Penelitian ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi oleh siswa yang kurang berkomunikasi sesama teman di sekolah ditunjukkan dengan saling berdiam-diaman, introvet, tidak percaya diri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian teknik simulation games. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 01 PATI dengan jumlah 144 siswa. Kelaas X-1 adalah kelas yang dipergunakan untuk tryout. Sedangkan untuk sampelnya adalah diambil 37 siswa yang komunikasi interpersonalnya rendah. Sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang dipergunakan adalah skala komunikasi interpersonal. Analisis yang digunakan untuk menguji validitas instrument adalah korelasi antara butir dan skor yang dikerjakan dengan korelasi Product Moment sedangkan untuk menguji reliabilitas dengan bantuan program komputer SPSS 22,0 for windows Dari analisis data yang dilakukan peneliti diatas selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Hasil pretest mengenai skala komunikasi interpersonal dapat diketahui terdapat 5 siswa pada kategori rendah dengan persentase 70%, 1 siswa pada kategori tinggi dengan persentase 30%. Hasil posttest mengenai skala komunikasi interpersonal dapat diketahui terdapat 6 siswa pada kategori tinggi dengan persentase 70,5%, 2 siswa pada kategori rendah dengan persentase 29,5%. Hasil uji Independent Sampel Test menggunakan bantuan program SPSS 22 diperoleh nilai sig. 0.080 < 0.05, maka hipoteses yang berbunyi layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulation games berpengaruh dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa memiliki perbedaan yang signifikan, yang memiliki perbedaan yang signifikan, dilihat dari hasil perhitungan uji independent Sample T-test Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulation games berpengaruh dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa kelas X MAN 01 PATI