralatan, transportasi spesimen dan stabilitas listrik dengan waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratirum, sedangkan kualifikasi petugas, permasalahan pre-analitik, analitik dan pasca-analitik tidak memiliki pengaruh yang bermakna.Diharapkan kepada pihak manajemen RSUD. Dr. R.M. Djoelham agar meningkatkankan pelatihan kepada tenaga analis laboratorium secara rutin agar memiliki kinerja yang lebih baik, menata ulang sarana dan prasana ruang laboratorium seperti memiliki laboratorium satelit yang letaknya tidak jauh dari IGD rumah sakit, mengevaluasi kelayakan fasilitas dan peralatan yang digunakan di laboratorium.Kata Kunci    : Waktu Tunggu, Pemeriksaan Laboratorium 
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA Mentari Rambe, Nurbaya; Devi fitriani, Arifah; Begum Suroyo, Razia
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.778 KB) | DOI: 10.47353/sikontan.v1i2.389

Abstract

Berdasarkan data RSU Imedal jumlah kunjungan pasien rawat jalan terus mengalami penurunan setiap tahunnya 2019-2021 dan juga adanya tindakan komplain pasien yang masih belum memenuhi harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSU Imelda Pekerja Indonesia dari aspek bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Desain penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan rancangan cross sectional dan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi sebanyak 7.485 orang dan sampel yang diambil dengan cara Accidental sampling sebanyak 99 responden, dan 6 Informan. Pengumpulan data melalui kuesioner, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabel tangibles (p value = 0,021), reliability (p value = 0,005), responsiveness (p value = 0,012), assurance (p value = 0,003) dan empathy (p value = 0,393). Berdasarkan hasil Informan adanya beban kerja yang dialami petugas sehingga kinerja menjadi tidak maksimal yang mempengaruhi pelayanan kepada pasien. Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh tangibles, reliability, responsiveness, assurance terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi, sedangkan empathy tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien. Diharapkan kepada pihak rumah sakit khususnya Instalasi Farmasi lebih memperhatikan pendekatan individu dengan pasien sehingga dapat terjadi hubungan emosional yang baik, perlunya pendidikan dan pelatihan mengenai sikap dan cara komunikasi yang baik, memberikan motivasi kerja karyawan, mengoptimalkan layanan otomatisasi proses peresepan obat.