In the growing digital age, video clips serve as a promotional tool for music and can also be used to deliver complex social messages to audiences. Through their video clip titled “Alexandra”, Hindia describes how divorce affects the psychological condition of children to adulthood. The problem formulation of this study is how the child’s representation as a victim of divorce in Hindia’s video clip “Alexandra” is characterized by a qualitative descriptive method. Through Roland Barthes’ semiotic theory approach, non-verbal signs can be used to see a picture of the feelings and emotions of a character in a divorce story and reveal how hidden messages are represented through visual composition in a video clip. The commercial is interesting to be thorough because it features a social reality. The current issue of divorce is that of a child as a victim. The symbols are then examined along with the study of literature so that they can produce understandable interpretations. The conclusion of this study is to educate the public on the social issues of divorce so that it can encourage them to have critical thinking and move social action. Dalam era digital yang semakin berkembang, video klip tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi musik semata, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang kompleks kepada audiens. Hal tersebut dilakukan oleh salah satu musisi Indonesia, Hindia. Melalui video klipnya yang berjudul “Alexandra”, Hindia menggambarkan bagaimana dampak perceraian terhadap kondisi psikologis anak hingga dewasa. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana representasi anak sebagai korban perceraian dalam video klip Hindia versi “Alexandra” yang dikupas dengan metode deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan teori semiotika Roland Barthes, tanda-tanda non-verbal dapat diungkap untuk melihat gambaran perasaan serta emosi dari karakter dalam kisah perceraian serta mengungkap bagaimana pesanpesan tersembunyi direpresentasikan melalui komposisi visual dalam video klip. Iklan ini menarik untuk teliti karena menampilkan realitas sosial terkini, yaitu isu perceraian yang dikemas dari sudut pandang anak sebagai korban. Simbol-simbol di dalamnya kemudian dikaji bersama dengan studi literatur sehingga dapat menghasilkan interpretasi yang dapat dipahami. Kesimpulan penelitian ini adalah untuk menyadarkan masyarakat mengenai isu sosial perceraian sehingga dapat mendorong mereka untuk memiliki pemikiran kritis serta menggerakkan tindakan sosial.