Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan kapasitas (Capacity Building) masyarakat terhadap daya dukung lahan permukiman di Kecamatan Bawen Putra Muttaqien, Abied Rizky; Legowo, Aryo
Community Empowerment Journal Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : CV. Yudhistt Fateeh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61251/cej.v3i3.202

Abstract

Bawen merupakan kecamatan yang berada di jantung administratif Kabupaten Semarang. Wilayah ini terdapat cukup banyak industri yang menyebar merata dan berpotensi meningkatkan kebutuhan ruang untuk permukiman di masa yang akan datang. Jika tidak dikendalikan kondisi tersebut dikhawatirkan berpotensi menimbulkan permasalahan degradasi lingkungan. Pemerintah kecamatan selaku pihak yang berada di ujung tombak pemanfaatan ruang, harus dibekali pemahaman tentang konsepsi ideal tata ruang mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan serta pengendalian ruang. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kapasitas (capacity building) masyarakat terhadap daya dukung lahan permukiman di Kecamatan Bawen sebagai bentuk ikhtiar bersama agar kesesuaian pemanfaatan ruang dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam bentuk peningkatan kapasitas tentang pemanfaatan ruang melalui kegiatan bersama dalam bentuk capacity building berdasarkan hasil analisis spasial tentang daya dukung lahan di Kecamatan Bawen. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini secara umum dimulai dari inventarisir isu strategis kewilayahan, identifikasi karakteristik fisik dasar sehingga dihasilkan peta daya dukung lahan Kecamatan Bawen. Hasil analisis spasial disajikan dalam bentuk infografis yang sangat informatif. Selanjutnya akan dilakukan capacity building bersama masyarakat serta perangkat yang membidangi permasalahan tersebut dibawah koordinasi Pemerintah Kecamatan Bawen. Hasil akhir dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditandai dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lahan permukiman secara berkelanjutan di kawasan industri. Bawen is a sub-district located in the administrative heart of Semarang Regency. This area has quite a lot of industries that are spread evenly and have the potential to increase the need for space for settlements in the future. If not controlled, these conditions are feared to have the potential to cause environmental degradation problems. The sub-district government as the party at the spearhead of space utilization, must be equipped with an understanding of the ideal conception of spatial planning starting from planning, implementation, utilization and control of space. Based on this background, the purpose of this community service activity is to increase the capacity building of the community to the carrying capacity of residential land in Bawen District as a form of joint effort so that the suitability of space use can be achieved. The method used in this community service activity is in the form of capacity building on space utilization through joint activities in the form of capacity building based on the results of spatial analysis of land carrying capacity in Bawen District. The stages of this community service activity generally start from an inventory of regional strategic issues, identification of basic physical characteristics so that a map of the land carrying capacity of Bawen District is produced. The results of the spatial analysis will be presented in the form of a very informative infographic. Furthermore, capacity building will be carried out with the community and the apparatus in charge of these problems under the coordination of the Bawen District Government. The final result of this series of community service activities is marked by an increase in public understanding of the importance of sustainable management of residential land in industrial areas.
Kinerja Pelayanan Mobil Penumpang Umum Kota Semarang pada Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus Trayek C.8 Putra Muttaqien, Abied Rizky
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 35 No. 2 (2023): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v35i2.2025

Abstract

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang semakin bertumbuh aktivitas masyarakatnya, hal ini dapat dilihat dari kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan Kota Semarang. Kemacetan tersebut disebabkan oleh menurunnya kinerja ruas jalan yang dipengaruhi oleh peningkatan volume lalu lintas. Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut ialah masyarakat disarankan untuk menggunakan kendaraan publik. Mobil penumpang umum atau disebut juga MPU merupakan salah satu komponen dari sistem transportasi perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sedikit masyarakat yang memanfaatkan pelayanan moda tersebut dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena berbagai kondisi ketidaknyamanan dalam menggunakan moda MPU terlebih pada saat pandemi covid- 19. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana unjuk kinerja pelayanan MPU trayek C.8 Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisis data yang dilakukan adalah : preferensi masyarakat dalam menggunakan MPU, unjuk kinerja pelayanan MPU yang meliputi : faktor muat, frekuensi, waktu antara, waktu tunggu, waktu perjalanan serta kecepatan menurut World Bank dan Kementrian Perhubungan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui survei yaitu : wawancara dan penilaian unjuk kinerja MPU, sedangkan data sekunder berupa dokumen yang terkait dengan unjuk kinerja MPU di Kota Semarang khususnya trayek C.8. Sampel pada penelitian ini akan ditentukan sesuai dengan jumlah populasi penelitian. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan unjuk kinerja MPU yang kemudian disesuaikan dengan permintaan masyarakat pada masa pandemi covid-19 sehingga semakin banyak masyarakat menggunakan MPU dan akan berdampak signifikan pada permasalahan kemacetan lalu lintas di Kota Semarang.
Kinerja Pelayanan Mobil Penumpang Umum Kota Semarang pada Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus Trayek C.8 Putra Muttaqien, Abied Rizky
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 35 No. 2 (2023): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v35i2.2025

Abstract

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang semakin bertumbuh aktivitas masyarakatnya, hal ini dapat dilihat dari kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan Kota Semarang. Kemacetan tersebut disebabkan oleh menurunnya kinerja ruas jalan yang dipengaruhi oleh peningkatan volume lalu lintas. Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut ialah masyarakat disarankan untuk menggunakan kendaraan publik. Mobil penumpang umum atau disebut juga MPU merupakan salah satu komponen dari sistem transportasi perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sedikit masyarakat yang memanfaatkan pelayanan moda tersebut dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena berbagai kondisi ketidaknyamanan dalam menggunakan moda MPU terlebih pada saat pandemi covid- 19. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana unjuk kinerja pelayanan MPU trayek C.8 Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisis data yang dilakukan adalah : preferensi masyarakat dalam menggunakan MPU, unjuk kinerja pelayanan MPU yang meliputi : faktor muat, frekuensi, waktu antara, waktu tunggu, waktu perjalanan serta kecepatan menurut World Bank dan Kementrian Perhubungan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui survei yaitu : wawancara dan penilaian unjuk kinerja MPU, sedangkan data sekunder berupa dokumen yang terkait dengan unjuk kinerja MPU di Kota Semarang khususnya trayek C.8. Sampel pada penelitian ini akan ditentukan sesuai dengan jumlah populasi penelitian. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan unjuk kinerja MPU yang kemudian disesuaikan dengan permintaan masyarakat pada masa pandemi covid-19 sehingga semakin banyak masyarakat menggunakan MPU dan akan berdampak signifikan pada permasalahan kemacetan lalu lintas di Kota Semarang.
Analysis of Trip Generation Modeling in The Higher Education Area: A Case Study of UNISSULA, Semarang City Firdaus, Ilham; Putra Muttaqien, Abied Rizky
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol. 27 No. 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v27i1/14077

Abstract

Semarang City, the capital of Central Java Province, has various activities, one of which is higher education. The location of higher education activities on main roads can increase road service (LOS). This study aims to model the number of trips to UNISSULA and alternative routes in the event of a flood. This study uses quantitative methods with multiple linear regression analysis. One dependent variable and eight independent variables will be modeled using SPSS 26—the number of respondents representing the movement of 398 people. Based on the analysis results, the LOS level of UNISSULA Road on weekdays is 0.22 for attraction and 0.21 for generation. Then, on weekends, the LOS level of UNISSULA Road is 0.16 for attraction and 0.16 for generation. In the Jalan Raya Kaligawe section, the LOS value is 0.50 on weekdays and 0.55 on weekends. The resulting regression model is Y weekday pull = 752.624 + 3.138X1 + 7.418X2, Y weekday generation = 3728.412-4.635X1-8.075X2, Y weekend pull = 270.00 + 3.117X1 + 5.979X2, and Y weekend generation = 2493.733-2.841X1-4.938X2. The resulting model can be used by urban planners and policymakers to optimize traffic management and reduce congestion in the UNISSULA area. The traffic management strategies that can be applied to the resulting model include optimizing public transport use, encouraging shared vehicles, developing pedestrian and bicycle infrastructure, travel time management, and increasing the capacity of alternative roads.