Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Bioprospeksi Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Sebagai Kandidat Sumber Antioksidan Masniawati, Andi; Rauf, Wahyudin; Nurhikmah, Nurhikmah
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) adalah jenis tanaman merambat yang berasal dari wilayah tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal karena bunganya yang berwarna biru atau ungu dan sering digunakan sebagai tanaman hias. Namun, selain keindahannya, bunga telang juga memiliki nilai dalam pengobatan tradisional serta sebagai bahan pangan yang memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dilakukan dengan menggunakan metode 1.1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) dan membandingkannya dengan aktivitas antioksidan asam askorbat. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan bunga telang memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 25.1559; 29.9034; dan 28.1998 μg/mL, dengan rata-rata aktivitas sebesar 27.7530 μg/mL. Sementara itu, aktivitas antioksidan asam askorbat memiliki rata-rata nilai IC50 sebesar 2,7777 μg/mL. Perbandingan ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan bunga telang tergolong sebagai antioksidan yang kuat, dengan selisih aktivitas antara sampel dan pembanding sebesar 24.9753 μg/mL. Hasil ini menunjukkan potensi bunga telang sebagai bahan untuk inovasi produk makanan dan minuman berbasis antioksidan. Kesimpulan ini menambah pemahaman tentang nilai kesehatan dan potensi pemanfaatan bunga telang sebagai sumber antioksidan alami yang kuat dalam pengembangan produk pangan yang inovatif.
Edukasi pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi pengawet alami pada kelompok nelayan "Mappedeceng" Natsir, Hasnah; Arfah, Rugaiyah A.; Karim, Muh. Yusri; Raya, Indah; Ahmad, Ahyar; Zakir, Muhammad; Nadir, Muhammad; Mardiyanti, Riska; Rasyid, Herlina; Erviani, Andi Evi; Aziz, Fitria; Anita, Anita; Rauf, Wahyudin; Gita, Gita; Khotimah, Husnul; Alam, Muh. Nur
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34094

Abstract

Abstrak Limbah cangkang rajungan yang mencapai 40-60% dari total bobot rajungan selama ini hanya dibuang ke lingkungan sehingga menimbulkan pencemaran di daerah pesisir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan kepada kelompok nelayan "Mappedeceng" di Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tentang pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan sebagai pengawet alami. Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan (penyuluhan, pelatihan teknologi pengolahan, dan praktik langsung), serta evaluasi melalui pre-post test. Kegiatan dilaksanakan pada 9 Agustus 2025 dengan melibatkan 40 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 38,75% berdasarkan perbandingan skor pre-test (rata-rata 10,575) dan post-test (rata-rata 18,325). Kegiatan praktik pembuatan pengawet alami menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, dengan mayoritas merasa percaya diri menerapkan teknologi ini di rumah. Kitosan yang dihasilkan terbukti dapat memperpanjang masa simpan produk perikanan hingga 2-3 kali lipat dan memiliki nilai ekonomi tinggi sekitar Rp 75.000-100.000 per kilogram. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya ekonomi sirkular dalam perikanan dan memberikan solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah cangkang rajungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir. Kata kunci: limbah cangkang rajungan; kitosan; pengawet alami; pemberdayaan nelayan; teknologi pengolahan limbah. Abstract Crab shell waste, which accounts for 40-60% of the total weight of crabs, is often dumped into the environment, causing pollution in coastal areas. This community service activity aims to provide education and training to the "Mappedeceng" fishing group in Lasitae Village, Tanete Rilau District, Barru Regency, on the utilization of crab shell waste into chitosan as a natural preservative. The implementation method consists of three stages: preparation, implementation (counseling, processing technology training, and direct practice), and evaluation through a pre-post test. The activity was carried out on August 9, 2025, involving 40 participants. The evaluation results showed an increase in participant knowledge of 38.75% based on a comparison of pre-test scores (average 10.575) and post-test (average 18.325). The practical activity of making natural preservatives showed high enthusiasm from the participants, with the majority feeling confident in applying this technology at home. The resulting chitosan has been proven to extend the shelf life of fishery products by two to three times and has a high economic value of around IDR 75,000-100,000 per kilogram. This program has successfully raised awareness among fishermen about the importance of a circular economy in fisheries and provided a sustainable solution to address the problem of crab shell waste while creating new economic opportunities for coastal communities. Keywords: crab shell waste; chitosan; natural preservative; fishermen empowerment; waste processing technology.