Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED (JARING LABA-LABA) DAN MODEL FRAGMENTED (PENGGALAN) TERHADAP HASIL BELAJAR UNGGAH- UNGGUHING BAHASA JAWA DI KELAS AWAL SEKOLAH DASAR Alfiah Alfiah; Siti Fitriana
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.608 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v6i1.353

Abstract

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui adanya perbedaanpengaruh pembelajaran terpadu model fragmented dan model webbed terhadaphasil belajar unggah-ungguhing basa Jawa siswa kelas awal sekolah dasar. Jenispenelitian ini adalah penelitian true eksperimen dengan randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswakelas III SD Negeri Citarum. Unit analisis siswa-siswa SD kelas III. Sampeldiambil secara acak (proportional random sampling) dari keempat SD Citarumyang ada. Secara keseluruhan hasil belajar kelompok siswa yang mendapatperlakuan model Webbed lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rerata hasilbelajar yang lebih tinggi yakni 6,4062, dibandingkan dengan yang mendapatperlakuan model Fragmented yang reratanya hanya sebesar 5,625. Dengandemikian hipotesis I teruji kebenarannya. Hasil belajar unggah ungguhing basaJawa kelompok siswa yang dikenai proses pembelajaran terpadu model Webbedbagi yang mempunyai kemampuan awal rendah hasilnya lebih rendahdibandingkan dengan hasil belajar kelompok siswa yang dikenai prosespembelajaran terpadu model Fragmented yang ber kemampuan awal rendah. JadiSiswa FR lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan WR. Dengandemikian Hipotesis III tidak teruji kebenarannya. Hipotesis penelitian yangmengatakan ada interaksi antara kepandaian/kemampuan awal dengan modelpembelajaran yang berbeda, tidak teruji kebenarannya. Jadi tidak ada interaksiantara kemampuan awal (hasil pre tes) dengan model pembelajatan terpadu.Artinya baik yang berkemampuan awal (pre- tes) tinggi maupun yang rendah,model Webbed lebih efektif daripada model Fragmented.Kata Kunci: Model Webbed, Model Fragmented, Hasil Belajar1
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Behaviour dengan Teknik Positive ReinforcementTerhadap Kontrol Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran Tahun 2014/2015 Fitri Widya Ningsih; Siti Fitriana; Ismah -
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2015): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v2i2/ Oktober.999

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya siswa memiliki kontrol diri.Rendahnya kontrol diri seperti mudah kehilangan kendali, mudah frustasi, mudah meluapkan ekspresi emosi secara meledak-ledak, atau tidak efektif dalam menjalankan aktivitas karena emosi yang tidak terkontrol. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Layanan konseling kelompok behaviour dengan teknik positive reinforcement berpengaruh Untuk Mengatasi Kontrol diri rendah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pelajaran 2014/2015?Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan konseling kelompok behaviour dengan teknik positive reinforcement untuk meningkatkan kontrol diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran dengan jumlah 250 siswa.Sampel yang diambil adalah 20 siswa kelas VIII dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen penelitian skala psikologis kontrol diri siswa dengan empat alternatif jawaban.Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest ?óÔé¼ÔÇ£ Postest Control Group Design. Berdasarkan analisis data penelitian setelah mendapatkan perlakuan layanan konseling kelompok behaviour dengan teknik positive reinforcement, menunjukkan ada pengaruh dan signifikan dengan diberikannya layanan konseling kelompok behaviour dengan teknik positive reinforcement untuk mengatasi kontrol diri. Dari perhitungan Signt Test Wilcoxon diperoleh = 55 selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dengan = 8, maka > .Dengan demikian berarti (Ha) diterima dan (Ho) ditolak sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok behaviour dengan teknik positive reinforcement berpengaruh untuk mengatasi kontrol diri rendah siswa SMP Negeri 1 Ungaran. ?é?á Kata Kunci :LayananKonseling Kelompok Behaviour Teknik Positive Reinforcement, Kontrol Diri Siswa
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA ali mustofa; siti fitriana
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2014): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v1i1/oktober.656

Abstract

Motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan didalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi selain dapat mengembangkan aktivitas siswa juga dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka individu yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prsetasi belajarnya. Namun apabila siswa tidak memiliki motivasi yang kuat maka hasil belajar yang dicapai juga tidak akan optimal, dalam hal ini siswa akan mengalami kegagalan belajar. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tambakromo Kabupaten Pati yang berjumlah 293 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 30 siswa atau 10% dari jumlah populasi. Teknik pengambilan data sampel, yaitu dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam mencari dan menentukan validitas menggunakan rumus product moment. Berdasarkan hasil uji validitas skala psikologis motivasi belajar siswa dari 48 butir pernyataan terdapat 36 butir yang valid. Sedangkan dalam perhitungan reliabililtas menggunakan rumus Alpha. Dari analisis hasil perhitungan uji-t ini, diperoleh hasil thitung = 17,87. Selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel dengan taraf signifikan 5% dengan db = N-1= 29 yaitu 2,045, maka thitung > ttabel (17,87 > 2,045). Dengan demikian koefisien thitung sebesar 17,87 adalah signifikan pada taraf signifikan 5%, sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ?óÔé¼?ôTerdapat pengaruh yang signifikan antara layanan informasi dengan menggunakan media grafis terhadap motivasi belajar siswa SMP N 1 Tambakromo Kelas VIII 2011/2012?óÔé¼?Ø diterima pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan layanan informasi dengan menggunakan media grafis mempunyai pengaruh yang sugnifikan terhadap motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Tambakromo tinggi, namun diharapkan siswa dapat memelihara motivasi dalam belajarnya. ?é?á Kata Kunci: Layanan Informasi, Media Grafis, Motivasi Belajar
MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Agus suharno; Siti Fitriana
MAJALAH LONTAR Vol 24, No 2 Juli (2010): MIL
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v24i2 Juli.447

Abstract

Banyak orang yang meyakini bahwa sukses hidup seseorang sebagian besar ditentukan oleh kecerdasan akal. Padahal kesuksesan hidup seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada salah satunya adalah kecerdasan emosional. Layanan konseling kelompok merupakan suatu layanan yang sangat baik untuk memberi kesadaran pada diri individu tentang berbagai perilaku yang sehat dan perilaku yang bermasalah. Kecerdasan emosional dibentuk melalui empat keterampilan yaitu kesadaran emosional, penerimaan, kesadaran aktif, dan empati. Empat keterampilan inilah yang dipakai sebagai tolok ukur memahami kecerdasan emosional seseorang. Kecerdasan emosi sangat penting dalam kehidupan kita, baik yang bersifat ke dalam maupun dalam hubungannya dengan orang lain atau situasi lain karena akan berpengaruh terhadap tingkah laku kita. Dengan adanya konseling kelompok diharapkan mampu memberikan dampak yang baik terhadap emosi sehingga akan memunculkan perilaku yang positif.Kata-kata Kunci: Kecerdasan emosional, konseling kelompok
MEMAHAMI DIRI SENDIRI UNTUK MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI DENGAN CEPAT DALAM BERBAGAI SITUASI Agus Suharno; siti fitriana
MAJALAH LONTAR Vol 22, No 1 April (2008): MIL
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v22i1 April.445

Abstract

Tampil percaya diri dalam segala situasi dan kondisi ternyata banyak orangyang sulit untuk melakukannya. Padahal, percaya diri merupakan nilai tambah bagiseseorang, khususnya saat ia berada dalam situasi yang menentukan hidup dan kariernya.Rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorangterhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnyamerasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Dengan adanyapemahaman diri secara kuat maka seseorang bisa membangun rasa percaya dirinya secaracepat. Untuk itulah pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahankelemahanyang dimiliki sangat diperlukan untuk membangun rasa percaya diri dengancepat dalam berbagai situasi selain dengan proses relaksasi dan sugesti.Kata-kata kunci: Pemahaman Diri, Rasa Percaya Diri.
PENTINGNYA PROFESIONALISME GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN Agus suharno; Siti Fitriana
MAJALAH LONTAR Vol 22, No 2 (2008)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v22i2.446

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia salah satu faktor yang paling penting dan sangat mempengaruhi adalah keprofesionalan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya LPTK telah menerapkan kurikulum yang berdasarkan kompetensi. Kompetensi guru mencakup empat hal penting yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi paedagogik. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, kompetensi guru sangat diperlukan untuk memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan yang mencakup karakteristik-karakteristik prasyarat yang meliputi: relevan dengan pengajaran dan berorientasi pada kualitas. Disamping itu pula harus ada penghargaan dan pengakuan yang tinggi kepada seorang guru agar dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Kata-kata Kunci: Profesionalisme Guru, Kualitas Pendidikan
Efektivitas Layanan Bimbingan kelompok dengan Teknik Social Modeling untuk Meningkatkan Kepercayaan diri Kukuh Anggar Dany; Siti Fitriana; Vesti Fresdiyati
Counseling Milenial (CM) Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/konselor.v5i2.6055

Abstract

Confidence is a positive attitude of an individual that enables him to develop a positive assessment, both of himself and of the environment/situation he faces. Based on the results of observations, the provision of group guidance services to increase student self-confidence has never been carried out at Yayasan Pharmasi Semarang School. The purpose of this study was to describe the effectiveness of group guidance services using social modeling techniques to increase the self-confidence of class X students at SMK Yayasan Pharmasi Semarang. Quantitative research methods with true experimental research methods (true experimental design) with a pretest-posttest control group design. The results of this study are group guidance services using social modeling techniques to increase the self-confidence of class X students at SMK Yayasan Pharmasi Semarang more effectively carried out using social modeling techniques than without using social modeling techniques. The results of data analysis from SPSS showed that the average value of the control group before being given service was 110.70 and the average value of the experimental group was 111.70. After being given the service the average posttest score of the experimental group was 119.00 and 136.30 the average posttest value of the experimental group.
Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Kemampuan Komunikasi Interpersonal pada Siswa Korban Bullying Meilia; Siti Fitriana; Vesti Fresdiyati
Counseling Milenial (CM) Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/konselor.v5i2.6061

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between self-confidence and interpersonal communication skills among students who were victims of bullying at junior high schools in the SMK Yayasan Pharmasi semarang. The type of research used is quantitative research with an ex post facto research design. The data collection tool used is the self-confidence scale and interpersonal communication scale. The sample technique uses a proportional stratified random sampling technique. Then testing the hypothesis that is using Spearman rank correlation analysis. Confidence scale totaling 45 items has a reliability value of 0.946. Furthermore, the confidence scale consists of 47 items having a reliability value of 0.951. The self-confidence of students who were victims of bullying in junior high schools in the SMK Yayasan Pharmasi semarang region was in the moderate category (M = 129.2; SD = 40.4) and interpersonal communication among students who were victims of bullying in Middle School in the SMK Yayasan Pharmasi semarang region was in the medium category (M = 133.6 ; SD = 40.3). On the results of the Spearman rank correlation test, the result is R = 0.844 which shows that self-confidence has a relationship with interpersonal communication in students who are victims of bullying in junior high schools in the SMK Yayasan Pharmasi semarang region.
Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self Management Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 1 Ketanggungan Brebes M. Taufik Hidayat; Siti Fitriana; M.A. Primaningrum Dian
Jurnal Sadewa : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/sadewa.v1i3.38

Abstract

The research is motivated by several problems of undisciplined behavior in learning, namely: (1) some students are still late for coming to school; (2) some students still cheat, often skip classes, are noisy in class, and are late in collecting assignments from the teacher; and (3) some students did not do homework from the teacher. The aim of the study was to determine the effect of group guidance using self-management techniques on the learning discipline of class XII IPS students at SMA Negeri 1 Keuntungan Brebes. The study used a quantitative approach with Pre-Experimental Designs of the One Group Pretest-Posttest Design type. The population of this study were all students of class XII IPS at SMA Negeri 1 Keuntungan Brebes totaling 72 students, consisting of class XII IPS 1 totaling 36 students and class XII IPS 3 totaling 36 students. The research sample was students of class XII IPS 1 SMA Negeri 1 Keuntungan Brebes, totaling 36 students. The sampling technique uses a purposive sampling technique. The data collection technique is a non-test with a psychological scale. Data analysis techniques using descriptive statistics. Test the hypothesis using paired samples t-test. The results showed that there was an effect of group guidance using self-management techniques on the learning discipline of class XII IPS 1 students at SMA Negeri 1 Keuntungan Brebes. The magnitude of the effect is indicated by the difference in the mean pre-test and post-test, that is, the mean pre-test is 80.53 to the mean post-test is 84.89, so an average increase is obtained. mean of 4.361 or 4%. It can be concluded that there is an influence of group guidance with self-management techniques on the learning discipline of class XII IPS students at SMA Negeri 1 Keuntungan Brebes.
Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Siswa Kelas X SMA N 1 Bae Kudus Widi Surya Alam; Siti Fitriana; Mujiono Mujiono
Jurnal Sadewa : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 4 (2023): November : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/sadewa.v1i4.252

Abstract

The background in this study is the importance of self-confidence and self-adjustment for new class students in class X SMA N 1 Bae Kudus. The population in this study were students of class X at SMA N 1 Bae Kudus. This type of research is descriptive quantitative. The sample in the study amounted to 60 students. Retrieval of data using a scale of self-confidence and self-adjustment of students. Data analysis technique using rxy product moment. Based on the results of the research and discussion conducted, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between self-confidence and self-adjustment in class X SMA N 1 Bae Kudus. This is shown from the statistical results using the Pearson product moment correlation test to obtain results of (r) = 0.3254 rcount ≥ rtable or 0.3254 ≥ 0.254 when matched with the interpretation table showing that there is a relationship between self-confidence and self-adjustment the strong one. The contribution of the self-confidence variable makes a significant contribution to self-adjustment, namely 302.54% and the rest is determined by other variables. While the significance value of 3.017 is greater than the ttable of 1.67155 indicating a significant relationship between self-confidence and self-adjustment. Thus it shows that there is a relationship between the self-confidence variable and the self-adjustment of class X students of SMA N 1 Bae Kudus. Suggestions for students should have good self-confidence and self-adjustment in order to achieve optimistic and maximum results.