At the end of 2019, the world was shocked by a new virus that attacked the respiratory system with the name COVID-19, then spread massively throughout the country with adverse effects on health, tourism, investment and the economy. Indonesia is one of the countries affected by this pandemic, especially in the economic sector. To restore the national economy due to the COVID-19 pandemic and economic stability after the COVID-19 pandemic, strategic fiscal and monetary measures are needed to provide economic stimulation. The decrease in people's income level, increase in unemployment, decrease in people's consumption level, uncertainty for business actors, and changes in people's behaviour patterns towards digital have disrupted the Indonesian tax system. Therefore, the Indonesian government issues policies, one of which is providing tax incentives for business owners, especially MSME entrepreneurs. This research aims to determine the effect of economic conditions, tax incentive knowledge, and ease of administration on taxpayers’ intention to take the final income tax incentive for MSME in Malang City. The data of respondents was collected through a survey utilising questionnaires and included 40 Malang City MSME taxpayers selected through a purposive sampling method. The result of multiple regression analysis for the t-test utilising SPSS software indicated that economic conditions, tax incentive knowledge, and ease of administration had a significant effect on the MSME taxpayers’ intention to take tax incentives during the COVID-19 pandemic. Abstrak Pada akhir tahun 2019 dunia sedang dikejutkan dengan virus baru yang menyerang sistem pernafasan dengan nama COVID-19, kemudian menyebar secara besar ke seluruh negeri dengan membawa dampak buruk bagi kesehatan, pariwisata, investasi dan perekonomian. Indonesia salah satu negara yang terdampak atas pandemi ini khususnya pada bidang perekonomian. Demi memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19 dan stabilitas ekonomi pasca pandemi COVID-19, langkah-langkah strategis terkait fiskal dan moneter sangat dibutuhkan untuk memberikan rangsangan ekonomi. Penurunan tingkat penghasilan masyarakat, peningkatan pengangguran, penurunan tingkat konsumsi masyarakat dan ketidakpastian bagi pelaku usaha serta perubahan pola perilaku masyarakat ke arah digital menyebabkan disrupsi bagi sistem perpajakan Indonesia. Oleh karena itu Pemerintah mengambil kebijakan dengan salah satunya memberikan insentif pajak bagi para pelaku usaha, salah satunya UMKM. Penelitian ini membuktikan pengaruh kondisi ekonomi, pengetahuan insentif pajak, dan kemudahan administrasi terhadap minat wajib pajak memanfaatkan insentif pajak penghasilan final UMKM di Kota Malang. Responden pada penelitian ini sejumlah 40 wajib pajak UMKM yang beroperasi di Kota Malang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data responden dikumpulkan menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner. Analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi berganda guna menguji pengaruh dengan menggunakan Uji t melalui aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kondisi ekonomi, pengetahuan insentif pajak, dan kemudahan administrasi berpengaruh signifikan terhadap minat Wajib Pajak UMKM memanfaatkan insentif perpajakan di masa pandemi COVID-19.