PT.Cisangkan merupakan perusahaan manufaktur beton yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan memainkan peran penting dalam industri konstruksi dengan produk pra-cetak berbasis beton yang inovatif. Namun, perusahaan ini menghadapi berbagai risiko dalam proses rantai pasokannya, mulai dari produksi hingga distribusi. Adapun risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diharapkan dan berkaitan dengan ketidakpastian serta dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dari perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko yang baik untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengendalikan risiko dengan efektif. Salah satu pendekatannya ialah dengan menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR), metode ini merupakan kerangka kerja dalam menganalisis dan mengukur proses rantai pasokan secara menyeluruh. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan melakukan mitigasi terhadap risiko utama yang dihadapi PT. Cisangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 risk agent dan 15 risk event yang diidentifikasi, risiko terbesar terdapat pada sistem perencanaan yang kurang efektif dengan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) sebesar 4.431. Selain itu, dari hasil perhitungan metode House of Risk (HOR) tahap 1 dan 2, diketahui bahwa 7 risk agent prioritas teridentifikasi. Kemudian, sebanyak 17 rencana mitigasi dirancang untuk mengatasi risk agent prioritas, dengan rencana mitigasi yang memiliki nilai efektivitas tertinggi sebesar 122.343 ialah pemeriksaan yang dilakukan dengan membandingkan menggunakan dokumen serta melibatkan pihak terkait sesuai kebutuhan. Implementasi strategi mitigasi ini diharapkan dapat membantu PT. Cisangkan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri beton dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.