Tax avoidance has been allegedly the reason why Indonesia's tax revenue has always failed to reach the target in recent years. Based on data from the Ministry of Finance, in 2020 the tax coefficient of the mining sector is 0.66 indicating disproportional growth of added value of GDP in the mining sector to its tax revenue. This study aims to determine and analyze the effect of institutional ownership, size of the board of directors, size of the board of independent commissioners, audit committee, and fiscal loss compensation on tax avoidance in mining sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange between 2017 and 2020. This study involves secondary data including 56 samples—determined through nonprobability sampling method with purposive sampling technique—analyzed quantitatively by multiple linear regression. The results of this study exhibited that institutional ownership had a positive effect on tax avoidance; the size of the independent board of commissioners had a negative effect on tax avoidance; and the size of the board of directors, audit committee, and fiscal loss compensation had no effect on tax avoidance. Abstrak Penerimaan pajak Indonesia selalu gagal dalam mencapai target dalam beberapa tahun terakhir, disinyalir karena praktik tax avoidance. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada tahun 2020 koefesien pajak dari sektor pertambangan hanya 0,66 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai tambah PDB sektor pertambangan tidak sebanding dengan pertumbuhan penerimaan pajaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris independen, komite audit, dan kompensasi rugi fiskal terhadap tax avoidance pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 56 sampel penelitian. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan uji pengaruh diantara variabel-variabel dalam penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap tax avoidance, ukuran dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sementara ukuran dewan direksi, komite audit, dan kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.